Dear.Â
Sofia (kau yang berarti bijaksana).
Wanita, Filsafat, dan Politik.Â
Wanita? sebuah kata yang selalu terngiang di kepalaku akhir-akhir ini. Entahlah, meskipun aku kelihatannya seperti orang yang malas berfikir, dan cenderung menggampang banyak hal. Ada sesuatu didalam diri ku yg sulit sekali dikendalikan, apakah itu nafsu atau rasa ingin tau, aku sendiri tidak bisa membedakan. Seseorang mengatakan semakin tua usia kita, semakin banyak hal-hal yg dapat kita lihat dari dunia. Lalu aku merenungkan apakah yg dimaksudnya dengan dunia itu?Â
Hmm.. sepertinya jika itu adalah alam semesta maka terlalu sulit lah untuk ku jangkau, tetapi jika dunia itu sendiri adalah sesuatu yg selalu berputar mengelilingi ku, mungkin aku bisa cukup mengerti, seperti kesedihan dan kebahagian yg selalu datang dan pergi, atau semacam kejahatan dan kebaikan yg selalu bermusuhan.. itulah dunia ku, dunia yg sangat terbatas. Hari ini ketika aku menulis hal-hal yg membingungkan ini, aku masih bertanya-tanya dalam hati sebenarnya untuk apa aku menulis ini? dan sebenarnya untuk apa aku dilahirkan? hahahaha.
Taukah kamu bahwa pikiran itu seperti akar yang terus menjalar, semakin serius kamu berfikir, semakin kuat akar itu menghujam tanah, dan jika dirimu adalah pohonnya, maka dengan akar yg kuat itu, kamu tidak akan ditumbangkan oleh badai. Wah, aku sangat suka perumpamaan akar dan pohon ini, mungkin karena ibu sering mengatakan hal yg serupa (tentang Akar dan Tanaman) ibu bilang "Manusia ibarat sebuah tanaman, dan kita tidak akan pernah tau kapan Tuhan akan mencabut tanaman-tanamannya", tapi apakah kau percaya tuhan itu ada?Â
Sejak berabad-abad tahun yg lalu manusia telah berkutat dengan pertanyaan-pertanyaan yg sama "apakah tuhan itu ada?" dan lebih jauh lagi.. yaitu ribuan tahun sebelum agama diperkenalkan ke bumi, manusia telah lebih dulu mengenal filsafat, apa itu filsafat? dia akan punya banyak arti, tergantung pada siapa kau bertanya, kalau menurut ku pribadi filsafat itu adalah seni berfikir, dia akan menuntun mu dalam kebaikan yg sederhana, karena filsafat itu selalu baik, selalu, indah, dan selalu benar, jika melenceng daripada itu maka bukanlah filsafat.. aku mungkin perlu ribuan kali membenarkan cara berfikir ku dari segala macam hal-hal yg dapat merusak kebaikan itu, You know... sulit untuk menjadi orang baik, maka berusahalah untuk tidak jahat.
13 Maret 2018 (Ditulis ketika sedang gabut).