Lagi jomblo, nggak punya pasangan ? Sendiri, kesepian ? Bingung mo ngapain ?
Nyari PSK, yuk ! Gue yakin loe bakal ketagihan, bahkan bisa jatuh cinta pada pandangan pertama….begitu tau link-nya.
Iya, sabar dikit dunk ! Kasih gue waktu untuk menjelaskan, oke ?
Loe punya PC / laptop / handphone yang ada koneksi internetnya kan ? Nah, para PSK itu on-line di internet, bro ! Loe bisa nyambangi mereka di situ. Canggih kan ?!
Loe tinggal masuk aja ke situsnya. Sini, gue bisikin website-nya. Udah, buruan buka ! Tuh, banyak kan PSK-nya. Ada foto dan profil-nya juga. Loe bebas milih, deh !
Oya, ada 2 tipe PSK, loh ?! Mau tau ?
1. PSK aktif = Penulis Setia Kompasiana
2. PSK pasif = Pembaca Setia Kompasiana
Tau kan di mana bedanya ? hehe…..
Menjadi penulis atau pun pembaca di Kompasiana, maupun kombinasi keduanya, sama-sama kegiatan yang menyenangkan. Bikin ketagihan ! Loe nggak bakal bingung lagi mo ngapain, jika lagi jomblo / sendirian / kesepian….tinggal ngulik Kompasiana aja, cuy !
* Kata adalah kata. Menjadi positif jika dimaknai secara denotatif, menjadi negatif jika dimaknai secara konotatif.
Tentang akronim. Nampaknya, masyarakat kita terbiasa bebas membuat akronim seenaknya. Lihatlah “Generasi Alay”, bagaimana mereka memodifikasi penggunaan kata berbahasa Indonesia. Pemerintah pun mencontohkan penggunaan akronim yang inkonsisten.
Contoh : P&K => Depdikbud => Depdiknas.
Pentingkah mengganti-ganti akronim nama sebuah departemen ?
Ketimbang memperbaiki kinerja departemennya ?
Mengutip perkataan William Shakespeare, “Apalah arti sebuah nama ?”
sumber gambar : dari sini