Bismillah,
Al-Mahabbah (Cinta) bukanlah suatu hal yang asing bagi kita. Ia adalah sebuah perasaan didalam hati ataupun sifat yang telah Allah tetapkan bagi diri manusia. Sehingga manusia tidak lepas dari rasa cinta tersebut. Dan seseorang tidak mungkin mencintai sesuatu kecuali setelah ia mengetahui hakikat dan kelebihan dari sesuatu itu. Tetapi sekuat apapun tali cinta tersebut, pasti pada suatu saat ia akan berpisah dengannya. Karena itulah hakikat cinta didunia.
Tetapi kecintaan yang dibangun atas dasar keimanan dan taqwa akan kekal. karena keimanan itu akan membawa seorang kepada kecintaan Rabbya. sedangkan taqwa adalah bukti dari cintanya tersebut.
Cinta itupun terkadang muncul akibat dari kebiasaan seseorang dalam melakukan sesuatu. Seperti orang yang mendengarkan musik misalnya, mengapa mereka tidak bosan dengan lantunan musik tersebut yang mungkin mereka telah mendengarkannya berulangkali bahkan mereka hafal dari seringnya mereka mendengar lantunan musik itu..
Bukankah itu akibat dari kebiasaan mereka yang kemudian muncul rasa cinta kepadanya...
Cobalah renungkan...
Apa yang mereka dapatkan setelah itu.?
Apa yang mereka cari dan harapkan darinya.?
Apakah mereka mengiginkan Ketenangan hati, ketentraman hidup, atau hanya sebatas hiburan..??
Wahai saudaraku..
-Semoga Allah menjagamu- Ingatlah bahwa kita tidak akan dapat meraih sesuatu kecuali kita meminta kepada pemilik sesuatu tersebut. Jika kita menginginkan ketenangan hati maka mintalah kepada yang mempunyai hati tersebut, Dialah Allah azza wa jalla.
Allah Ta’ala berfirman :
{هُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ فِيْ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ..}
“Dialah (Allah) yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang yang beriman..”(QS. Al-Fath: 4).
