Mohon tunggu...
Shinta Mahapuspita
Shinta Mahapuspita Mohon Tunggu... Petani - Sagitarius

Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja Bali.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

"Status Sosial Meningkat, Teman Pun Mendekat"

28 Januari 2021   15:07 Diperbarui: 28 Januari 2021   15:17 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Hubungan pertemanan seharusnya didasari oleh perasaan yang tulus tanpa ada maksud dan tujuan tertentu. Tapi, bagi para pemanjat sosial atau social climber, mereka cenderung memanfaatkan persahabatan untuk meningkatkan status mereka sendiri. Sudah bukan rahasia lagi bila tipe orang seperti ini mendekati orang lain hanya untuk mendapatkan kontak orang-orang yang lebih bergengsi

Social climber atau panjat sosial adalah sebuah istilah yang merujuk kepada orang yang menggunakan pertemanannya dengan orang lain guna meningkatkan status sosialnya. Orang yang pansos akan berteman dengan orang yang diyakini memiliki status sosial yang cenderung populer. Sebenarnya, fenomena seperti ini sudah banyak ditemui di Indonesia, terutama di dunia maya. Social climber akan melakukan berbagai cara demi bisa terlihat hebat di mata orang lain. Biasanya, kenyataannya tidak berbanding lurus dengan kemampuan ekonominya. Segala upaya tersebut dilakukan untuk mencari pujian atas barang-barang bermerek yang dipamerkan di media sosial.

Pada dasarnya, sah saja sesekali menjadi social climber. Namun, ketika sudah dipaksakan dan menjadi gaya hidup, inilah yang menjadi tak baik baik dari sisi medis maupun non medis. Jika dilihat dari kacamata medis seorang social climber akan mengalami perubahan cara bekerja otak. Selain itu menjadi social climber bisa berdampak pada berbagai aspek hidup pelakunya. Misalnya saja keinginan untuk terus tampil,  padahal kondisi ekonomi tercekik, hal tersebut bisa memengaruhi kehidupan finansialnya dan pada akhirnya bisa membuatnya mengalami gangguan kejiwaan.

Kebiasaan orang yang memamerkan suatu kondisi atau barang tertentu, seperti mengunggah konten makan di restoran mewah, liburan ke luar negeri, atau bergaul dengan orang-orang yang terlihat glamor adalah beberapa contoh orang yang ingin pansos. Umumnya, pertemanan pansos lebih sering ditemui pada pertemanan perempuan dibandingkan dengan pertemanan laki-laki

Orang pansos akan selalu melihat orang lain lebih baik dari diri mereka dalam hal karir, penampilan, serta karakter diri. Mengingat social climber adalah tipe orang yang kurang percaya diri, mereka akan menggunakan eksistensi orang lain guna meningkatkan rasa percaya diri.
Inilah yang menjadi alasan mereka tidak tertarik membangun hubungan pertemanan yang tulus

Memang tidak semua pemanjat sosial memiliki pola yang sama, namun biasanya mereka bisa dikenali dari ciri-cirinya yang sangat khas yaitu, berteman karena status sosial, berteman dengan orang-orang penting, selektif dalam memilih teman, kurang empati, tidak dapat di percaya.

Maka dari itu jadilah orang yang percaya diri, jalani hidup semampu kita, jangan terlalu sibuk memikirkan apa yang belum anda miliki tapi pikirkanlah apa yang belum anda syukuri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun