Mohon tunggu...
Shinta Harini
Shinta Harini Mohon Tunggu... Penulis - From outside looking in

Pengajar dan penulis materi pengajaran Bahasa Inggris di LIA. A published author under a pseudonym.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Menggunakan Adjective Clause dan Participial Phrase dengan Baik dan Benar

8 September 2021   03:20 Diperbarui: 10 September 2021   02:06 1247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi belajar (Sumber: Pixabay)

Baik dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa Inggris, clause, atau klausa, dan phrase, atau frasa, tentu berbeda. Clause mempunyai subyek dan predikat, sedang phrase hanya merupakan suatu kelompok kata-kata yang mempunyai suatu fungsi. Participial phrase ini misalnya, fungsinya adalah sebagai adjective.

Sebelum kita beranjak lebih jauh, sekarang mari kita lihat contoh-contoh adjective clause dan participial phrase.

Adjective clause:
-Mr. Crawford, who lives next door, is my uncle.
-The bicycle that is being repaired is mine.

Participial phrase:
-Mr. Crawford, living next door, is my uncle.
-The bicycle being repaired is mine.

Seperti dilihat di atas, pada adjective clause terdapat subyek dan predikat, dengan tambahan kata sambung, tentu saja, yang disebut subordinate conjunctions. Sedangkan participial phrase hanya terdiri dari verb bentuk -ing ditambah kata-kata lain, dan tidak ada subyeknya.

Dari contoh-contoh yang ada, kita bisa telaah banyak hal, misalnya persamaan adjective clause dan participial phrase. Dari tadi sudah selalu dibahas perbedaan mereka, tetapi ternyata ada, lho, persamaanya, dan tidak hanya satu.

Pertama, keduanya berfungsi sebagai adjective. Adjective clause, seperti namanya yang berarti adjective yang berbentuk clause, atau sebuah clause yang fungsinya adalah adjective, tentu saja adalah sebuah adjective, yang berarti kata sifat. Kata sifat selalu menerangkan sebuah benda, dan dalam contoh di atas ia menerangkan Mr. Crawford dan the bicycle.

Lalu participial phrase adalah frasa yang fungsinya adalah sebagai adjective. Pada contoh di atas, frasa-frasa yang ada juga berfungsi menerangkan kata benda, yaitu Mr. Crawford dan the bicycle.

Persamaan selanjutnya adalah mengenai artinya. Baik adjective clause maupun participial phrase bisa berarti aktif atau pasif. Untuk adjective clause tentu langsung terlihat bahwa 'who lives next door' adalah kalimat aktif, sedangkan 'that is being repaired' adalah kalimat passive.

Untuk participial phrase seharusnya lebih gampang karena bentuknya lebih singkat. Apabila ia berupa kata kerja yang berakhiran -ing, maka artinya adalah aktif. Contohnya adalah living next door, tinggal di rumah sebelah. Sedangkan apabila bentuknya berupa kata kerja yang mengambil bentuk past participle atau kata kerja bentuk ketiga (V3), maka artinya pasif. 

Untuk contoh being repaired, harus lebih hati-hati karena, eh, kok ada yang -ing, ada yang V3? Dilihat saja kata kerja bentukan yang letaknya di belakang ya yang ada di situ dengan bentuk entah dengan -ing atau V3. Di contoh ini kata kerja bentukan yang di belakang adalah repaired. Karena ia adalah V3, maka arti katanya adalah pasif, diperbaiki.

Ada istilah tertentu untuk participial phrase. Untuk yang punya arti aktif dan bentuk kata kerja menggunakan akhiran -ing, namanya present participle. Sedangkan yang pasif dan bentuk kata kerja V3, namanya past participle.

Sekarang kita lihat satu hal di mana adjective clause dan participial phrase bisa sama tapi juga bisa beda, yaitu di letaknya dalam kalimat.

Adjective clause harus selalu diletakkan sesudah kata benda yang diterangkan. Silakan lihat kembali contoh-contoh yang tadi. Adjective clause yang ada letaknya sesudah Mr. Crawford dan the bicycle.

Participial phrase lebih luwes aturannya. Ia bisa ditaruh sesudah kata benda yang diterangkan, seperti dalam contoh, atau bisa juga sebelum kata benda. Seperti berikut ini:
-Living next door, Mr. Crawford is my uncle.
-Being repaired, the bicycle is mine.

Harap diingat untuk selalu memakai tanda koma sesudah participia phrase kalau ia ada depan.

Satu hal tentang participial phrase, karena ia berasal dari kata kerja yang dibentuk menjadi kata sifat, ia suka menyaru menyerupai kata kerja. Anda harus hati-hati melihat mana yang kata kerja sungguhan. Kalau bentuknya sudah pakai -ing atau V3 tapi tidak verb to be sebelumnya, kemungkinan besar ia adalah participial phrase. Harus dicari lagi kata kerja sesungguhnya yang ada dalam kalimat tersebut.

Contoh:
The meal, prepared by the famous chef, tastes amazing.
-prepared: past participle, pasif
-tastes: kata kerja dalam kalimat

Jadi demikian tentang adjective clause dan participial phrase, di mana participial phrase pada dasarnya ada bentuk singkat dari adjective clause.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun