Mohon tunggu...
Naufa Rafsanjani
Naufa Rafsanjani Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Freelance

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Belajar Memahami Diri Sendiri

25 September 2020   15:45 Diperbarui: 22 Desember 2021   13:33 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Apa yang kamu ketahui tentang Kebahagiaan?
Apa yang kamu ketahui tentang Rasa Bersyukur?
Apa yang kamu ketahui tentang Rasa Ikhlas?

Begini, terkadang kita banyak mengatakan hal ini ketika sedang di landa berbagai macam permasalahan. Seperti umumnya saja Kebahagiaan dan Kesedihan.

Memang, semuanya tidak harus bersifat dengan membeli. Namun kamu sudah memahami belum, apa maksud ketiga pernyataan di atas itu?

Coba kamu pikir ulang lagi. Apa seseorang yang sudah membaca tulisan kamu akan merasa tenang.

Iya? Tetapi hanya sebagian orang saja.
Lalu, jika ada yang sebagian mengatakan Tidak? Kamu harus mengambil langkah pemikiran apa, untuk membuatnya yakin akan hal yang kamu tulis.

Aku pikir? Ada baiknya kamu harus menceritakan hal itu tentang dirimu sendiri sebelum memberikan isyarat penenang melalui tulisan. Karena pada saat ini, ucapan tidaklah selalu benar untuk menjadi penenang semata. Bahkan sebaliknya, yang kamu katakan bahwa kebahagiaan tidak harus membeli. 

Justru membuat sebagian orang mampu merasa bahagia karena mereka bisa mendapatkannya dengan cara membeli. Dan hal itu tergantung dari pribadi masing-masing saja.

Baik, untuk Rasa Bersyukur. Mungkin sebagian kita akan merasa bersyukur, jikalau doa kita di kabulkan. Harapan kita menjadi tercapai, dan apa yang telah kita raih adalah menjadi perasaan syukur yang patut kita banggakan terhadap diri sendiri.

Tapi, kamu masih merasa tidak. Jika rasa syukur yang terkadang terjadi pada kebahagiaan itu akan hancur dengan sendirinya. Kita tidak tahu, dia akan hancur karena apa. Mungkin bisa saja kita tidak menyadarinya, atau kita sedikit lupa rasa sedih yang tidak pernah kita syukuri sebelumnya. (memang, perasaan sedih tidak sepantasnya kita syukuri. Tetapi sebagian orang yang pernah mengalami hal ini akan bersyukur ketika dia sudah kembali dengan pikiran yang baik)

Selanjutnya, ikhlas.
Ikhlas itu bisa di kategorikan beberapa macam.
Seperti hal nya dengan bersyukur. Namun, ini menjadi poin utama di dalam hidup walaupun hal itu menjadi pertanyaan terakhir atau ungkapan terakhir bagi mereka yang sudah tidak mempunyai cara lagi.

Disini, aku ingin bertanya kepadamu? Sudahkah kamu merasa ikhlas dengan dirimu di masa lalu? Sudahkah kamu ikhlas dengan hidupmu di masa lalu? Jika sudah, berterima kasihlah kepada hidupmu sendiri terlebih dahulu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun