Mohon tunggu...
Shinta Tsalasati
Shinta Tsalasati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pemula

Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Mahasiswa dalam Mendukung Kebijakan SDGs untuk Menghapus Kemiskinan di Indonesia

5 Oktober 2021   18:03 Diperbarui: 5 Oktober 2021   18:12 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mahasiswa sebagai Agent of Change, sesuai dengan fungsinya mahasiswa sebagai agen perubahan diharapkan dapat membawa perubahan terhadap keadaan seluruh lapisan masyarakat Indonesia terutama dalam bidang perekonomian. 

Mahasiswa sebagai insan akademis sudah seharusnya memiliki kesadaran dan berkontribusi dalam menggerakkan program SDGs di Indonesia untuk menurunkan bahkan menghapus angka kemiskinan.

Sustainable Development Goals (SDGs) atau biasa disebut dengan tujuan pembangunan berkelanjutan sendiri memuat 17 tujuan dengan 169 target yang memuat tentang isu sosial, ekonomi, dan politik untuk menyejahterakan manusia secara global dan menyelamatkan planet bumi. 

Dengan 17 target tersebut hendaknya seluruh lapisan masyarakat terutama mahasiswa turut serta dalam menyukseskan program SDGs ini di Indonesia.

Pencapaian SDGs di Indonesia sendiri masih tergolong rendah karena peringkat negara Indonesia masih dibawah negara-negara lainnya. Itu karena Indonesia belum dapat mencapai semua target yang ada dalam SDGs salah satunya yaitu tingkat pengangguran yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. 

Padahal, pemerintah sudah melakukan segala upaya yang salah satunya dengan adanya Perpres No. 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan. Hal itu menunjukkan keseriusan pemerintah dalam merealisasikan pembangunan berkelanjutan tersebut.

Disini membuktikan bahwa tidak hanya peran dari pemerintah saja, namun kembali lagi kepada mahasiswa sebagai Agent of Change memiliki peranan yang besar untuk turut berkontribusi dalam menurunkan angka kemiskinan. 

Sesuai dengan peran mahasiswa yang mana telah tercantum dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, sudah sepatutnya mahasiswa mengaplikasikan apa yang telah dipelajarinya selama di Perguruan Tinggi untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat.

Indonesia masih tergolong negara miskin, hal itu bisa jadi dikarenakan kurangnya kepedulian antar masyarakat yang memiliki kondisi ekonomi berkecukupan terhadap masyarakat yang bisa dikatakan memiliki kehidupan masih jauh dari kata layak. Namun, kembali lagi pada salah satu tujuan dari SDGs adalah untuk membangun perekonomian menjadi lebih baik. 

Sehingga, disini dibutukan peran socialpreneurship mahasiswa agar dapat berinovasi dan berkreasi untuk memfasilitasi atau menciptakan lapangan kerja baru untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia agar mendapatkan pekerjaan yang layak.

Dengan konsep wirausaha socialpreneurship, mahasiswa dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang ramah lingkungan. Dengan modal sosial mahasiswa juga dapat meningkatkan kerja sama dalam membangun berbagai sarana sosial kemasyarakatan untuk meningkatkan kesetaraan dan menurunkan ketimpangan sosial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun