Kulihat Andien tidak terkejut. Dia hanya tersenyum manis, manis sekali. Anggukan pelan kepalanya membuat hatiku seolah-olah takkuasa menjerit bahagia. Maafkan aku, Ndra. Salahmu sendiri telah menyia-nyiakan bidadari cantik ini. Untuk urusan yang satu ini, aku tidak akan mengalah padamu.
Andien merogohkan tangannya ke dalam tas merah yang dibawanya. Dia mengeluarkan benda pipih dari sana. Kulihat tangannya kemudian menscroll layar dan menekan nama yang tertera. Dengan menggunakan tangan kiri, benda pipih itu pun ditempelkan di telinganya. Sementara tangan kanannya menjulur ke tanganku yang kubalas dengan genggaman erat.
Sambil menatapku dengan mata yang teduh, dia mengucapkan kata-kata melalui speaker ponsel untuk seseorang. “ Maaf, Ndra. Mulai hari ini, aku ingin menyudahi hubungan kita. Aku sudah tidak bisa mencintaimu lagi.”
---
-Shyants Eleftheria, salam Wong Bumi Serasan -