Mohon tunggu...
SholikulHadi Spd
SholikulHadi Spd Mohon Tunggu... Jurnalis - saya adalah penulis lapas untuk sosial masyarakatan dan pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Aquarius

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nikahilah yang Miskin, Anjuran Menteri...

22 Februari 2020   19:43 Diperbarui: 23 Februari 2020   08:13 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang Miskin

barusan saya sempat membaca pernyataan tersebut di portal berita online. Ramai.Sebenarnya pernyataannya tidak salah juga, ada niat baiknya. Namun dari pengalaman, penglihatan dan penerawangan saya selama ini kok rada rada ngasal emang. Mbokyo yang realistis sajalah. Menapak bumi.

Jadi begini. Harkat dasar manusia itu adalah tidak mau kualitas hidupnya terkurangi. Untuk meningkat, itu tujuan orang kebanyakan. Setiap manusia akan dengan mudahnya untuk menapak ke arah taraf dan kualitas hidup yang lebih baik. Namun jarang dan teramat jarang yang bisa dan kuat , begitu kualitas hidupnya turun drastis, kecuali memang jiwanya sangat murni, bersih dan tinggi.

Sebenarnya hal tersebut sangat manusiawi. Bisa kita lihat contoh artis, selebritas atau pejabat yang mengalami syndrom paska pensiun. Mereka harus mempersiapkan dengan baik untuk itu. Siap jiwa, siap hati dan siap body.

Jadi kalau ada orang kaya level 10, palingan dia mau nikah ke pasangan ke level 9. Paling jelek level 8 lah. Berat kalau sampe dia mau turun ke level dibawah 5.
Apakah horang kayah itu salah?

Tentu saja tydac. Karena mereka atau nenek moyang mereka juga membangun empayer kekayaannya dulu juga dengan susah payah. Tidak begitu saja turun dari langit seperti Mr. Bean turun ke Bumi.

Tidak semuanya memang. Ada juga CEO perusahaan besar yang mau nikahi gadis miskin. seperti apa Sering saya lihat..selaam itu , kita kecewadengan yang sempurna dalam pemadangan mata kita ....  jawabku..Ha mbok Rabi wong edan sisan....

(Kund0)man

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun