Mohon tunggu...
Mohammad Iqbal Shukri
Mohammad Iqbal Shukri Mohon Tunggu... Jurnalis - Manusia penyuka sambel setan

Belajar meramu tulisan dengan cita rasa kenikmatan sambel setan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Penolakan Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19 dan Refleksi Kemanusiaan Kita

25 April 2020   10:26 Diperbarui: 25 April 2020   10:37 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar, liputan6.com

Ihwal tersebut, kiranya dalam kondisi saat ini komunikasi, koordinasi, transparansi, dan kebenaran informasi sangat penting adanya. Guna untuk mencegah penolakan pemakaman jenazah pasien Covid 19 tidak terulang kembali.

Refleksi Kemanusiaan

Selain disebabkan faktor eksternal, kejadian penolakan jenazah pasien Covid 19, nampaknya juga tak luput dari faktor internal, dalam diri seseorang. Yakni perihal penyakit hati yang secara tidak sadar telah membutakan hati nurani kemanusiaan. Seperti, kesombongan, panik yang berlebihan, egoisme diri dan lainnya.

Hingga kemudian perlu, sejenak kita merefleksikan diri, mengapa seseorang bisa melakukan aksi penolakan pemakaman jenazah pasien Covid 19.

Pertama, pasti setiap orang tidak ada yang akan memilih untuk meninggal dalam keadaan terpapar Covid 19. Tapi mengapa sebagian dari kita tega menghakimi mereka yang sudah meninggal dengan menolak jenazahnya untuk dimakamkan, dalam peristirahatan terakhirnya?

Kemudian bagaimana jika posisi kita, adalah bagian dari salah satu keluarga yang ditinggalkan. Pasti tidak lain, juga akan merasa sangat terluka.

Padahal semua agama, dalam ajarannya sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan di atas segalanya. Mungkin, ungkapan almarhum Gus Dur, sejalan dengan konteks ini, bahwa agama tidak bisa jauh-jauh dari kemanusiaan.

Kedua, bagaimana bisa kita menolak seorang jenazah seorang perawat pasien Covid 19. Di mana mereka telah memberikan jasanya demi menyelamatkan raga yang lain. Tentu dengan bertaruh nyawa diri sekalipun dilakukannya.

Bagaimana kita bisa menerima akal sehat diri kita terhadap aksi penolakan itu. Dalam titik ini, jika dikaitkan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam sila kedua pancasila yang berbunyi "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab". 

Lantas di mana letak kemanusiaan seseorang ketika melakukan aksi penolakan pemakaman jenazah?

Di tengah pandemi Covid 19 ini, penting kiranya untuk tetap menanamkan dan meruwat sikap kemanusiaan dalam diri kita. Menjadikannya sebagai benteng bersama dalam menghadapi Covid 19 ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun