Mohon tunggu...
shofwatuzzahro
shofwatuzzahro Mohon Tunggu... Mahasiswa - 22107030105_UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

live in magic shop

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Salahkah Punya Cita-Cita Tinggi?

18 Februari 2023   14:05 Diperbarui: 18 Februari 2023   14:08 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berpendidikan dan bercita-cita tinggi merupakan mimpi sebagian atau bahkan seluruh orang. Semua mengidam-idamkan profesi dengan jabatan yang tinggi. Karena katanya menjadi orang dengan jabatan tinggi membuat hidup kita jadi lebih enak, apakah benar? Namun, apakah semua itu bisa didapatkan dengan cara yang mudah? Tentu saja tidak.

Ada beberapa faktor yang membawa kita pada keadaan tersebut. Pertama, pendidikan, hal yang paling utama untuk mencapai kesuksesan adalah pendidikan. Orang yang berpendidikan menjadikan dirinya dipandang berbeda di masyarakat. Mereka akan dipandang sebagai panutan dan orang yang patut dihormati. 

Selain itu, pendidikan yang selama ini kita pelajari di sekolah maupun di universitas akan berguna dalam kehidupan bermasyarakat, seperti membuat kita lebih percaya diri, dipercaya untuk memimpin suatu acara, dan dapat berbagi ilmu dengan orang lain, maka dari itu inilah yang membuat kita dipandang berbeda oleh orang lain/masyarakat. 

Sebenarnya belajar itu tidak harus di sekolah, belajar itu bisa dimana saja apalagi dengan teknologi sekarang yang sudah semakin canggih dapat memudahkan kita dalam belajar, seperti internet, adanya internet dinilai sangat membantu para pelajar, selain lebih efektif, di internet ini kita juga dapat menemukan berbagai pengetahuan baru dan jangkauannya juga lebih luas.

Kedua, finansial, faktor ini juga merupakan faktor penting, karena dibalik orang yang berpendidikan pasti ada finansial yang mencukupi. Faktor ini memang agak susah karena tidak semua orang tercukupi finansialnya. 

Ada beberapa orang yang ingin berpendidikan tinggi namun terhalang finansial. Mengingat biaya pendidikan tidaklah murah, banyak kasus di Indonesia tentang putusnya sekolah karena sudah tidak ada lagi biaya untuk melanjutkannya. 

Kurangnya perhatian pemerintah kepada masyarakat keas bawah menjadikan masih banyaknya anak-anak yang tidak bisa bersekolah karena terhalang biaya. 

Bahkan ada beberapa anak yang terpaksa putus sekolah untuk bekerja membantu orang tuanya dengan alasan tidak mau menambah beban keluarga yang sudah susah. Kan ada beasiswa? 

Benar, namun terkadang beasiswa itu  justru didapatkan oleh orang yang tidak terlalu membutuhkan, dan akhirnya beasiswa itu disalahgunakan. Hal ini membuat beberapa orang yang punya mimpi tinggi jadi takut untuk bermimpi, karena mereka takut jika mimpinya tidak tercapai hanya karena kurangnya finansial. 

Padahal beberapa orang ini tadi biasanya cukup berprestasi dan berpotensi mendapatkan beasiswa dari pemerintah atau dari sekolah. Mungkin karena pemerintah kurang selektif dalam memilih calon penerima beasiswa alhasil beasiswa tersebut diterima oleh orang yang tidak terlalu membutuhkan dan bisa saja beasiswa tersebut disalahgunakan seperti untuk foya-foya. 

Menurut saya pemerintah harus lebih memperhatikan masyarakat-masyarakat yang kurang mampu dalam menyekolahkan anak-anak mereka agar anak-anak mereka tetap bisa bersekolah dan mempunyai mimpi yang tinggi. 

Ketiga, doa, sekeras apapun usaha jika tidak diiringi dengan berdoa semuanya akan sia-sia. Meminta pertolongan kepada Tuhan untuk senantiasa diberi kelancaran selama menuntut ilmu dan meminta agar diizinkan untuk menggapai mimpi-mimpi yang kita idam-idamkan. 

Ketiga faktor tersebut menjabarkan tentang beberapa usaha untuk menggapai mimpi, ini hanya sebagian kecil saja, masih banyak usaha-usaha yang bisa diterapkan untuk membuat mimpimu tidak hanya mimpi namun bisa terwujud. 

Kembali ke pertanyaan awal, apakah salah jika kita punya cita-cita tinggi? Jawabannya tidak. Semua orang bebas untuk bercita-cita setinggi mungkin seperti peribahasa 'tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina' walaupun ada berbagai halangan yang membuat kita tidak bisa bebas bermimpi seperti masalah finansial tadi (untuk masalah ini, saya pribadi sangat berharap agar pemerintah lebih memperhatikan masyarakatnya lagi), ada juga pernyataan yang membuat para perempuan minder, yaitu "perempuan gausah sekolah tinggi-tinggi, ujung-ujung-ujungnya juga cuma di dapur" menurut saya pernyataan ini tidak tepat. 

Berpendidikan tinggi tidak didasarkan pada gender, entah perempuan atau laki-laki berhak atas sekolah tinggi, lagipula saat ini banyak perempuan yang memilih untuk bersekolah tinggi agar kelak hidupnya jadi lebih terjamin. 

Yang menginginkan profesi dengan jabatan tinggi tidak hanya laki-laki, namun perempuan juga. Mungkin ada beberapa orang yang menganggap remeh perempuan, namun buktinya para perempyan kini juga bisa menyejajarkan posisi laki-laki, seperti saat ini banyak pemimpin seorang perempuan. Maka dari itu kita bebas untuk bermimpi setinggi mungkin tanpa ada batasan gender.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun