Mohon tunggu...
shofia amalia sholihah
shofia amalia sholihah Mohon Tunggu... The Student of Humanity Faculty -

Mahasiswa bahasa dan Sastra Arab UIN Malang, Penyuka biru, Penikmat Coklat, Kartun Larva, Hobby Membaca, Suka jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Filsafat ilmu | Pengertian Menurut Para Ahli

25 Februari 2018   09:33 Diperbarui: 25 Februari 2018   10:03 6341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Arti etimologiKata filsafat berasal dari kata yunani filosofia, yang berasal dari  kata kerja filosofein yang berarti mencintai kebijaksanaan. Kata tersebut juga berasal dari kata yunani philosophis yang berasal dari kata kerja philen yang berarti mencintai, atau philia yang berarti cinta dan sophia yang berarti kearifan. Dari kata tersebut lahirlah kata inggris philosophy yang biasanya diterjemahkan sebagai cinta kearifan[1] Definisi filsafat sebagai ilmuDi dalam sistematik filsafat, hasbulloh Bakry menyebutkan beberapa definisi ilmu filsafat dari filosuf-filosuf terkenal barat dan timur sebagai berikut: 

Plato (427 S.M -- 348 S.M) "filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli.

Aristoteles (382 S.M-322 S.M) "filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, plitik dan estetika.

Al Farabi (870 M -- 950 M) "Filsafat ialah ilmu pengetahuan tentang alam maujud bagaimana hakekat yang sebenarnya.

Descartes (1590 M -- 1650 M) "filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan dimana tuhan, alam dan manusia menjadi pokok penyelidikan

Immanuel Kant (1724 M -- 1804 M) "filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang tercangkup di dalam beberapa persoalan:

  • Apakah yang dapat kita ketahui? (metafisika)
  • Apakah yang harus kita kerjakan? (etika)
  • Sampai dimanakah harapan kita? (agama)
  • Apakah yang dinamakan manusia? (antropologi)

I.R poedjaeijatna menyatakan "filsafat ialah ilmu yang mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada"

W.M Bakker SY. Menyatakan "filsafat adalah refleksi rasionil (fikr, nazar, ma'rifat, ra'y) atau keseluruhan keadaan untuk mencapai hakikat dan memperoleh hikmah

Hasbulloh bakry menyatakan: "ilmu Filsafat ialah ilmu yang menyelidiki, segala sesuatu yang mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaiman hakikatnya sejauh yang dapat dicapai manusia dan bagaimana sikap manusia seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu[2]

Filsafat Sebagai Ilmu

Dikatakan filsafat sebagai ilmu karena didalam pengertian filsafat mengandung empat pertanyaan ilmiah, yaitu bagaimanakah , mengapakah, kemanakah dan apakah.

Pertanyaan bagaimana menanyakan sifat-sifat yang dapat ditangkap atau yang tampak oleh indra. Jawaban atau pengetahuan yang diperolehnya bersifat deskriptif (penggambaran).

Pertanyaan mengapa menanyakan tentang sebab (asal mula) suatu objek. Jawaban atau pengetahuan yang diperolehnya bersifat kausalitas (sebab akibat)[3]

Apakah filsafat itu sebagai ilmu pengetahuan dan bagaimana bentuk serta sifatnya bisa dipahami menurut penjelasan baterikut: kebenaran filsafat itu dapat diukur menurut kondisi yang pasti dimiliki oleh ilmu pengetahuan pada umumnya yang meliputi obyek (sasaran studi), system (cara-cara kerja sebagai penunjang jalannya metode) dan kebenaran ilmiah (obyektif dapat diukur baik secara rasioal maupun empiris (lihat suparlan suhartono, dasar-dasar filsafat cetakan iii ar-ruzmediagroup, jakarta, 2007 hal. 82)[4]

Ilmu dan Fisafat

Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan ragu-ragu dan filsafat dimulai denga kedua-duanya. Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah kita tahu dan apa yang belum tahu. Berfilsafat berarti berendah hati bgwa tidak semuanya akan pernah kita ketahui dengan kesemestaan yang seakan tak terbatas ini. Demikian juga berfilsafat berarti mengoreksi diri, semacam keberanian untuk berterus terang. Seberapa jauh sebenarnya kebenaran yang dicari telah kita jangkau.

 Ilmu merupakan pengetahuan yang kita gumuli sejak bangku sekolah dasar sampai pendidikan lanjutan dan perguruan tinggi. Berfilsafat tentang ilmu berarti kita berterus terang kepada diri kita sendiri[5]

[1] Achmadi, asmoro. Filsafat umum. RajaGrafindo Persada: jakarta, 2005, hlm. 1

[2] Suhar. "Filsafat umum konsepsi, sejarah dan aliran", Gaung persada press: Jakarta, 2009, hlm. 9

[3] Achmadi, Asmoro. Filsafat umum. RajaGrafindo Persada: Jakarta, 2005, hlm. 1

[4] Suhar. "Filsafat umum konsepsi, sejarah dan aliran". Gaung persada press: Jakarta, 2009, hlm. 9

[5] Suriasumantri, Jujun S. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Pancaranintan Indahgraha: Jakarta, 2007, hlm. 19

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun