Mohon tunggu...
Shinta Hera
Shinta Hera Mohon Tunggu... Mahasiswa - Satya Wacana Christian University

I'm a 7th semester student at a campus in the city of Salatiga. I have a hobby of creating content on Instagram and TikTok. Right now, i work in a franchise and as a teaching assistant to fill my free time.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apakah Penting Menjaga Kesehatan Mental di Sekolah?

26 November 2022   07:00 Diperbarui: 26 November 2022   07:05 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sekolah merupakan rumah kedua bagi remaja baik itu remaja di SD, SMP maupun SMA. Sebagai rumah kedua bagi remaja, sekolah seharusnya tidak hanya memperhatikan kenyamanan sekolah dalam hal fisik saja seperti fasilitas yang ada di dalam sekolah. Namun sekolah juga perlu memperhatikan kesehatan mental siswa. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru dalam membantu menjaga kesehatal mental siswa di sekolah yaitu dengan menjaga kesehatan fisik siswa dan ikut serta menjaga kehidupan sosial siswa di sekolah karena kedua hal tersebut tentu sangat berkaitan dengan fokus dan konsentrasi siswa dalam proses pembelajaran.

Kesehatan mental merupakan suatu keadaan emosional dan psikologis yang baik, dimana individu dapat memanfaatkan kemampuan kognisi dan emosi berfungsi dalam komunitasnya serta memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, Dewi (2019). Kesehatan mental menjadi salah satu faktor penunjang dalam kesejahteraan seseorang pada tingkat emosial, sosial dan psikologis. Kondisi kesehatan mental sangat berpengaruh dengan cara seseorang dalam bertindak, pengelolaan emosi dan cara pengambilan keputusannya. Seseorang dengan kesehatan mental yang sehat tentu dapat menjaga hubungan yang sehat, mengekspresikan emosinya, serta dapat mengelola permasalahan dengan baik, Harianto (2022). Oleh karena itu, peran guru sangat dibutuhkan untuk membantu menjaga kesehatan mental siswa di sekolah.

 
Kesehatan mental berkaitan dengan kesehatan fisik

Emosi positif ternyata mempunyai korelasi dengan emosi negatif dalam diri manusia begitupun sebaliknya. Stres merupakan contoh paling umum yang dirasakan manusia ketika dirinya sedang mempunyai emosi negatif yang berlebih dalam pikirannya. Ketika stres seseorang dapat merasakan sakit pada tubuhnya seperti sakit kepala, merasa mual dan juga sakit perut.

Sekolah yang merupakan rumah kedua bagi siswa tentu harus memberikan kenyamanan sehingga siswa dapat berada dalam situasi pembelajaran yang baik dan nyaman agar siswa tetap dapat mengendalikan emosi negatif dalam dirinya yang tujuannya untuk menghindari gangguan pada mental siswa. Menurut Handayani (2021) Ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru untuk menciptakan gaya hidup sehat yang tentunya dapat meningkatkan kesehatan mental maupun fisik siswa, antara lain:

a) Berolahraga
Kegiatan berolahraga tentunya merupakan cara yang tepat untuk menjaga kesehatan fisik dan mental siswa. Hal ini karena olahraga dapat membantu melepaskan penyerapan bahan kimia yang disebut endorfin pada otak. Maka guru di sekolah khususnya guru bk sebaiknya dapat berkolaborasi dengan sekolah untuk pengadaan kegiatan seperti jalan santai atau senam pagi setiap hari Jumat atau hari yang disepakati guna mendukung kesehatan mental siswa yang ada di sekolah.

b) Menjaga pola makan
Pola makan juga dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang karena dari protein yang didapatkan tubuh juga akan berpengaruh pada perasaan. Setiap makanan yang dikonsumsi dapat mempengaruhi perkembangan, pengelolaan serta pencegahan berbagai kondisi kesehatan mental seperti depresi dan alzheimer. Guru sebagai orang tua siswa di sekolah dirasa perlu memperhatikan apa yang dikonsumsi siswa dengan cara memberikan penyuluhan kepada orang tua siswa dan membuat program seperti Gerebek Sekolah “gerakan bawa bekal ke sekolah”. Dari program ini siswa dapat terhindar dari makanan kurang sehat yang dikonsumsi dan mendapatkan protein yang cukup setiap harinya.

c) Menghindari penggunaan nikotin
Di era yang semakin modern saat ini tidak dapat dipungkiri banyak remaja yang menggunakan sosial media. Di dalam sosial media tentu banyak iklan-iklan seperti rokok, vape dan sejenisnya yang membuat remaja penasaran sehingga sudah pasti mencoba hal baru tersebut. Hal yang dapat dilakukan guru untuk membantu siswa yang sudah terlanjur mengkonsumsi nikotin yaitu dengan melakukan penyuluhan seperti memberikan penjelasan bahwa penggunaan nikotin mempunyai efek jangka panjang dan juga akan merugikan orang-orang disekitar baik itu dari segi kesehatan, finansial maupun pergaulan. Jangan menyudutkan siswa tetapi bantu siswa dengan memberikan beberapa kegiatan positif untuk mengalihkan kebiasaan penggunaan nikotin tersebut. Karena penggunaan nikotin dapat mengganggu bahan kimia di otak. Bahan kimia tersebut yaitu dopamin yang memengaruhi perasaan positif dalam tubuh dan faktanya bahan kimia ini jumlahnya lebih rendah pada orang yang mengalami depresi.

Kesehatan mental berkaitan dengan kehidupan sosial
Kesehatan mental di sekolah saat ini menjadi isu yang baru. Di Indonesia terdapat 6,2% remaja yang mengalami gangguan mental dengan menunjukkan gejala seperti mudah merasa cemas, mood yang berubah-ubah, gangguan perilaku, serta penggunaan zat-zat terlarang (adiktif). Hal ini tentunya akan berkaitan buruk dengan hasil pendidikan, kesehatan dan sosial yang negatif. Sehingga sekolah merupakan salah satu wadah yang penting untuk mendukung terjaganya kesehatan mental remaja terutama para siswa.

Sekolah menjadi salah satu tempat berlindung siswanya yang seharusnya memberikan rasa aman, nyaman dan kasih sayang didalamnya. Dalam lingkungan sekolah tentunya terjadi komunikasi dua arah antara siswa-guru, dan komunikasi ke segala arah antara siswa-semua warga sekolah. Dalam komunikasi tersebut berfungsi mengarahkan, membina, memberi perhatian, dan kasih sayang kepada semua warga di sekolah. Namun apabila fungsi komunikasi tersebut tidak berjalan dengan baik akan timbul berbagai permasalahan karena hubungan sosial yang tidak baik di sekolah juga menyumbang ketidaksehatan mental bagi siswa. Sebagaimana dalam penelitian dijelaskan bahwa adanya kondisi depresi yang dialami siswa di lingkungan sekolah akibat perilaku antisosial.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk mendukung kesehatan mental siswa berkaitan dengan hubungan sosialnya, yaitu:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun