Mohon tunggu...
S Eleftheria
S Eleftheria Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Literasi

***NOMINEE BEST IN FICTION 2023*** --- Baginya, membaca adalah hobby dan menulis adalah passion. Penyuka hitam dan putih ini gemar membaca tulisan apa pun yang dirasanya perlu untuk dibaca dan menulis tema apa pun yang dianggapnya menarik untuk ditulis. Ungkapan favoritnya, yaitu "Et ipsa scientia potestas est" atau "Pengetahuan itu sendiri adalah kekuatan", yang dipaparkan oleh Francis Bacon (1561-1626), salah seorang filsuf Jerman di abad pertengahan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Racun Itu Harus Disingkirkan

18 Januari 2022   05:47 Diperbarui: 18 Januari 2022   20:15 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wanita yang lelah menghadapi kehidupan rumah tangga beracun|by istockphoto

Saya selalu mencoba yang terbaik untuk membuat suami saya bahagia dengan membuatnya puas meski dia tidak menghargai saya. 

Dia tidak pernah membantu saya di rumah, dan ketika saya memintanya untuk membantu Cathy menyelesaikan tugas sekolahnya karena saya sedang menyelesaikan pekerjaan di dapur, dia meneriaki saya.

"Bisakah kamu tidak mengganggu saya menonton televisi, Suzan. Saya di rumah untuk beristirahat. Kamu di rumah dan pekerjaan rumah tangga itu ringan, dan kamu masih membutuhkan bantuan? Kamu seperti manusia bodoh."

Saya selalu merasa kalah setiap kali dia berteriak atau mengejek-ejek saya. Saya membencinya karena perilakunya, dan katanya, karena saya, dia tidak pernah bahagia. Semua yang saya lakukan selalu saja kurang baginya. Berkali-kali, lagi dan lagi, dia bersikap dingin, menyebalkan, dan tidak peduli dengan saya.

Tidak apa-apa dia berkata begitu, saya masih menaruh sabar dengannya meski dia menghina saya dan itu sudah bertahun-tahun. Sesuatu yang saya yakini bahwa kelak akan ada tindakan tidak terduga yang saya lakukan untuk membalasnya---ya, saya meyakini itu. 

Tindakan menyebalkannya tidak berhenti hanya di situ. Saya masih ingat hal menyebalkan lainnya. Suatu malam dia sedang bersama teman-temannya di rumah, bisa-bisanya dia mengajak dua wanita, entah temannya atau bukan, untuk menonton bola.

Saya datang menghampiri mereka, lalu bertanya, "Sayang, apakah kamu butuh sesuatu?"

Jason dengan sinis berkata kepada teman-temannya. "Teman-teman, ini istriku dan anggap saja dia sebagai seorang pelayan. Silakan menyuruhnya apa saja karena istri saya adalah pelayan yang baik."

Teman-temannya tertawa dan bahkan tanpa sungkan meminta saya menyediakan cemilan yang banyak malam itu. Saya terhina dan menangis. 

Lagi-lagi Jason tidak pernah menghormati saya dan dia seperti tidak ingin melewatkan apa saja untuk mempermalukan saya. 

Ketika saya mencuci piring di dapur, usai Jason menonton bola dan teman-temannya pergi, dia datang dan berkata, "Kamu selalu menangis. Bagaimana bisa kamu selemah itu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun