Mohon tunggu...
Cahaya
Cahaya Mohon Tunggu... Lainnya - Dualisme Gelombang-Partikel

Penyuka pohon johar, cahaya matahari, dan jalan setapak.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Fisika Bikin Baper

15 Oktober 2017   12:28 Diperbarui: 15 Oktober 2017   12:54 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa orang mungkin memaknai Fisika dengan singakatan fikiran siap kacau, sesuai namanya. Ada benarnya juga, sebab selain kita dituntut untuk menghapal rumus dan menyelesaikan pengerjaan matematisnya, kita juga diharuskan agar bisa memahami konsep yang ada. Belakangan belajar fisika bukan saja mampu membuat fikiran menjadi kacau tapi hati juga ikut-ikutan baper setelah dihadapkan dengan beberapa konsep yang ada. Misalnya,

1. Energi Hamburan.

Dalam Fisika Modern, dikenal istilah hamburan. Secara konsep, hamburan berarti perubahan keadaan elektron setelah bertabrakan dengan elektron lain tanpa mengubah inti atom; hanya keadaan saja. Keadaan yang dimaksud dalam hal ini bisa berupa energi maupun panjang gelombang. Penjelasan ini dapat dimaknai secara logika, di mana ketika kita bertabrakan dengan seseorang, tentu dalam diri kita akan terjadi pengurangan energi. Kecuali yang kita tabrak itu orang ganteng, Gong Yoo ahjusshi, misalnya.#eh

2. Gerak Jatuh Bebas.

Di fisika, kita mempelajari gerak lurus. Gerak lurus terbagi menajadi gerak lurus beraturan---GLB (kecepatannya konstan) dan gerak lurus berubah beraturan---GLBB  (percepatannya konstan). Salah satu bentuk dari GLBB adalah gerak jatuh bebas. Konsepnya, gerak ini merupakan gerak vertikal ke bawah yang tidak memiliki kecepatan awal. Jadi setiap benda yang terjatuh tanpa kecepatan awal, maka dapat dikatakan benda itu sedang mengalami gerak jatuh bebas. Contohnya, buah mangga yang jatuh begitu saja dari tangkainya. Contoh lain adalah benda yang kita pegang, kemudian terjatuh begitu saja dari genggaman (dikarenakan kita tertidur, misalnya), seperti cinta yang terlepas begitu saja dari genggaman kita.#huks

3. Dilatasi Waktu.

Dilatasi waktu dikenal juga dengan istilah pemuaian waktu. Teori dilatasi waktu, sudah terjawab secara eksperimen pada kasus muon yang bergerak ke dari luar angkasa menuju bumi (yang kemudian ketika tiba di bumi, muon itu kita kenal dengan elektron). Disebutkan bahwa umur muon hanya selama 2 mikro sekon. Tapi karena muon mengalami dilatasi waktu sebab bergerak mendekati kecepatan cahaya, maka umur muon jadi diperpanjang hingga selama 16 mikro sekon.

Contoh lain dari dilatasi waktu adalah, ketika seseorang bepergian ke luar angkasa, kemudian kembali, dia akan kembali dalam keadaan lebih muda beberapa tahun dibanding dengan kembarannya yang menunggunya di bumi. Itu karena kembarannnya yang menunggu di bumi merasakan waktu yang lebih lama dari dirinya. Konsep ini menjelaskan kepada kita, mengapa  seseorang yang menunggu akan merasakan waktu yang lebih lama dibanding orang yang meninggalkan.  #pukpuk

4. Fluida Dinamis

Fluida atau zat alir dapat berupa air maupun gas. Dalam fluida bergerak, terdapat dua keadaan yaitu laminar (jelas ujung dan pangkal aliran fluidanya) dan turbulen (gerakan alirnya acak dan bahkan berlawanan arah).

Misalnya asap kenalpot, jika asap itu baru saja keluar dari mulut knalpot, maka selama masih terlihat jelas mana pangkal dan mana ujungnya, maka keadaan itu disebut laminar, namun ketika sudah terlihat acak, di mana tidak jelas lagi mana pangkal dan mana ujungnya, maka alirannya dikatakan bersifat turbulen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun