Aku pernah menjadikanmu sebagai sosok yang paling aku rindukan. Aku pernah begitu terdampar sampai aku sendiripun kehilangan sebagian tujuan yang sudah pernah aku mimpikan.
Ada banyak luka yang belum tersampaikan, ada banyak kisah yang belum kita wujudkan. Aku selalu menunggu hadirnya dirimu. Diantara banyaknya pilihan dan harapan atas kehadiranmu, kenapa hanya patah yang bisa dirimu persembahkan.
Semenjak kepergianmu kemarin, butuh waktu yang tidak sebentar untuk aku bisa percaya bahwa seberapa besar kita menggenggam, jika semesta tidak mengizinkan maka perpisahan adalah jalan terbaik dari banyaknya pilihan.
Aku pernah merengek akan tentang dirimu, aku pernah mengira bahwa dirimu adalah kado yang diberikan oleh semesta. Dirimu yang awalnya segalanya sekarang justru menjadi sumber utama dari segala luka.
Kenapa dari sekian banyaknya rindu yang kutemui kini hanya berlabuh pada sosok yang paling aku idamkan. Dari semua banyaknya kata aku hanya terpaku pada satu kata "dirimu."
Ini hanya perihal kenangan, kenangan yang sepatutnya harus dikenang bersama dengan momen-momen yang paling dirindukan. Karena aku yakin setiap jatah kebahagiaan yang kita terima, tidak akan mengurangi jatah kesedihan yang harus kita tempuh.
Sekarang yang perlu dikuatkan adalah tentang pemahaman, pemahaman atas semua makna dari apa yang kita hadapi. Tentang segala makna yang sepatutnya kita sadari bahwa disetiap apa yang terjadi itu akan selalu bersamaan dengan sebuah kesempatan baru, yang mesti harus kita lewati.
Sepatutnya kita harus bisa untuk memaklumi diri sendiri, rasa syukur yang sepatutnya kita tanamkan dalam diri kita. Merombak segala hal agar kita bisa benar-benar siap menghadapi atas semua hal yang terjadi. Satu hal yang aku dapati bahwa perubahan itu perlu, menjadi lebih baik itu harus, dan menghargai diri sendiri adalah langkah pertama yang harus dilakukan sebelum benar-benar akan memulai. Â
Kalau belum sembuh, sembuhin dulu. Jangan buru-buru untuk memulai kembali
Kekecewaan kemarin adalah sebuah peringatan, pertanda bahwa aku harus menjadi lebih baik lagi. Aku sangat begitu senang karena telah mecoba sebaik yang aku bisa walaupun tetap pada akhirnya tidak pernah bisa bersama. Â