Mohon tunggu...
SH Tobing
SH Tobing Mohon Tunggu... Konsultan - Berbagi Untuk Semua | shtobing@gmail.com | www.youtube.com/@belajarkoor

Ingin berbagi pengalaman dan pemikiran serta terus membaca untuk memperkaya wawasan. Kompasiana menjadi tempat yang ideal untuk berbagi pengalaman dan ide selama saya diberi kesempatan berkarya di dunia | Have a nice day! | https://www.youtube.com/@belajarkoor

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mari Bantu Promosi UMKM Membentuk Keluarga Tangguh

15 Desember 2020   17:32 Diperbarui: 15 Desember 2020   17:49 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Milenial di UMKM (dok pribadi)

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebenarnya sudah disadari ketangguhannya ketika Indonesia dilanda krisis pada tahun 1998. Ketika itu sangat banyak perusahaan besar dan raksasa yang berguguran, karena tidak mampu membayar hutang dan kewajibannya, akibat anjloknya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing lainnya, terutama US Dollar sebagai salah satu mata uang perdagangan dunia yang terbesar kala itu.

UMKM Yang Kecil Namun Lincah

Ketika jutaan tenaga kerja dari perusahaan besar dan raksasa kebingungan menghadapi ketidakpastian penghasilan mereka, para pelaku UMKM tetap tenang dan dapat berdiri tegak, walau mengalami juga goncangan karena terjadinya kenaikan harga di berbagai komoditas, yang selanjutnya mempengaruhi harga dan omset penjualan para pelaku UMKM. Namun goncangannya tidak sebesar kolapsnya berbagai perusahaan besar dan raksasa di Indonesia.

Semenjak itu pelaku UMKM semakin meningkat dan berkembang, dan banyak pengamat ekonomi yang membuat buku tentang berbagai keuntungan yang diperoleh dari para pelaku UMKM, yang apabila dikumpulkan tidak kalah dibandingkan para karyawan di perusahaan-perusahaan besar.

Berbagai kisah sukses UMKM menjadi contoh di berbagai buku, majalah dan Media lainnya. Banyak buku-buku contoh bisnis dan kisah sukses UMKM yang menjadi best seller. Sehingga semakin banyak orang yang paham dan mengetahui keuntungan pelaku UMKM, dan menarik minat banyak orang untuk menggelutinya. 

Peluang Besar di Usaha Mikro

Perlu kita semua sadari UMKM itu bukan hanya sebatas jualan kebutuhan pokok, sandang, pangan termasuk jajanan saja. Tetapi berbagai sektor hingga pariwisata. Beberapa tahun lalu seorang anak buah saya, ia salah satu manager yang berprestasi, sengaja mengambil pendidikan Strata 2 (S2) di bidang ekonomi bisnis, dan setelah lulus S2 ia resign untuk menggeluti UMKM di bidang Tour anda Travel. Ia dan teamnya melayani para wisatawan Indonesia yang ingin jalan-jalan ke berbagai negara.

Perkembangan UMKM semakin pesat semenjak munculnya berbagai aplikasi, seperti Tokopedia, Shopee dan sebagainya, yang menjembatani produsen dan konsumen, serta didukung dengan perkembangan ekspedisi yang terasa semakin cepat namun murah. 

Semenjak krisis tahun 1998, dan perkembangan informasi serta model bisnis,  Rakyat Indonesia semakin kreatif, sehingga semakin banyak yang terjun atau mencoba-coba untuk menjalankan bisnis sendiri dari rumah dan masuk kategori UMKM. Selanjutnya pelaku UMKM berkembang dengan semakin banyaknya anak-anak muda, milenial, yang tertarik dan menggelutinya. 

Milenial Pelaku UMKM

Salah satu pertimbangan anak-anak mudah masuk ke bisnis UMKM adalah kebebasannya menjalankan bisnis sesuai dengan passion atau hobby mereka. Mereka dengan semangat menunjukan berbagai produk mereka, baik makanan maupun ketrampilan lainnya. Banyak anak-anak muda yang memiliki bisnis skala UMKM seperti sablon kaos, jajanan, aksesoris pakaian, laundry sepatu dan pakaian, berbagai penganan hingga kafe mini.

Dengan demikian sebelum kita memasuki kondisi pandemi Covid19 ini, UMKM memang sudah menjadi andalan keluarga-keluarga bahkan anak muda di Indonesia, dan mereka sudah menjadi pilar yang membentuk Keluarga Tangguh dan tahan goncangan krisis.  

Seperti krisis pada umumnya, maka di masa pandemi saat ini, banyak orang yang kehilangan pekerjaan atau kehilangan kesempatan memperoleh pekerjaan. Contohnya saya sendiri, sebelum terjadinya kondisi pandemi saya bisa memperoleh job untuk mengajar (tatap muka) sesuai keahlian saya, yaitu pelatihan pengetahuan dan praktek Risk Management dan Assurance, dengan kelas yang berkapasitas 10-15 orang. 

Namun di kondisi pandemi sangat sulit memperoleh peluang yang sama, sehingga dari bulan Maret hingga Desember, program pelatihan seperti itu tidak ada yang meliriknya. Akibatnya kami melakukannya secara online dan para peserta kurang antusias karena hasilnya tidak semaksimal bila tatap muka in class.

Bantu Mempromosikan UMKM

Orang-orang yang kehilangan pekerjaan atau tidak memperoleh "job" segera beralih profesi menjadi pengusaha UMKM, dari rumah-rumah dan tempat yang memungkinkan mereka jalani. Namun sebagai pemula mereka pasti tertinggal jauh dengan para pelaku UMKM "senior", sehingga hasilnya tidak dapat cukup membiayai kehidupan mereka. Oleh karena itu mari kita dukung mereka dengan berbagai cara.

Namun sayang tidak semua produk UMKM dapat kita konsumsi, oleh karena itu saya merasa lebih sering tidak membeli daripada membeli berbagai produk yang dijual rekan, kenalan atau tetangga saya.

Untuk mendukung mereka saya tidak begitu mempermasalahkan harga. Tetapi pada kenyataannya rekan-rekan, tetangga dan kenalan saya yang masuk ke usaha rumahan mereka, menjajakan produknya di harga yang sangat wajar. 

Namun tidak semua produk dapat kami beli dan konsumsi, karena menyangkut kesehatan, seperti gorengan, makanan bersantan, makanan dengan kolesterol tinggi dan sebagainya. Oleh karena itu terkadang kami membeli untuk membagikannya ke para petugas Satuan Pengamanan (Satpam) komplek kami. Namun dalam kondisi seperti ini sayapun memiliki keterbatasan dana, oleh karena itu salah satunya yang saya tawarkan adalah membantu mereka berpromosi.

Promosi Gratis untuk UMKM

Membantu promosi melalu akun media sosial kita sangatlah mudah dilakukan, kita cukup me-re-post apa yang ditawarkan teman, tetangga atau kenalan kita itu di Instagram, Whatsapp, Facebook maupun twitter yang kita miliki. Sangat mudah, walaupun hasilnya kita tidak tahu namun dengan membantu promosi kita telah memperbesar peluang para pelaku UMKM.

Oleh karena itu daripada kita sharing berita-berita yang belum tentu kebenarannya, lebih baik kita sharing produk-produk dari teman, tetangga maupun kenalan kita. Saya perhatikan, teman-teman di group tidak ada yang keberatan menerima sharing tentang usaha orang lain, berbeda sekali bila yang di share adalah berita-berita kontroversi yang kemungkinan adalah hoax.

Bantu promosi gratis tidak akan merugikan kita dari segi financial, tetapi pasti ada dampaknya kepada UMKM. Sehingga baik langsung maupun tak langsung kita telah mendukung perkembangan UMKM dan terlebih lagi membantu keluarga-keluarga membentuk Keluarga Tangguh.

Bangsa Tangguh Dibentuk dari Keluarga Tangguh!

Have a nice day.

@shtobing

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun