Mohon tunggu...
Shifana Maulidya
Shifana Maulidya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis untuk lebih bahagia

Social Worker With Disability

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Yang Dipertuan Semesta

28 April 2020   22:03 Diperbarui: 28 April 2020   22:08 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Pernah ada seorang manusia berkata

Entah itu sebuah gurau atau sebuah nyata

Bahwa ketika manusia lahir dengan menawannya rupa
Maka dia akan mampu atasi sebagian besar masalah hidupnya di dunia

Oh.. demi bisingnya hari dan pekatnya debu jalanan

Banyak manusia yang lalai karena over dosis buaian
Merasa aman dan nyaman atas semua pemberian Tuhan
Ya, untuk dia seorang. Bukan buat manusia lain di kiri dan kanan
Yang tanpa disadari, menyimpan putus asa dan kekalutan

Tidak salah mendongak, tapi apa sulitnya merendah?

Tidak wajib membantu, tapi apa ruginya peduli?
Tidak harus terlarut, tapi apa dosanya empati?

Seberapapun Tuan dan Puan merasa dipertuan

Bibir jangan terlanjur kelu karena buaian
Bagaimanapun nasib baik Tuan dan Puan
Mata jangan terpejam dengan segala kenikmatan
Sehebat apapun ceridknya Tuan dan Puan
Hati jangan membatu atas ego yang mengikis rasa

Semestapun berusaha bicara padamu
Bahwa di balik segala kelebihan kita
Ada tanggung jawab atas kekurangan manusia lainnya.

Ya, itu semua harus disadari.
Karena pada dasarnya manusia lahir untuk saling melengkapi.

28 April 2020
21.30
-Enchip-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun