Mohon tunggu...
shohibus sulthon
shohibus sulthon Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Desa Drajat

20 Januari 2021   00:25 Diperbarui: 20 Januari 2021   00:28 1199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Desa drajat adalah salah satu desa di kota lamongan,  Desa drajat dinamakan karena desa itu memiliki makam wali dari desa drajat.Skema drajat itu sendiri salah satu walisongo ditemukan di pulau pantura di jawa. Ia, sebagian besar penduduk desa drajat, memperoleh mata pencaharian mereka sebagai nelayan, saudagar, dan petani. Desa drajat meliputi 1 desa dan 10 rt mencakup total daerah 18960 ha.

 Sejarah singkat drajat, sunan drajat adalah nama panggilan raden qosim putra raden rahmatullah (sunan ampel) dengan nyi ageng Manila (pangeran dari tuban arya teja putri). Nama lain untuk lagu drajat adalah syarifuddin atau masih ma 'unat, awalnya lagu drajat membantu perjuangan banjir dan mabah madu untuk menyebarkan ajaran Islam di pantai utara lamongan. Pada tahun 1440 seorang pelaut Muslim banjir menderita bencana di pantai, di mana dia naik kapal dan jatuh di karang laut. 

Alhasil, para penyebar ajaran Islam itu terdampar di pantai jelaq 80 dan di daerah favorit mbah mayang, sayang, penguasa desa pada waktu itu. Melihat kondisi orang-orang jelaq yang membiarkan banjir pelaut meraba-raba sekaligus untuk mengajar dan menjunjung agama allah. 

Dia mulai berkhotbah dan mengajarkan Islam kepada orang-orang jelaq. Seiring waktu pengkhotbahan dengan berpartisipasi dalam festival madu islam.

Pada suatu waktu, banjir dan mabah madu memiliki keinginan untuk mendirikan tempat pengajaran dan educati islam. Namun karena kekurangan tenaga pengajar dan ahli agama, akhirnya mereka pun berangkat menghadapi kanjeng ampel yang terjepit di ampeldenta surabaya. 

Dimana kanjeng sunan ampel mengirimkan putranya raden qosim untuk membantu perjuangan dakwah mereka. Raden qosim mendirikan rumah kos di sebidang tanah yang sekarang dikenal sebagai putri istana sunan. Ia mengatakan bahwa jika ada yang ingin belajar agama di tempat ini, semoga tuhan menjadikan mereka salah satu gelar tertinggi. Oleh karena itu, pramuka sekolah terinspirasi untuk mengikuti proyek tersebut. 

Sebelum raden qosim menduduki desa drajat, raden qosim menjadikan kawasan jelag sebagai pusat penyebaran agama islam pertama. Di jelag raden qosim ini ditemukan patahan yang digunakan untuk belajar ilmu agama, tanahnya tergenang banjir anyar desa banjir kecamatan ar. 

Asal muasal desa drajat dikatakan sebagai tanah pertanian yang dikenakan pajak oleh pemerintah. Pemandian dibangun untuk raden qosim oleh sultan demak I (raden fatah). 82 desa drajat merupakan warisan raden qosim dan nama desa drajat memiliki sejarah yang agak unik, yaitu berasal dari raddrajadan qosim.

Nama drajat diambil dari tempat tinggal terakhir qosim. Tempat ini berada di atas bukit dan itu adalah misi misionarisnya. Dari sini orang menyebutnya "ka drajat" atau raden qosim yang bertumpu pada bukit (di dataran tinggi) dan sampai saat ini disebut desa drajat. Dari segi agama, 99 persen penduduknya beragama Islam, dengan 3.539 orang beragama Islam, dan 1% beragama Katolik. Raden qosim menyebarkan ajaran Islam di wilayah jenazah dan menguasai wilayah penembakan selama 36 tahun. Tak heran jika hingga saat ini ajaran Islam yang dibawa ke kampung drajat berdampak positif bagi masyarakat kampung drajat.
 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun