Mohon tunggu...
Shinta Nur Kholila
Shinta Nur Kholila Mohon Tunggu... -

Mahasiswi BIASA

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Cara mengatasi anak Hiperaktif

15 Oktober 2015   09:07 Diperbarui: 18 Oktober 2015   20:20 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Hiperaktif termasuk anak nakal? emm tidak juga.

Menurut KKBI hiperaktif adalah sifat yang sangat aktif. Namun, dalam konteks Psikologi anak, hiperaktif adalah gangguan tingkah laku yang tidak normal yang disebabkan disfungsi neurologia dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian.

Hiperaktif? Pasti menurut kalian hiperaktif adalah anak yang nakal, terlalu agresif,  tak bisa diam, dan susah untuk dinasehati. Saking lincahnya anak,  kadang guru sampai kualahan untuk mengatasi anak yang hiperaktif.

Anak berkelakuan hiperaktif kadangkala mereka ingin mendapatkan perhatian yang lebih dari gurunya, mereka selalu melakukan hal-hal yang tak terduga sehingga menjadi pusat perhatian para teman-temannya. Mungkin kita sering mengira anak hiperaktif adalah anak yang berkelakuan nakal, tetapi anggapan itu tidak benar.

Kelakuan anak hiperaktif secara umum ditandai dengan perilaku yang agresif, tak bisa diam, dan sulit untuk berkonsentrasi. Contoh :

  • Pada saat pelajaran berlangsung kadang anak malas untuk menulis, mereka selalu ingin bermain, berlari-lari didalam kelas, atau malah ingin mengganggu temannya yang sedang belajar.
  • Kadang mereka tidak mau memperhatikan guru yang sedang mengajar dikelas.

Nah berikut ini adalah solusinya :

  • Berilah mereka tugas menggambar atau melukis.
  • Berilah juga mereka tugas untuk belajar menulis beberapa huruf alphabet secara perlahan.
  • Ajari juga anak untuk bernyanyi dan mengahafal lagu anak-anak.
  • Belajar membaca huruf hijaiyah sambil bernyanyi, supaya anak tidak mudah bosan.
  • Kombinasikan belajar dengan bermain, agar pembelajaran tidak monoton dan membosankan.

Setiap anak memiliki dunianya masing-masing dan dunianya adalah bermain. Bagi mereka bermain adalah kebutuhannya, dalam bermain mereka bisa menemukan sesuatu yang baru. Anak kecil itu susah untuk diajak serius apalagi diajak untuk belajar, maka dengan bermain secara tidak langsung anak sudah belajar dengan sendirinya.

Terima kasih. Semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun