Mohon tunggu...
Muhammad Shiddiq
Muhammad Shiddiq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

seorang mahasiswa ilmu komunikasi sekaligus penggemar Manchester united

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosial Experiment Kontroversial Wanita Berhijab Zavilda TV

3 Januari 2023   21:41 Diperbarui: 3 Januari 2023   21:54 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Memangnya jika kamu sudah berhijab dan bercadar itu akan membuat kamu lebih baik dari orang lain?" mungkin kata-kata seperti itu yang akan kita lontarkan setelah menonton konten YouTube dari Zavilda TV 

Seharusnya kita sebagai masyarakat Indonesia khususnya sedari kecil kita diajak untuk torelansi dan dapat lebih menghargai orang lain. Namun ternyata masi ada beberapa orang  yang memaksakan kehendaknya sendiri dan memaksa orang lain untuk mengikuti kehendaknya. Seperti kasus pemaksaan berhijab yang dilakukan oleh salah satu konten kreator Youtube dalam akunnya Zavilda TV. 

Konten ini sempat membuat heboh masyarakat karena dianggap memproduksi konten yang dinilai sudah melakukan perbuatan tidak menyenangkan. Kampanye bermula sejak Kalis Mardiasih, seorang influencer dan aktivis kesetaraan gender menyampaikan pendapatnya bahwa konten channel Youtube Zavilda TV cenderung mengobjektifikasi perempuan. Konten juga cenderung memaksa orang lain lantaran memproduksi dan mempublikasikannya tanpa izin talent dengan tujuan komersil. Kalis menyeru kepada Zavilda TV untuk menghapus semua video yang diunggah. 

Karena penasaran akhirnya saya mencoba untuk melihat konten tersebut. Konsep yang dibuat oleh Zafilda ini bersifat Islamic social experiment dengan cara mendatangi salah satu Wanita yang tidak berhijab dan memintanya untuk mencoba memakai hijab yang telah ia siapkan. Lucunya lagi ia memberikan nasihat, tanpa diminta kepada Wanita yang jadi targetnya. Hal ini menurut saya sangat tidak sopan karena memang orang baru dan sangat berlebihan jika dilakukan jika konteksnya adalah sosial eksperimen. 

Tujuan utamanya mungkin untuk saling mengingatkan serta untuk produksi hiburan, namun ironinya adalah beberapa judul dari konten Zafilda ini menggunakan thumbnail yang bersifat clickbait berisi kontroversi seperti Cewek Sexy Murka Sampai Buang Hijabnya, Cewe Sexy Ngamuk Saat Kututupi Auratnya, dan masih banyak lagi. Hal ini yang membuat banyak dari netizen marah dan menganggap konten ini kontroversi. Zavilda secara tidak langsung telah menjadikan perempuan sebagai komoditas atau objek tanpa memperhatikan kepribadian, agensi, dan martabat mereka. 

Hal ini menjadikan banyak multitafsir, Zafilda dinilai mengelompokan perempuan sesuai dengan berhijab atau tidak berhijabnya seseorang. Merasa bahwa orang yang berhijab dan bercadar seperti dia lebih baik dari orang lain. Terjebak dalam stigma ini sangat berbahaya karena dapat merasa paling eksklusif dan berdampak pada hilangnya nilai toleransi dan saling menghargai antar masyarakat. 

Kesenjangan antar Perempuan Secara Tidak Langsung 

Misogini merupakan kebencian kepada seseorang karena berjenis kelamin perempuan. Secara terminologi kata misogini digunakan untuk doktrin-doktrin yang berujung pada memojokan dan merendahkan derajat perempuan. Misogini menjadi perilaku yang cukup berbahaya. Pasalnya para pelaku misogini bisa melakukan apa saja atas dasar benci yang berlebihan atau memandang rendah Wanita. Biasanya orang menyangka bahwa hal ini melibatkan subyek laki-laki kepada perempuan, yang membenci adalah laki-laki. Padahal, ada pula kebencian perempuan terhadap perempuan. 

Kebencian antar perempuan bisa disebabkan banyak faktor. Salah satunya adalah stigma yang melekat di masyarakat. Perempuan yang memakai baju pink, misalnya, akan dianggap lemah dan lembek. Untuk menghindari stigma itu, perempuan memakai warna hitam agar dianggap kuat dan tidak sama dengan perempuan pada umumnya. Kebencian antar perempuan ini disebut internalized misogini. Tindakan untuk menghindari kebencian kepada perempuan dengan cara berbeda. Tindakan ini biasanya diawali dengan kata, "sorry, aku tidak seperti perempuan kebanyakan yang..." 

Pada kasus Zavilda TV, konten yang diperlihatkan adalah perempuan berpakaian terbuka yang diminta memakai hijab oleh perempuan bercadar. Seakan-akan, perempuan berhijab jauh lebih baik dibandingkan perempuan yang berpakaian terbuka. Apalagi, diksi yang mereka gunakan adalah kata seksi dan mengancam mereka atas murka Allah jika tidak menutup auratnya. Padahal dalam islam tidak ada paksaan dalam mengingatkan sesama manusia. Islam mengajarkan kepada wanita menutup aurat, namun Allah juga mengingatkan untuk tidak memaksakan sesuatu dalam proses berdakwah. 

Pertanyaannya sekarang adalah benarkah perempuan bercadar selalu baik? Dan benarkah perempuan berpakaian terbuka selalu nakal? Belum tentu! Kita tidak bisa menilai seseorang dari cara berpakaian saja. Perbuatan baik tidak dapat dinilai dari cara berpakaian saja namun kita juga melihat perilaku, adab serta akhlak sesorang. Seperti kata pepatah "don't judge a book by the cover". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun