Mohon tunggu...
Shofia Kartika Basuki
Shofia Kartika Basuki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPI Banduung

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Klub Literasi Sekolah sebagai Sarana Membangun Minat Baca Anak

20 September 2021   18:14 Diperbarui: 20 September 2021   18:23 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Literasi merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki di Era Society 5.0 ini dimana teknologi sudah merambah dan menjadi bagian hidup dari manusia dan pembiasaan literasi itu sendiri harus digaungkan sejak anak masih berusia dini. 

Dilansir dari data UNESCO, literasi Indonesia berada di peringkat kedua dari bawah. Minat baca masyarakat kita terus berkurang seiring pandemi Covid-19 yang tidak kunjung menemukan jalan keluar.

Dengan kondisi pandemi yang membawa banyak perubahan khususnya di sektor pendidikan, pelajar dan guru dipaksa beradaptasi dengan pembelajaran daring yang tampaknya cukup sulit dijalani apalagi bagi siswa sekolah dini yang mendapat banyak hambatan di keadaan seperti sekarang.

Mengingat dalam beberapa kasus banyak siswa sekolah dasar yang bahkan lupa cara membaca menjadi kekhawatiran akan semakin merendahnya tingkat literasi dan berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat di masa mendatang. Tentu ini sudah sepatutnya menjadi perhatian bersama.

Maka dari itu program KKN gelombang 2 tahun 2021 ini menggalakkan tema mengembangkan literasi. Shofia Kartika Basuki, seorang mahasiswa Pendidikan Bahasa Jepang UPI yang mengikuti KKN gelombang 2 dibawah bimbingan dosen pembimbing lapangan Dr. H. Warlim, M.Pd. menginisiasi untuk membentuk Klub Literasi Sekolah di SDIT At-Taqwa KPAD Gegerkalong, Bandung.

Klub Literasi Sekolah ini bertujuan untuk membangun minat baca siswa dengan metode yang menyenangkan seperti membaca bersama dan bemain game. 

Program ini dilaksanakan seminggu dua kali, hari Jumat untuk kelas 1, 2, dan 3 sementara hari Sabtu diperuntukkan bagi kelas 4, 5, dan 6. 

Karena kemampuan membaca tiap tingkatan berbeda-beda maka penting untuk membuat kelas yang terpisah dengan metode yang berbeda pula. 

Untuk kelas tingkat bawah lebih banyak diisi dengan membawakan dongeng-dongeng Jepang yang sudah diterjemahkan sebagai pengenalan budaya Jepang lalu disajikan  dalam bentuk powerpoint penuh gambar supaya dapat menarik perhatian dan permainan sederhana seperti tebak-tebakan kata dan kuis. 

Sementara itu materi untuk kelas atas lebih ditujukan pada membaca dan berpikir kritis seperti memberikan bacaan berupa cerpen dari penulis legendaris nusantara sambil mengajarkan anak-anak bagaimana cara mendongeng, meminta siswa untuk menceritakan ulang isi buku dan tanya-jawab mengenai buku yang mereka sukai, juga memberikan permainan teka-teki berbentuk cerita untuk melatih logika anak.

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat membentuk pola pikir siswa bahwa membaca adalah hal yang menyenangkan sehingga anak-anak akan menjadi terbiasa berliterasi sejak dini. 

Semoga dengan adanya KKN Tematik bertema literasi ini dapat membawa banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun