Mohon tunggu...
Mochlisin Mochlisin
Mochlisin Mochlisin Mohon Tunggu... Pengajar -

shining you and surrounding

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menagih Janji Jokowi-Ahok

15 Oktober 2012   07:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:50 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini pasangan Calon Gubernur DKI terpilih, Joko Widodo atau yang lebih sering dikenal dengan Jokowi dan juga Basuki Tjahaja Purnama atau yang lebih dikenal dengan Ahok, dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk periode 2012-2017. Pasangan Jokowi-Ahok berhak menduduki posisi DKI 1 dan 2 setelah unggul dalam dua kali putaran Pemilukada DKI Jakarta 2012. Dimana dalam putaran pertama mereka memperoleh suara 42,60 persen suara serta di putaran kedua memperoleh suara 53,82 persen suara.

Banyak alasan yang dapat menjelaskan mengapa akhirnya pasangan ini yang membuat pasangan ini memenangi pertaruang di ibu kota. Dari alasan yang normatif, baju kotak-kotak hingga alasan-alasan lain yang mungkin bernada SARA. Dan diatara alasan lain itu pasti ada juga karena pengaruh janji Jokow-Ahok semasa kampanye lalu. Hampir semua kampanye pemilihan kepala negara atau pun daerah dan juga pemilihan anggota legislatif pastilah “berbual” janji-janji manis sebagai alat mereka dapat dipilih.

Menagih Janji Jokowi-Ahok

Euphoria kemengan Jokowi-Ahok haruslah sudah dihilangkan oleh siapa pun. Sekarang yang harus dilakukan adalah mengubah euphoria tersebut menjadi aktifitas “menagih janji”. Ya, menagih janji Jokowi-Ahok semasa kampanye dua putaran kemarin. Dan hal itu pun menjadi keinginan Jokowi bahwa rakyat DKI Jakarta baik yang memilihnya ataupun memilih pasangan lain untuk menagih janji-janji mereka.

Dalam wawancara dengan satu reporter televisi swasta nasional, sang reporter bertanya (kira-kira seperti ini); “Sudah adakah pihak-pihak yang “menagih” Pak Jokowi ketika pasangan Jokowi-Ahok berhasil menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta?” Tanpa ragu Jokowi pun menjawab (kira-kira seperti ini); “Ya harus menagih. Rakyat harus menagih janji Jokowi-Ahok saat kampanye. Dan kami harus berusaha untuk memenuhi janji-janji tersebut.” Dan kemudian juga menjelaskan tidak akan ada pihak-pihak yang dapat menekan dirinya dalam artian pihak yang telah mendukung dirinya yang kemudian “menagih” bagian-bagian kekuasaan atau pun “kue-kue” keuntungan untuk kelompok tertentu. Hal tersebut tidak dapat ditawar-tawar lagi.

Kalau bahasa anak muda sekarang mungkin kita haruslah move on dengan meninggalkan euphoria kemenangan yang kadang terkesan seremonial dan remeh-temeh. Seperti terus-menerus memakai baju kotak-kotak dengan alasan tetap mendukung Jokowi-Ahok. Bahkan Pak Jokowi sendiri menyebutkan bahwa baju kotak-kotak hanyalah sekedar atribut untuk kampanye semata agar lebih mendapat perhatian dan ciri khas semasa kampanye. Menagih janji Jokowi-Ahok itulah yang mulai sekarang harus warga DKI Jakarta lakukan.

Lalu apa saja sih janji Jokowi-Ahok semasa kampanye dua putaran kemarin? Berikut ini adalah 19 janji Jokowi-Ahok yang saya kutip dari situs berita online Harian Terbit:


  1. Tidak memakai Voorijder untuk merasakan juga kemacetan
  2. Hanya 1 jam di kantor. Selebihnya, meninjau pelayanan publik di lapangan.
  3. Tidak tersinggung dengan pertanyaan wartawan yang menyudutkan pihaknya
  4. Tidak memberikan pentungan dan perlengkapan yang memungkinkan Polisi Pamong Praja memukul warga.
  5. Menambah 1.000 unit bus Transjakarta
  6. Memberikan honor tambahan kepada Ketua RT/ RW di Jakarta sebanyak Rp 500 ribu per bulan, dan asuransi kesehatan.
  7. Memberikan asuransi kesehatan kepada semua anggota RT/RW.
  8. Akan memimpin Jakarta selama lima tahun. Tidak menjadi kutu loncat dengan mengikuti Pemilu 2014. (Jumpa pers di rumah Megawati Soekarnoputri, 20 September 2012)
  9. Membangun perkampungan yang sehat dan layak huni. Hunian di bantaran Sungai Ciliwung di desain menjadi kampung susun. Melakukan intervensi sosial untuk merevitalisasi pemukiman padat dan kumuh tanpa melakukan penggusuran. (Debat Calon Gubernur DKI Jakarta, 14 September 2012)
  10. Mengatasi banjir dengan melakukan pembangunan embung/folder untuk menangkap dan menampung air hujan di setiap kecamatan dan setiap kelurahan. Mengintegrasikan seluruh saluran drainase agar terkoneksi dengan kanal-kanal pembuangan air.
  11. Memperbanyak armada angkutan umum, terutama bus TransJakarta di koridor-koridor yang tetap dipertahankan sebagai jalur bus khusus. Merintis MRT/subway. Busway diubah menjadi railbus yang berkapasitas lebih besar. Dengan demikian yang bergerak warga bukan mobil.
  12. Membangun Mal PKL, Ruang Publik & Revitalisasi Pasar Tradisional sehingga tidak mengganggu pengguna jalan. (Jakarta, 18 September 2012)
  13. Membangun kebudayaan warga kota berbasis komunitas. Merevitalisasi dan melengkapi fasilitas kawasan Old Batavia.
  14. Membenah birokrasi bersih dan profesional agar pemerintahan berjalan bersih, transparan, dan profesional.
  15. Memberikan pendidikan gratis Kartu melalui kartu Jakarta Pintar. Dengan kartu ini maka warga Jakarta dapat merasakan pendidikan gratis dari SD hingga SMA. Program ini telah berhasil diterapkan di Solo selama 5 tahun. (Kampanye di Kampung Sawah, Gandaria Selatan, Jakarta Selatan, 29 Juni 2012).
  16. Melegalkan tanah-tanah yang sebelumnya tidak diakui oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta atau tanah ilegal. (Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, 15 September 2012)
  17. Melakukan redesain total dengan membangun Jakarta dari kampung-kampung. (Menteng Dalam, 14 September 2012).
  18. Setiap kampung punya ruang publik, ruang hijau, serta drainase memadai dan punya tangki pembuangan komunal. (Menteng Dalam, 14 September 2012)
  19. Melanjutkan program Kanal Banjir Timur serta pembangunan tanggul di tiap kecamatan.

Itulah 19 janji Jokowi-Ahok yang harus selalu diingat dan ditagihkan pada Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017.

dapat dibaca juga di sini!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun