Mohon tunggu...
shofia amalia sholihah
shofia amalia sholihah Mohon Tunggu... The Student of Humanity Faculty -

Mahasiswa bahasa dan Sastra Arab UIN Malang, Penyuka biru, Penikmat Coklat, Kartun Larva, Hobby Membaca, Suka jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kereta Api di Masa Depan

17 Februari 2018   15:14 Diperbarui: 17 Februari 2018   15:20 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kereta api (KOMPAS / AGUS SUSANTO)

Berbicara tentang teknologi yang era ini maju sangat pesat,sama halnya dengan kereta api yang mengalami kemajuan dari zaman kezaman. Dimulai dari pergantian logo KAI pada tanggal 28 September 2011 yang menandakan wajah baru berbeda dari tahun sebelumnya, tahun yang mana kereta masih dianggap angkutan yang tidak nyaman dan tidak aman, mengingat masa-masa sebelum majunya kereta api, penumpang dijejal penuh sampai overloadsehingga taka da pilihan lain selain I'tikaf dikamar mandi, sehingga fasilitas kamar mandi tidak bisa dimanfaatkan sebagaimana mestinya akibatnya ketika kereta yang lain melintas disamping jalur kereta lainnya yang menyebabkan kereta itu berhenti (Kress) penumpang berhamburan dan buang air dibawah ditemani temaram malam, keterpaksaan yang tak patut dibayangkan.

saat ini pelayanan kereta api yang mengalami kemajuan semakin pesat seperti ditandai munculnya kereta pelayan kesehatan, meski pelayanan kesehatan yang diberikan belum sepenuhnya mencakup wilayah-wilayah yang terpencil akan tetapi ini menjadi tanda baru bahwa KAI telah menampakkan wajahnya yang lain. Saat ini google sedang memberikan perhatian khusus kepada penyandang distabilitas khususnya pengguna kursi roda. Alangkah lebih baiknya apabila stasiun kereta api di berikan fasilitas khusus seperti escalatoruntuk memudahkan pengguna kursi roda, manula dan penyandang distabilitas lain.

Apabila menyinggung soal masa depan. Tentunya kereta api dituntut untuk tepat waktu supaya kereta api dapat menjadi penopang utama alat transportasi bagi para pekerja dan juga bagi pelajar yang sejatinya selalu dituntut untuk tepat waktu, hal ini mungkin telah berlaku untuk stasiun di kota-kota besar, akan tetapi bagaimana untuk stasiun stasiun kecil? Ini perlu sedikit perhatian ekstra. Karena seringkali di stasiun-stasiun transit, kereta api tidak selalu datang awal waktu. 

Jadi seharusnya untuk kerta api dimasa mendatang, hendaklah datang sesuai jadwal yang telah ditentukan, dan apabila terdapat kendala yang menyebabkan terlambat hendaklah memberikan ppemberitahuan  kepada  calon penumpang, alasan kereta terlambat serta memberikan estimasi keterlambatan, sehingga waktu keterlambatan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh calon penumpang terlebih lagi apabila keterlambatan memakan waktu lebih dari satu jam.

Banyaknya urbanisasi menyebabkan tingkat popoulasi dikota-kota besar meningkat, berdampak pada lahan kosong yang semakin sedikit dan juga semakin mahal. Kurang pengalaman serta kurang luasnya keilmuan seringkali membuat para pendatang kurang berhasil bertahan hidup dengan layak di kota-kota, akhirnya menyebabkan bangunan-bangunan ilegal yang berdiri disepanjang rel kereta api yang jaraknya bisa terbilang cukup dekat, ini merupakan hal serius. 

Pasalnya mereka yang tinggal di sepanjang rel kereta berdasarkan berita yang beredar katanya telah membayar upeti, lantas kepada siapa mereka membayar? Padahal jelas disepanjang rel kereta dilarang membangun bangunan apalagi rumah, ini sangat membahayakan. Ini perlu ditanggulangi dengan kerja sama antara PT.KAI dan Pemerintahan setempat, sehingga kereta api dimasa mendatang dapat di cinta dan dibanggakan oleh masyarakat karena PT.KAI yang ikut andil dalam memakmurkan dan mensejahterahkan masyarakat menengah kebawah

Untuk commuterline,pelayanan yang sangat luar biasa dan juga tepat waktu, akan tetapi satu yang membuat tidak nyaman. Yaitu kartu yang bentuknya mirip ATM dan memiliki peraturan jaminan kartu sebesar 10.000. Untuk ukuran orang yang sering bepergian menggunakan Comuterline pastinya akan lebih memiliki kartu pelanggan yang dapat dipergunakan berulang kali. 

Akan tetapi lain cerita apabila suatu keluarga yang akan mudik dan harus transit ke pasar senen menggunakan Commuterline biasanya tidak memiliki kartu langganan sehingga harus menggunakan Tiket Harian Berjaminan (THB) sesampainya turun di pasar senen terlihatlah antrian yang sangat panjang untuk penukaran sekedar penukaran THB dan hal inilah yang menjadih alasan mengapa THB tidak ditukarkan sehingga berubalah fungsinya bukan jaminannamun menjadi jualan. Jadi untuk kereta api dimasa mendatang hendaklah rubah sistem seperti itu, mungkin bisa di buat e-money dengan jalan memasukkan kartu seperti mesin ATM kemudian menginput data manual, sehingga efisiensi waktu bisa terlaksana dan tak ada waktu yang akan terbawa dengan sia-sia

Selain hal itu adalah kenyamanan didalam kereta api, misalnya saja Perjalanan yang jauh, tentunya menyebabkan kelelahan, apalagi jika anggota tubuh minim gerakan, sehingga perlulah kiranya untuk membuat tempat duduk antar penumpang yang ideal serta di berikan penopang untuk kaki sehingga penumpang dapat sedikit relax dengan perjalanannya

Saat ini banyak kecelakaan kereta api salah satunya karena kurangnya pengawasan palang kereta api. Apalagi palang kereta yang berada ditempat-tempat yang ramai tentulah membutuhkan penjaga palang pintu. Seorang penjaga palang pintu diharuskan selalu standby untuk membuka dan menutup palang kereta api. 

Akan tetapi karena keterbatasan waktu dan gaji yang tidak jelas sumbernya dari mana, akhirnya pekerjaan sedikit diminati akibatnya banyak palang kereta api banyak yang minim dari pengawasan, hendaknya dari pihak kereta api memasangkan palang pintu otomatis yang dapat mendeteksi kereta yang datang serta memberikan dua palang kiri dan kanan, sehingga kendaraan bermotor tidak bisa menyelip di sisi kanan maupun kiri palang yang menyebabkan maut menghantam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun