Mohon tunggu...
maulina shfwatul ulya
maulina shfwatul ulya Mohon Tunggu... Lainnya - S.Pd.AUD Soon🎓

Dongeng-dan-Dunia Anak✨ Belajar mencintai diri sendiri juga mencintai menulis🌼

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Tak Kreatif, Tak Mau, atau Tak Mengerti?

5 April 2021   10:46 Diperbarui: 5 April 2021   11:27 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://pinterest.com/

Anak adalah titipan tuhan , ketika mereka mengalami kesulitan diberbagai hal apapun kepada orang tuanya lah mereka bertumpu untuk mengatasinya  -Dr. Etty Indriati

Belakangan ini banyak orang tua yang panik akan perkembangan anaknya , dimana sang anak yang berusia 8 bulan belum bisa berbicara , sehingga kebanyakan dari mereka panik dan mencari dokter kesana kemari bahkan tak segan mereka pun membawa anaknya ke dukun agar bisa segera bisa berbicara, hal tersebut disebabkan karena kurangnya pemahaman serta edukasi orang tua akan tahapan perkembangan anak yang saat ini menjadi faktor utamanya . Dimana pada dasarnya perkembangan antara anak satu dengan yang lainnya tidak hanya bisa diukur dengan usia mereka , sebab setiap anak memiliki kemampuan masing - masing yang tentunya berbeda - beda

Namun dewasa ini orang tua seringkali lengah dan tidak membandingkan perkembangan berbahasa anak dengan semestinya , tetapi malah membandingkan perkembangan anak ( tidak hanya perihal bahasa sebenarnya) dengan orang lain disekitar lingkungan mereka . Biasanya justru yang mengalami kepanikan adalah generasi kakek dan nenek sang buah hati , sebab mereka akan merasa ada yang salah ketika cucunya belum mampu berbicara pada waktu yang seharusnya. 

Menurut Ilmu Psikologi Kognitif , ledakan bahasa anak timbul pada usia 18-24 bulan , dimana pada usia tersebut anak- anak mulai dapat merangkai dua kata sederhana , misalnya makan nasi  , makan susu , sehingga diharapkan pada saat mereka mencapai usia 2 tahun maka 50% pembicaraanya dapat dipahami oleh orang lain. 

Penyebab utama keterlambatan berbicara adalah karena faktor kurangnya stimulasi dari orang tua atau dari pengasuhnya semasa kecil , dimana sebenarnya keterlambatan bicara erat kaitannya dengan faktor fisik dan lingkungan  ( Syamsudin  : 2015 ) , Namun ada pula keterlambatan bicara merupakan symphtom atau gejala dari gangguan tertentu pada anak , misalnya Autism Spectrum Disorder ( ADS ) , Attention Deficit Hyperactive Disorder ( ADHD ) , atau keterlambatan wicara karena memang ada faktor penghambat secara fisiknya ( Tirosh ; 1998 ) . 

Pemberian screen time yang berlebihan kepada anak sejak dini ternyata menyebabkan komunikasi anak hanya bersifat satu arah saja , sehingga anak gagal untuk dapat berbicara tepat waktu , Pada tahun 1999 . The American Academy  of Pediatrics ( AAP : 1999) mengeluarkan pernyataan tentang penggunaan screen time pada anak , yang tujuannya adalah untuk memberikan edukasi orang tua tentang efek dari penggunaan media dari sisi waktu dan konten media yang diberikan kepada anak . 

Salah satu pernyataan yang digaris bawahi adalah dokter anak perlu untuk menghindarkan anak dibawah usia 2 tahun untuk menonton televisi apalagi secara berlebihan . Namun dalam guidelines terbaru yang dikeluarkan oleh The American Academics of Pediatrics ( AAP ) , mereka tidak lagi membuat batasan untuk usia awal memperkenalkan screen time pada anak dan waktu penggunaanya , mengingat tidak dapat dihindari dengan perkembangan tekhnologi yang pesat ini, mau tidak mau anak - anak tumbuh dalam era yang serba praktis dan digital yang sedang berkembang pesat . Namun orang tua perlu memberi pengawasan screen time kepada sang buah hati . 

Selain itu, penggunaan gawai atau smartphone yang berlebihan juga menjadi salah satu penyebab keterlambatan wicara anak , sebab ketika anak sudah bermain gawai ia tidak akan memperhatikan sekitarnya bahkan juga tidak akan merespon ketika diajak bicara , biasanya ketika anak berkumpul dengan temannya itu adalah kesempatan untuk anak bersosialisasi dan berkomunikasi dengan temannya , tetapi ketika anak berkumpul dengan bermain gawai jelas sudah tidak akan terjadi komunikasi disitu karena anak akan fokus pada aplikasi ataupun game yang ada di smarthphone nya masing - masing . 

Karena bermain gawai merupakan aktivitas yang hanya satu arah , jadi tak heran jika anak tidak terlatih untuk memberikan respon balik , yang perlu dilakukan orang tua dari permasalahan kecanduan terhadap gawai adalah dengan mendoroang anak untuk melakukan permainan interaktif yakni melibatkan orang tua dengan anak. 

Banyak penelitian masalah candu terhadap gawai ini dan peneliti menemukan sebuah fakta bahwa anak - anak dengan keterlambatan wicara itu kebanyakan disebabkan karena anak sudah mulai menonton televisi diusia yang lebih awal , yakni sebelum usia 12 bulan dengan waktu yang lebih dari 2 jam / hari dengan resiko enam kali lebih buruk dari sekedar keterlambatan wicara , sehingga baik televisi maupun gawai sama-sama memiliki pengaruh yang cukup negatif maka itu harus dibatasi dalam pengunaannya seminimal mungkin. 

Ada pula keterlambatan wicara yang disebabkan karena penggunaan lebih dari satu bahasa dalam keseharian anak yakni bilingual dan tringual , jadi mereka yang baru mulai belajar bahasa akan mengalami kebingunan , sebab secara sekaligus dikenalkan dengan berbagai macam bahasa baru . 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun