Mohon tunggu...
Shinfi Handayani
Shinfi Handayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa uin walisongo

seorang mahasiswa teknik lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Daur Ulang Sampah Plastik

9 November 2022   23:50 Diperbarui: 9 November 2022   23:55 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK       

 Sampah plastik merupakan sisa dari berbagai jenis bahan-bahan plastik yang sudah tidak digunakan dan dibuang ke lingkungan. Sampah plastik merupakan persoalan yang harus segera dicarikan solusinya, karena dengan menumpuknya sampah tersebut akan menjadi pencemaran lingkungan yang merugikan banyak makhluk hidup. 

Walaupun pada awalnya plastik diciptakan untuk mempermudah kegiatan manusia tetapi seiring berjalannya waktu, bahan plastik banyak digunakan sebagai wadah makanan, perabotan rumah tangga, maupun alat kesehatan. Semakin banyak bahan dari plastik yang diproduksi maka semakin banyak pula sampah yang diciptakan.

Sebagaimana diketahui bahwa sampah plastik adalah salah satu sumber emisi gas rumah kaca yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan lingkungan. Sampah plastik merupakan contoh sampah yang sulit dan membutuhkan waktu yang lama sekitar 200 tahun untuk membuat sampah plastik benar-benar terurai. 

Maka selama itulah ia akan tetap menjadi sampah yang mencemari bumi kita.  Kondisi ini masih diperparah dengan banyaknya orang yang masih belum peduli terhadap persoalan sampah plastik ini. Padahal persoalan ini bukan persoalan yang sederhana. Indonesia bahkan sudah memasuki apa yang disebut dengan darurat sampah plastik.

Banyaknya sampah plastik yang menggunung, jika terkena panas matahari baunya akan sangat menyengat. Juga menyebabkan udara di sekitarnya terasa panas. Jumlah sampah plastik sudah tidak lagi sedikit yang tersebar di bumi. Kebanyakan dari sampah tersebut berakhir di lautan dunia. 

Sampah yang hancur dalam prosesnya menjadi partikel-partikel kecil yang tanpa disadari menjadi makanan yang meracuni penghuni laut. Yang dalam jangka panjang manusia yang memakan ikan atau hewan laut tersebut pun akan ikut teracuni karena racun itu berpindah ke manusia yang memakannya.  

Pengelolaan sampah harus didasari atas kesadaran setiap individu masyarakat untuk mengurangi populasi sampah dan mencoba melakukan berbaga cara untuk dapat mendaur ulangnya agar tidak terjadi pemanasan global yang semakin hari semakin meningkat. Bermula dari kesadaran masyarakat tersebut lalu dilanjutkan dengan aksi mendaur ulangnya. 

Daur ulang sendiri yang berarti mengumpulkan dan mengubah ke bentuk yang dapat digunakan kembali. Maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengumpulkan berbagai sampah yang dikelompokkan  sesuai jenisnya.

 Setelah menyortirnya kemudian sampah-sampah tersebut dibersihkan terlebih dahulu agar kita lebih mudah dalam mengelolanya dan agar tidak menimbulkan bau. Setelah bersih dari kotoran yang menmpel pada sampah tersebut, sampah bisa dikreasikan menjadi barang yang bisa dipakai atau untuk mengias ruangan  sesuai yang kita inginkan.

Jika kita kesulitan mendaur ulang plastik, kita bisa mengirimkan sampah plastik ke tempat pusat  yang berfokus pada daur ulang sampah. Tetapi sebenarnya daur ulang saja tidak cukup. Untuk mengatasi persoalan plastik di dunia ini, diperlukan kesadaran masyarakat untuk mengurangi pemakaian plastik dengan disertai kebijakan yang mendukung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun