Mohon tunggu...
Deshinta Tungga
Deshinta Tungga Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Carpe Diem

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

KKN PBSI 4 UM, Menguak Potensi Besar Desa Toyomarto

10 Juli 2020   20:45 Diperbarui: 10 Juli 2020   20:41 1087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gapura desa Toyomarto

Desa Toyomarto terletak di kecamatan Singosari,  Kabupaten Malang. Seperti halnya kota Malang, Desa Toyomarto termasuk dalam kategori daerah dataran tinggi dengan ketinggian 622 meter dari permukaan laut (mdpl). Kondisi tersebut dibarengi dengan banyaknya pepohonan di area desa Toyomarto sehingga menjadikannya kawasan yang sejuk dan tergolong asri. 

Selain itu, desa Toyomarto memiliki luas yang tak main-main, setidaknya terdapat 905 hektar wilayah yang merupakan cakupan Desa Toyomarto. Dengan luas tersebut, desa Toyomarti memiliki tujuh dusun dengan potensinya masing-masing. Ketujuh dusun tersebut adalah dusun Bodean Krajan, Ngujung, Sumberawan, Bodean Putuk, Glatik, Petung Wulung, dan Wonosari.

Sebut saja salah satu dusun di desa Toyomarto yaitu, dusun Petung Wulung. Mayoritas penduduk dusun Petung Wulung telah menekuni industri cobek dan lumpang semenjak tahun 1981. 

Proses pembuatan cobek dan lumpang, khususnya yang ditekuni oleh mayoritas masyarakat dusun Petung Lumpang tidaklah mudah. Hal tersebut disebabkan oleh penggunaan batu hitam sebagai bahan baku utama pembuatan cobek dan lumpang. 

Pembuatan cobek dan lumpang dengan batu hitam cenderung memerlukan waktu yang lama serta tenaga ekstra. Namun tentu saja, waktu dan tenaga yang diperlukan oleh pengrajin cobek dan lumpang di dusun Petung Wulung sebanding dengan kualitas yang dihasilkan. Cobek dan lumpang yang dihasilkan pun memiliki beragam ukuran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. 

Selain cobek dan lumpang, dusun lain di desa Toyomarto seakan saling bersaing dengan keunggulannya masing-masing. Dusun ngujung dan dusun Sumberawan, misalnya.

Dusun Ngujung dan dusun Sumberawan tersohor dengan keberadan pengrajin sandal spon dan klompen. Kerajinan klepon sendiri merupakan usaha yang telah diwarisi secara turun menurun, sedangkan pembuatan sandal spon bermula sejak tahun 1992. Selain cobek, lumpang, sandal spon, dan klompen, hingga kini masyarakat desa Toyomarto telah mengembangkan industri kripik dan tas. 

Keberadaan industri rumahan di desa Toyomarto berjalan beriringan dengan keberadaan industri teh yang didapat langsung dari kebun teh Wonosari yang juga terletak di area desa Toyomarto.

Selain menjalankan kegiatan industri, kebun teh Wonosari menyuguhkan keindahan alam dengan hamparan tanaman teh yang tumbuh subur. Keberadaan hamparan tanaman teh tersebut pun terbaris dengan rapih dengan lingkungan yang bersih serta terjaga keasriannya, sehingga keberadaannya sebagai tempat wisata pun tidak dapat diabaikan.

candi Sumberawan
candi Sumberawan
Selain mengembangkan potensi desa melalui kegiatan industri dan wirausaha, desa Toyomarto hadir pula dengan wisata berupa situs  purbakala Watu Lumpang, situs purbakala candi Sumberawan, dan kolam renang Patungan Sari. 

Situs purbakala Watu Lumpang terletak di dusun Ngujung. Situs tersebut diperkirakan merupakan warisan purbakala peninggalan zaman mpu Sindok. Selain sebagai salah satu tempat pariwisata yang menyimpan kebudayaan dan sejarah, Watu Lumpang dipercaya menjaga keseburan area desa Toyomarto. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun