Mohon tunggu...
Shinta Nur Hasanah
Shinta Nur Hasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Hai, Saya Shinta Nur Hasanah merupakan mahasiswa Universitas Airlangga dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Saya memiliki semangat belajar dan tekad untuk berkembang kedepannya. Kepribadian saya memberikan kesan ramah, perhatian, penyabar, penuh kasih sayang, dan penuh semangat. Saya cenderung detail dan terorganisir, namun tetap fleksibel dalam mengatasi tantangan. Saya lebih menyukai konten yang berhubungan dengan pengembangan diri, pendidikan, dan hiburan. Saya senang mengikuti akun yang memberikan inspirasi akademis, motivasi, dan tips produktivitas, serta menyukai konten kreatif seperti vlog perjalanan dan resensi buku. Saya hobi membaca buku, olahraga, travelling, kulineran, dan wisata budaya. Saya suka mencoba fotografi untuk mengekspresikan diri saya sendiri. Makanan favorit saya makanan khas Indonesia seperti pecel lele, gudeg jogja, dan rawon. Saya juga menyukai jajanan manis seperti martabak manis dan es krim yang sangat cocok untuk menemani waktu santai.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Pemilu 2025 dan Generasi Muda: Menakar Suara, Menata Masa Depan

6 Desember 2024   02:02 Diperbarui: 6 Desember 2024   02:22 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pemilu 2025 (Sumber: Gambar gratis yang menakjubkan - Pixabay)

Pemilu 2025 memberikan kesempatan besar kepada generasi muda Indonesia untuk memainkan peran sentral dalam menentukan arah politik negara yang kami berikan. Lebih dari 56 persen pemilihnya adalah generasi muda, terutama generasi Z dan milenial, sehingga suara mereka merupakan faktor terpenting dalam perkembangan politik negara ini di masa depan. Peran penting generasi muda adalah memastikan bahwa suara mereka tidak hanya mencerminkan keprihatinan saat ini namun juga menanggapi kebutuhan masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.Partisipasi generasi muda dalam pemilu bukan sekedar soal memilih, namun juga merupakan elemen penting dalam menjaga keberlangsungan demokrasi yang lebih representatif. Meningkatnya akses terhadap informasi terutama melalui media sosial telah menyebabkan pemilih muda mendiskusikan isu-isu politik secara lebih terbuka, mengkritik calon pemimpin, dan mencari informasi mengenai kebijakan yang mereka usulkan. Platform seperti Instagram, Twitter, dan TikTok kini menjadi tempat utama untuk berbagi opini dan memverifikasi informasi sehingga mencegah penyebaran informasi yang salah.

Partisipasi aktif generasi muda semakin digalakkan melalui berbagai kampanye pendidikan politik yang menyasar sekolah dan universitas oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Melalui program-program ini diharapkan para pemilih muda akan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai kebijakan dan catatan pemerintahan para kandidat. Antusiasme generasi muda untuk berpartisipasi dalam pemilu telah meningkat dan perkembangan kesadaran politik telah didorong ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Seperti yang diungkapkan oleh Joys Chatarina, anggota Bidang Hukum dan Sumber Daya Manusia KPU Sibolga, generasi muda kini lebih tertarik pada gerakan politik melalui platform digital, khususnya media sosial, yang memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan komunitasnya. Saya semakin tertarik untuk berpartisipasi. Banyak di antara mereka yang berpartisipasi dengan antusias dan kreatif dalam mendidik sesama pemilih muda, mendiskusikan rekam jejak kandidat, dan menyebarkan pesan tentang pentingnya memilih dengan bijak.

Namun, meskipun potensi besar ini ada, generasi muda juga menghadapi tantangan besar dalam bersikap selektif terhadap informasi yang mereka terima. Di era digital yang penuh dengan algoritma media sosial yang menampilkan konten berdasarkan preferensi pribadi, informasi palsu dan dimanipulasi dapat dengan mudah memengaruhi keputusan pemilih muda. Misalnya, generasi muda yang baru pertama kali memberikan suaranya lebih rentan terhadap bias kognitif seperti efek halo, yaitu evaluasi terhadap satu aspek kandidat dapat memengaruhi penilaian mereka secara keseluruhan.
Inilah mengapa penting untuk memahami literasi media dan literasi politik. Pemilih muda perlu didorong untuk menilai informasi dengan lebih kritis  dan tidak mudah terpengaruh oleh pendapat yang belum terverifikasi. Kampanye KPU yang menekankan pentingnya pendidikan kewarganegaraan sangat penting untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai kualifikasi para kandidat dan kebijakan mereka.

Partisipasi generasi muda tidak hanya berarti memberikan suara, tetapi juga memantau dan mengevaluasi tindakan yang diambil oleh para pemimpin terpilih. Pemilih muda diharapkan berperan lebih penting dalam menyaring berita, menjaga integritas dalam proses pemilu, dan  mengawasi pelaksanaan kebijakan yang mempengaruhi kehidupan mereka. Kerjasama dan advokasi generasi muda akan menjadi elemen kunci dalam proses perubahan politik yang lebih baik.

Generasi muda harus menyadari bahwa memilihnya bukan sekedar hak, tapi juga tanggung jawab besar bagi masa depan negara. Melalui kesadaran kritis dan partisipasi aktif mereka dapat berkontribusi dalam membentuk masa depan politik Indonesia yang lebih baik dan berkeadilan.

Peran generasi muda dalam pemilu 2025 sangatlah penting. Mereka menginginkan masa depan politik Indonesia yang lebih baik, bukan sekadar jumlah pemilih di TPS. Generasi muda yang memiliki kemampuan berpikir kritis dan menyaring informasi diharapkan dapat memilih secara bijak dan penuh tujuan. Keterlibatan mereka dalam proses pemilu mencerminkan tanggung jawab mereka terhadap kebijakan yang mempengaruhi kehidupan mereka Meski demikian, pemilih muda juga harus mewaspadai manipulasi informasi yang dapat melemahkan kualitas demokrasi. Pemilu adalah kesempatan unik untuk menentukan masa depan suatu negara, dan pemilih muda diharapkan tidak hanya menggunakan hak pilih mereka, namun juga secara aktif memantau hasil pemilu dan melakukan advokasi untuk perubahan positif di masyarakat
 Dengan semangat dan kerja samanya, generasi muda akan membuktikan bahwa suaranya layak didengar, baik pada pemilu 2025 maupun dalam membentuk masa depan Indonesia yang lebih baik dan adil.

Shinta Nur Hasanah, Mahasiswa Universitas Airlangga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun