Mohon tunggu...
maulina shfwatul ulya
maulina shfwatul ulya Mohon Tunggu... Lainnya - S.Pd.AUD Soon🎓

Dongeng-dan-Dunia Anak✨ Belajar mencintai diri sendiri juga mencintai menulis🌼

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tentang Tempramen, yang Tidak Melulu Soal Marah

28 September 2021   18:21 Diperbarui: 28 September 2021   18:28 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kesehatan-ibuanak.net

"Wah enak ya anakmu gampang sekali tidurnya, kalau anakku susah sekali tidur, bahkan harus dibawa jalan-jalan naik motor dulu baru bisa tidur." Ujar seorang ibu kepada temannya . 

Mungkin bunda mendengar keluhan tersebut dari saudara atau tetangga bukan? Tentu banya sekali kata kata semacam itu sering keluar , terutama dari sang ibu dimana yang merasa iri pada ibu lainnya karena memiliki anak yang "easy" atau anak yang mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar , Lalu membandingkan dengan anaknya sendiri yang dirasa susah akan hal tersebut. Oleh karena itu bunda perlu untuk belajar mengenai tipe temprament pada anak , sehingga besar kemungkinan tidak akan lagi membandingkan si kecil dengan temannya  

Namun ketika mendengar kata "temprament" masih banyak dari kita yang memandang tempramen merupakan suatu hal yang negatif. Bahkan banyak juga yang masih memandang bahwa tempramen adalah orang yang suka marah , maka tidak dapat kita pungkiri lagi, kita juga sering mendengar orang disekitar kita, yang mengutarakan pendapat mereka bahwa orang yang suka marah-marah adalah orang yang tempramental . 

Padahal faktanya dalam dunia keilmuan bahwa tempramen bukan hanya melulu soal marah , pemarah , dan semacam argumen tersebut , melainkan gaya perilaku yang terjadi pada seseorang , dimana gaya perilaku ini akan menentukan reaksi mereka terhadap situasi tertentu serta bagaimana akhirnya seseorang tersebut mampu mengekspresikan dan mengatur emosi mereka.

Nah, temperamen ini bahkan sudah mulai ditunjukkan anak sejak kecil.  Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap orang punya sifat tempramen baik yang suka marah ,  yang selalu ceria, atau bahkan  mereka yang pendiam sekalipun. Menurut Psikiater Alexander Chess dan Stella Thomas terdapat tiga tipe tempramen , yang ada pada manusia sejak mereka kecil , yang tentunya setiap mereka memiliki tipe temprament yang berbeda dari yang lainnya.

Tipe temprament yang pertama adalah Easy , dimana  Anak yang memiliki tipe temperamen easy atau mudah lebih mampu beradaptasi dengan situasi baru. Mereka bahkan bisa bereaksi dengan ringan atau mudah  untuk hal-hal tertentu. Tak hanya itu, bayi dengan temperamen easy juga memiliki rutinitas tidur yang teratur, dan memiliki suasana hati yang positif secara keseluruhan. Tipe ini adalah tipe temprament yang tentunya diinginkan oleh setiap orang tua , sebab si kecil yang easy akan membuat orang tua merasa seolah-olah melakukan pekerjaan yang hebat karena hampir tidak mendapat kesulitan dalam merawat anak

Tipe yang kedua dikenal dengan tipe Difficult , yakni anak dengan tipe difficult memiliki kesulitan dalam hal beradaptasi dengan situasi baru , sehingga tipe ini membuat anak memiliki rutinitas yang tidak teratur dan suasana hati yang cenderung negatif. Anak dengan tipe difficult memang cukup sering menangis. Oleh karena itu membuat kebanyakan orang tua yang memiliki anak dengan temperamen difficult akan bertanya-tanya tentang apa yang salah dengan pola asuh yang sedang diterapkan, sehingga kebanyakan dari mereka lalu membandingkan anaknya dengan anak orang lain yang kebetulan dengan tipe easy

Tipe yang ketiga adalah Slow to warm up , dimana anak-anak dengan tipe temperamen Slow to warm up ini cenderung lebih lambat dalam hal beradaptasi dengan hal-hal baru. Tak hanya itu, anak-anak dalam tipe ini juga memiliki tingkat aktivitas yang rendah sehingga kebanyakan dari mereka dengan tipe ini  sering menunjukan mood yang negatif. Dengan kata lain anak dengan tipe temperamen sering disebut sebagai anak pemalu atau sensitif.

Nah, selain ketiga tipe temperamen tersebut, seorang ahli psikologi Jerome Kagan menambahkan satu tipe tempramen  yakni adalah tipe temprament kombinasi , atau disebut juga inhibisi terhadap ketidakbiasaan , tipe ini tempramen dengan ciri ini adalah keterbatasan terhadap hal-hal yang dianggap asing. Anak-anak dengan tipe tempramen ini biasanya malu dengan hal baru atau ketika berada bersama orang-orang yang dianggap asing akan menghasilkan suasana hati yang agak negatif. Biasanya mereka akan sangat tertekan jika berada di tengah-tengah lingkungan baru. Bahkan ada melakukan hal-hal lain seperti bersembunyi atau mengasingkan diri.

Setelah mengetahui tipe temperamen pada si kecil , tentu saja kebanyakan dari kita akan berpikir apakah anak dengan temperamen "easy" lebih baik daripada anak dengan temperamen "difficult". Jawabannya adalah tidak selalu. Merawat anak dengan temperamen "difficult" mungkin cukup melelahkan karena sering dihubungkan dengan banyaknya masalah perilaku yang bisa ditimbulkan oleh anak.

Namun, bagi orang tua yang memiliki anak dengan temperamen "difficult". Berdasarkan dari penelitian, tipe temperamen anak tidak menentukan bagaimana anak berinteraksi dengan lingkungannya. Anak-anak dengan tipe temperamen "difficult" lebih dipengaruhi karena pola asuhnya. Anak-anak dengan temperamen "difficult" bahkan lebih banyak bereaksi pada pola asuh yang diterapkan.

Hal ini menunjukkan bahwa, anak-anak dengan temperamen "difficult" cenderung lebih baik dalam hal kognitif, akademik dan sosialnya jika dirawat dengan pola asuh yang baik. Di sisi lain, jika anak temperamen "difficult" mendapatkan pengasuhan yang buruk, maka perilaku mereka bisa semakin buruk saat dewasa nanti.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa, temprament bukanlah sesuatu hal yang berkaitan dengan seringnya kemarahan seseorang , namun merupakan reaksi seseorang dalam sebuah situasi,  apapun karakter dan tipe temperamen anak Anda, asalkan mendapat pola asuh yang tepat dan baik maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang baik. Sebaliknya, jika pola asuh yang Anda terapkan pada anak cenderung tidak tepat bahkan buruk, maka bisa jadi anak akan tumbuh menjadi pribadi dengan perilaku yang bermasalah kelak ketika mereka tumbuh dewasa .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun