Seperti benar adanya, ketika semua menggunakan logika. Maka hati telah mati untuk berhenti menggunakan pikiran.
Apakah ini salah?
Tidak, tatkala semua ungkapan yang hanya dibalas dengan sapaan bayangan, dia tidak akan pernah sadar atas apa yang dilakukan oleh seseorang.
Bukan kah begitu tuan? Jika dirinya merasa tidak di inginkan. Haruskah logika menjalankan semuanya. Aku tidak bisa menganggap hal itu benar atau sebaliknya.
Karena dari yang aku lihat, semua akan menggunakan logika ketika hati yang dia buat secara murni akan hancur ketika apa di harapkan tidak di perdulikan.
Apakah itu termasuk putus asa?
Tidak juga, hanya mereka sadar dengan diri mereka. Manusia dibumi tidak akan pernah bisa keluar dari kata kesempurnaan. Begitu juga dengan diriku.
Berfikir untuk tidak melakukan hal-hal yang akan menyesali diri itu jauh terbilang sulit, dibanding melakukan kejahatan yang di lakukan pada saat itu juga.
Hancur menurut kita, belum tentu mereka akan mengatakan jika kita telah hancur.
Bahagia menurut kita, belum tentu kata mereka kita bahagia. Sedih kita merasakannya, itulah kebahagiaan yang dimiliki oleh mereka.
Bertopeng memerlukan lem yang benar-benar kuat. Agar semua yang kita tidak ingin keluarkan, mereka tidak mudah mengetahui nya. Berlapang dada, rendah diri, dan ikhlas. Jika mereka tidak menganggap kita.
Tidak perlu banyak ucapan, lakukan melalui tindakan. Maka mereka akan terdiam.
Apakah kamu tahu qoutes dari manusia setelah menonton film "Joker"
Yang dimana kata-kata ini sangat booming pada masanya.
"Orang jahat terlahir dari mereka yang tersakiti"
Menurut pikiran yang aku pahami. Sebenarnya mereka masih tetap baik, hanya saja banyak yang dari kita tidak menyadarinya. Kita hanya merendahkan mereka ketika apa yang mereka lakukan tidak sesuai dengan yang kita pikirkan.
JAHAT!!!
Tentu saja pikiran itu jahat. Dan tentu saja peredam kejahatan adalah hati. Bahkan orang yang berfikir rendah akan mengutamakan hati di banding dengan pikiran.
Karena apa? Semuanya sudah lama meninggalkan hati demi terlihat sempurna dimata orang.
Pernahkah ketika menggunakan logika semua memandang kita rendah? Tidak banyak, justru mereka memandang kita itu terlihat bagus.
Oh logika, jika pada apa yang ingin di raih manusia membuatnya berbangga diri. Bagaimana dengan hati yang ternyata jauh bisa lebih buruk atau lebih baik dari yang mereka pikirkan.
Perdebatan dari jiwa tidak akan pernah terselesaikan, kalau manusia memilih banyak menggunakan logika.
Jadi, apa kita harus menentukan nya?
Ya, setidaknya hatimu baik. Hanya orang-orang yang akan menganggap dirimu mempunyai hati yang baik.
Ketika hatimu sudah tidak terkontrol, lepaskan menurut pemikiran dan kembali menurut kepada hati sebelum logika menguasai jiwa tanpa mempunyai rasa bersalah.