Untuk kedua kalinya aku melihatmu dengan orang yang sama. Lantas, apakah maksud dari sifat mu itu? Apakah aku pernah melakukan kesalahan untukmu.Â
Atau kamu sudah bosan denganku? Emosi yang sudah ku kumpulkan sejak saat itu kini menjadi emosi mu dan membuatmu semakin merasa bersalah. Setelah ku ceritakan pemikiran yang berada di dalam pikiranku, kini giliranmu untuk mengutarakan yang ada di dalam pikiranmu. Â
Benarkah seperti yang kamu katakan?! Ah, itu hanya ucapan yang ingin membuat hatiku kembali tenang. Aku bukankah gadis yang mengenal cinta kemarin, bahkan aku pernah menjalin cinta selama tiga tahun lamanya.Â
Begitupun juga denganmu? Tetapi, mengapa sifat itu tidak berusaha untuk kamu rubah. Aku tidak memintamu berubah untukku, melainkan untuk dirimu sendiri. Aku hanya takut, jika kamu mempunyai saudara dan dia di perlakukan dengan sama hal seperti yang aku alami pada saat ini.Â
Bagaimana dia akan mengatasi rasa lukanya? Tidak !!! Jika kamu mempunyai keturunan, lalu dia perlakukan seperti ini dengan kekasihnya. Bagaimana perasaanmu?
"Yang.... Aku minta maaf"
Minta maaf!!! Ucapan itu saja sudah tidak mempan lagi untukku. Bukan karena aku tidak menyukaimu, hanya saja aku sudah terlanjur kecewa dengan sifatmu yang terlalu menganggapku baik. Atau jika di kemudian hari nanti kamu melakukan kesalahan lagi, kamu akan kembali mendapatkan ucapan maaf dari bibirku.Â
Untuk membuat pikiranmu lebih terbuka lagi, aku terpaksa mengatakan hal itu denganmu "Kalian berdua sama saja, atau perlu aku harus datangin dia agar semuanya jelas biar temannya tau bagaimana kelakuan dia jika tidak bersamanya" lagi-lagi kamu menahanku hanya tidak ingin membuat reputasi kerjaan dia, kamu dan aku hancur.
BULSHIT!!!
Bilang saja, kalau kamu tidak ingin pisah darinya. HAHAHAHAHAHAÂ gumamku dalam hati.
Aku hanya bisa memegang kepala dan mencoba menunduk dan menahan tawa dari dalam hati. Sungguh lucu kisahku saat ini, haruskah aku menjadi seorang pecundang kelas atas lagi. Haruskah aku harus memainkan kembali perasaan orang, dan kembali menjadi Bad Girl.Â