Mohon tunggu...
Shirley Sulivinio
Shirley Sulivinio Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Fast Track Batch 27

Mahasiswa Penerima Beasiswa Unggulan Kemdikbud RI 2017 Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Prodi S1 Hospitality dan Pariwisata 2017 - Program Transfer Kredit Burapha University, Thailand

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Tatap Muka di Masa Pandemi, Amankah?

31 Agustus 2021   23:55 Diperbarui: 1 September 2021   00:14 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
University of California San Francisco

Pandemi virus Covid-19 hingga saat ini masih menjadi pemberitaan yang hangat dibicarakan. Kasus yang kian meningkat mengakibatkan adanya kenijakan pembatasan mobilitas yang diterapkan tidak hanya di Pulau Jawa tapi hampir seluruh daerah di Indonesia. Pembatasan mobilitas atau kegiatan tersebut mengakibatkan banyaknya fasilitas umum yang harus tutup atau dialihkan kegiatannya menjadi kegiatan virtual atau online, salah satunya adalah kegiatan belajar - mengajar yang semula tatap muka menjadi online. 

Namun, akhir-akhir ini pembatasan mobilitas yang biasa kita sebut dengan PPKM sudah dilonggarkan, semula yang dinyatakan sebagai PPKM level 4 berangsur turun level seiring dengan adanya penurunan kasus aktif Covid-19 di sejumlah daerah di Indonesia. Sekolah serta perguruan tinggi yang tadinya melaksanakan pembelajaran secara online sudah mulai melakukan uji coba bahkan berencana untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka dalam waktu dekat. Namun, apakah aman jika dilakukan disaat pandemi belum pulih 100%?

Perihal aman dan tidaknya hal tersebut masih menuai pro dan kontra, terlebih mengingat kondisi pandemi yang belum pulih 100%>. Jika dilihat dari sisi positif diberlakukannya pembelajaran tatap muka, pelajar akan lebih terbantu dengan adanya interaksi dua arah secara langsung tanpa terhalang adanya barasan ataupun gangguan seperti sinyal pada saat pembelajar online. Selain itu, pelajar juga bisa lebih aktif dalam melakukan sejumlah pembelajaran praktek yang langsung diawasi atau dibimbing oleh guru masing-masing. 

Namun, di sisi lain, diberlakukannya aktivitas pembelajaran secara tatap muka disaat pandemi belum pulih 100% masih beresiko sangat tinggi walaupun sudah diantisipasi dengan adanya kewajiban vaksin bagi siswa maupun guru. Interaksi tatap muka tidak menutup kemungkinan masih adanya peluang jalur penularan virus Covid-19 walaupun sudah dilakukan protokol yang ketat, sehingga diberlakukannya aktivitas tersebut dapat menjadi rantai baru dalam kasus penularan Covid-19. 

Pembelajaran tatap muka masih dinilai kurang efektif dan masih menjadi kontra di masa pandemi, mengingat adanya peluang penularan virus yang lebih lanjut. Alangkah baiknya jika aktivitas tersebut tetap dilakukan secara online hingga kondisi sepenuhnya pulih untuk membantu pemutusan rantai penularan virus sehingga nantinya diharapkan pembelajaran tatap muka akan lebih efektif dan menjadi pilihan yang tepat. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun