Mohon tunggu...
Sholihatul Mardliyah
Sholihatul Mardliyah Mohon Tunggu... Lainnya - Kesuksesan bisa datang darimana saja

Ujian didepan mata bukan untuk dihindari hadapi dan lakukan perubahan kearah yang lebih baik lagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Koin berharga Seragam Oranye Pertigaan Kota

1 November 2021   00:21 Diperbarui: 1 November 2021   00:23 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tidak asing lagi bagi kita semua perihal kondisi jalanan, banyak sekali kenfaraan yang berlalu lalang. Hingga terkadang mereka tak tau aturan untuk memainkan mesin gas motor. 

Pada kondisi seperti itu pasti para pengguna jalan lain mencari dan berharap ada pahlawan berjaket oranye yang bersedia membantunya. Kala itu hari kamis, 28 Oktober aku pergi keluar untuk berkunjung ke kampus, selayaknya remaja lainnya aku pergi dengan memakai baju rapi dan bersepatu lengkap layaknya mahasiswa yang ingin berangkat kuliah. 

Jalan yang kulewati sepi dan aman seperti biasanya, akan tetapi ketika dipertigaan jalan menuju arah kampus selalu dalam hatiku terselip batin "semoga ada bapak-bapak yang membantuku untuk menyebrang" terbesit selalu dalam doaku, dan selalu terkabul untuk kesekian kalinya aku bertemu dengan pahlawan berjaket oranye. Cucuran keringat yang melumuri wajahnya karena teriknya sinar matahari tidak membuat bapak teesebut lelah untuk berbuat baik kepada orang lain, meskipun hanya recehan yang didapat bahkan terkadang hanya sekedar senyuman dan ucapan terimakasih yang dibawah pulang. Sebegitu tegannya jikalau dari kalain semua pernah membalas jasanya dengan cacian dan makian. 

Sadar dan tanyakan pada diri sendiri, mampukan aku menahan segala cobaan dengan tetap selalu berdiri kokoh layaknya bapak tafi, dengan hinaan dan cacian pun pernah ku dilontarkan kepadanya. Hanya 1000 sudah membuat mereka bahagia. Apasalahnya? 

Lantas bagaimana kita akan menyakipinya lagi, mampukan kita mengubah pola pikir kita dengan selalu memberikan sudut pandang terbaik terhadap orang lain? It's ok bukan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun