Mohon tunggu...
S Eleftheria
S Eleftheria Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Literasi

***NOMINEE BEST IN FICTION 2023*** --- Baginya, membaca adalah hobby dan menulis adalah passion. Penyuka hitam dan putih ini gemar membaca tulisan apa pun yang dirasanya perlu untuk dibaca dan menulis tema apa pun yang dianggapnya menarik untuk ditulis. Ungkapan favoritnya, yaitu "Et ipsa scientia potestas est" atau "Pengetahuan itu sendiri adalah kekuatan", yang dipaparkan oleh Francis Bacon (1561-1626), salah seorang filsuf Jerman di abad pertengahan.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Seseorang Ingin Menjadi Penulis, tetapi Tidak Suka Membaca, Bisakah?

9 Maret 2023   14:24 Diperbarui: 10 Maret 2023   08:28 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang penulis|by pixabay

Seseorang yang terbiasa membaca sebelum menulis seringkali diibaratkan dengan mesin yang mengisi bahan bakar sebelum bekerja. Dengan mengasumsikan bahwa kita adalah apa yang kita makan, maka penulis adalah apa yang dia baca. Itu bisa diartikan bahwa biasanya tulisan yang dihasilkan oleh seorang penulis, biasanya sedikit banyak dipengaruhi oleh sumber yang dia baca.

Akan tetapi, seperti halnya seseorang yang makan di restoran, hal itu tidak menjadikannya sebagai juru masak yang baik. Meski analogi antara juru masak dan penulis tidak signifikan, tetapi seseorang mungkin bisa memaknainya bahwa membaca bukanlah satu-satunya komponen untuk menjadi penulis yang baik. Banyak komponen penting yang justru lebih memusatkan pada penerapan kegiatan penulisan itu sendiri, yaitu latihan, imajinasi, dan perhatian terhadap detail penulisan. Semua kualitas yang berasal dari kegiatan menulis artinya bisa dioptimalkan, bukan hanya membaca.

Penulis yang baik akan menggabungkan elemen dari berbagai sumber untuk membuat tulisan terasa segar, seperti pengalaman kehidupan nyata, interaksi sosial, hubungan pribadi atau hubungan kerja. Sumber lainnya bisa juga dengan mendengarkan buku audio, radio, dan menonton berita atau hiburan di televisi. Alih-alih menghabiskan hidup untuk membaca, seseorang mungkin kehilangan bahan mentah itu. Kesemuanya memungkinkan seseorang dapat menambah wawasan dalam menulis dan menciptakan tulisan yang berkarakter, bahkan bisa lebih baik daripada isi perpustakaan yang tidak terbatas.

Namun demikian, tidak dapat disangkal bahwa buku adalah bagian penting dari belajar menulis. Dari membaca, seorang penulis dapat belajar memahami aturan penulisan yang baik, misalnya cara membuat kalimat efektif, mengetahui sintaksis, tanda baca, unsur-unsur cerita, hingga bagaimana cara menulis esai, dan sebagainya.

Dengan membaca, penulis juga dapat menemukan teknik dan gaya sastra, menyampaikan pemikiran di kepalanya sehingga orang lain dapat memahami tulisan yang dia tulis atau bahkan membuat orang lain seolah-olah mengalami cerita seperti yang diinginkan.

Jadi, pengalaman membaca secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap keterampilan menulis seseorang dan bisa menginspirasi ide-ide sebuah tulisan dengan analisis yang lebih dalam, ditambah pula akan lebih mendapatkan perspektif luas tentang hal-hal yang berkaitan dengan wawasan menulis.

Apakah membaca akan terlalu memengaruhi tulisan seseorang dan mungkin secara tidak sengaja menjiplak dari penulis lain?

Memang tidak ada penulis yang dapat meniru penulis lain dengan sempurna, tetapi catatan khusus yang harus ditekankan bahwa sumber bacaan bagi seorang penulis hanya untuk memberikan inspirasi atau ide, yang artinya tidak serta merta memperbolehkan seorang penulis memplagiatnya secara mutlak.

Jadi, meskipun seorang penulis berpikir tiba-tiba dia menulis seperti "Putu Wijaya", Pramoedya Ananta Toer", "Tere Liye", "Dewi Lestari", bahkan seperti "Edgar Allan Poe", dan "William Shakespeare" sekali pun, tanda tulisannya sendiri pun akan tetap muncul.

Semua cerita muncul dari cerita sebelumnya, tidak peduli bagaimana para penulis mengonsumsinya. Banyak juga penulis mengejar ide tulisan, termasuk cerita, yang merupakan reinkarnasi dari pengaruh masa kecil mereka atau mungkin mendaur ulang cerita yang mereka baca. Intinya, membangun tulisan dan menanggapi ide-ide lama adalah inti dari seni. Jadi, ketika penulis mampu merangkul semua pengaruh dari apa yang mereka dapatkan, baik berasal dari buku atau dari tempat lain, itu tidak masalah.

Saat seseorang memperkuat tulisannya, dia akan memiliki kontrol yang cukup atas gayanya untuk membuat setiap kalimat yang terasa disengaja. Jadi, ketika dirasuki oleh penulis lain seharusnya itu tidak menjadi perhatian utama ketika harus membaca suatu sumber inspirasi saat mengerjakan proyek penulisan.

Tidak ada aturan keras dan cepat untuk menjadi pembaca yang baik atau penulis yang baik. Kuncinya, hanya ada satu pedoman : Berani mencoba, yaitu mencoba menjadi penulis terbaik untuk belajar dari banyak sumber, termasuk melalui membaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun