Mohon tunggu...
Butet Pagaraji
Butet Pagaraji Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru, Penggila Tuhan dan Pencinta Ilmu, Alam Semesta serta Sesama Manusia

aku ruang di labirin jiwa, menganga, menelan makna, menuang cerita, tanpa bangga, hanya cinta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Teori Behaviorisme - Pavlov & Skinner: Classical Conditioning & Operant Conditioning

8 September 2021   17:35 Diperbarui: 17 Mei 2022   07:10 14943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: tribunnews https://shorturl.gg/TwWv

Teori Behaviorisme Classical Conditioning dan Operant Conditioning

Bapak Behaviorisme, John B. Watson (1878-1958), menekankan bahwa tindakan manusia terbentuk akibat tanggapan seseorang terhadap rangsangan yang diberikan oleh lingkungannya. Seseorang akan selalu belajar dan mengalami perubahan perilaku, jika diberikan suatu stimulus dan memberikan respon.

Classical Conditioning

Ivan Pavlov (1849-1936) tokoh terkemuka teori classical conditioning learning by association, berdasarkan eksperimennya yang terkenal: Pavlov’s Dogs, menyimpulkan bahwa terdapat respon refleks terhadap stimulus yang alami. Namun, respon juga dapat dikondisikan menggunakan stimulus netral atau tidak terhubung dengan refleks atau respon alami. Jika stimulus netral tersebut di asosiasikan dengan respon alami, maka dapat menghasilkan respon yang dikondisikan. 

Misalnya di lingkungan sekolah, pada stimulus bel yang sebelumnya tidak terasosiasi sebagai sinyal apapun bagi murid-murid. Tetapi setelah dikondisikan, maka ketika bel yang distimulus dengan disengaja untuk menciptakan respon yang dikondisikan; hasilnya, bunyi bel diterima oleh murid-murid sebagai tanda untuk keluar dan masuk kelas, atau sebagai tanda istirahat. 

Contoh lainnya, seorang murid menangis saat disuntik vaksin tetanus. Lalu teman-temannya yang mengantri ikut meringis meski belum disuntik. Hal itu karena anak-anak tersebut sudah mengasosiasikan jarum suntik dengan rasa sakit.

Operant Conditioning

Sejalan dengan itu, B.F. Skinner (1904-1990) dalam teorinya operant conditioning menjelaskan bahwa perilaku apapun yang menjadi bentuk tindakan seseorang terhadap lingkungannya akan mengarah kepada konsekuensi. 

Skinner mengidentifikasi bahwa proses penguatan dalam setiap peristiwa yang dialami seseorang dapat memengaruhi perilakunya. Penguatan ini bisa berupa penguatan yang positif yaitu hadiah atau pujian; misalnya murid-murid berprestasi akan mendapatkan piala penghargaan. Dan pola ini akan memberikan dampak semakin kuatnya minat anak untuk lebih berprestasi. 

Atau sebaliknya, berupa penguatan yang negatif yaitu sanksi dan hukuman. Misalnya, seorang anak yang mengambil mainan temannya dihukum atau diberi sanksi dengan tidak diijinkan menikmati cake nikmat sebagai penutup makan siang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun