Mohon tunggu...
Sheza Vanisha Kalila
Sheza Vanisha Kalila Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Student at SMAN Modal Bangsa Aceh

My name Sheza Vanisha Kalila, im on exchange student at Long trail school Vermont US from KL YES Exchange Program . Im grade XII SMAN Modal Bangsa Aceh. i have open debate class and indonesia class at Long trail school. i interest with wall climbing, reading and Writing and also Debate. my achievement are (i) Finalist and Participant Kennedy-Lugar Youth Exchange Program (2022) (ii) Runner Up English Debate OSIM MAN 1 Banda Aceh (2022) (iii) 2nd Runner Up of Newscast SAEED National Islamic University - Bandung (2021) (iv) 3rd winner of News Anchor National News Anchors Competition Djoeanda University - Bogor (2021) (v) 2nd Runner Student Ambassador Education Department - Aceh Besar (2021) (vi) 3rd Winner of National Essay Competition PCOH Syiahkuala University - Aceh (2019). My organization experience are (i) as Education Committe at OSIS Sman Modal Bangsa (ii) as Program Committee Edulary Indonesia (iii) as Social Media Manager of Do Something Club, as Member of Justice Club, as Member Of Model United Nation at Long Trail School. My certification : Toefl Test IBT : 76; ELTIS Test : Excellent. My publication : Authoritarian leaders control comparison in 20th-century states, Gen z 0f the Religious moderation

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ramadhan dan Lebaran di Vermont, USA

4 Mei 2023   12:14 Diperbarui: 4 Mei 2023   12:26 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sheza Vanisha Kalila, siswa kelas XII di Long Trail School di Manchester Center, Vermont, USA.  Vermont adalah sebuah negara bagian di timur laut Amerika Serikat, yang terkenal dengan pemandangan alamnya, yang sebagian besar berhutan. Bagian dari wilayah New England, juga dikenal sebagai rumah bagi lebih dari 100 jembatan kayu tertutup abad ke-19, dan sebagai produsen utama sirup maple. Sheza dengan penuh semangat mempersiapkan Ramadhan pertamanya jauh dari rumahnya di Aceh, Indonesia. Sheza berada di Amerika Serikat dalam program studi pertukaran, tinggal bersama orang tua angkatnya dan mereka memiliki seekor kucing mereka bernama Pajamas. 

Sheza sangat menyukai memasak dan membuat kue, dan dia sering mendapatkan kenyamanan di dapur. Ia merindukan masakan tradisional Indonesia yang biasa dimasak oleh ibunya, terutama risol dan soto yang biasa dinikmati saat berbuka puasa, makanan berbuka puasa saat matahari terbenam di bulan Ramadhan. Sheza mendambakan rasa rumah, tapi dia bertekad menjalankan Ramadan bahkan di negeri asing.

Selain hobinya memasak, Sheza juga seorang pemanjat tebing dan bermain frisbee. Dia telah bergabung dengan tim panjat tebing sekolah sebagai kegiatan ekstrakurikulernya dan menghabiskan banyak sore hari memanjat dinding batu di Vermont, mendorong dirinya ke ketinggian baru dan menantang batas fisiknya.

Menjelang Ramadhan, Sheza memutuskan untuk berbagi budaya dan tradisinya dengan komunitas tuan rumah. Dia menjadi tuan rumah kelas bahasa Indonesia untuk teman-temannya di Long Trail School, di mana dia mengajar mereka tentang kebiasaan dan praktik yang terkait dengan Ramadan di Aceh. Dia juga berbicara kepada teman-temannya tentang pentingnya puasa dan makna spiritual bulan suci dalam Islam. Upaya Sheza diterima dengan baik, dan dia tersentuh oleh dukungan dan keingintahuan rekan-rekannya.

Mata pelajaran favorit Sheza, Sejarah dan Bahasa Inggris, juga membantunya memperdalam pemahamannya tentang Ramadhan, saat dia meneliti dan membaca tentang pentingnya bulan Ramadhan dalam budaya dan agama yang berbeda. Dia merasa bangga bisa mewakili warisan Indonesianya dan membaginya dengan orang lain.

Seiring berlalunya hari, Sheza mendapati dirinya semakin terikat dengan keluarga angkatnya. Orangtua angkatnya sangat terkesan dengan tekad Sheza dan mengagumi komitmennya pada keyakinannya. Mereka membuat pengaturan khusus baginya untuk memiliki tempat yang tenang untuk berdoa dan menyediakan akomodasi yang diperlukan untuk rutinitas ibadahnya, sehingga sheza dapat Sholat dan mengaji dengan tenang diruang yang disediakan di rumah dan sekolahnya.

Terlepas dari tantangan fisik puasa saat berpartisipasi aktif dalam panjat tebing, Sheza tetap teguh dan ulet. Sheza harus berpuasa dari jam 4 Shubuh sampai jam 8 Malam, Dia mendapat kekuatan dari imannya, dukungan keluarga angkatnya, dan dorongan teman-temannya. Dia bahkan mengundang keluarga angkatnya untuk bergabung dengannya berbuka puasa saat berbuka puasa, di mana dia menyiapkan makanan tradisional Indonesia untuk dibagikan kepada mereka. Orangtua angkat Sheza tersentuh oleh perhatian Sheza dan kagum dengan keterampilan kulinernya.

Seiring berjalannya bulan Ramadhan, Sheza merindukan keluarga dan teman-temannya di Aceh, terutama adik laki-lakinya, Fawwaz Aufa, yang biasa bermain perang dengannya. Dia juga merindukan teman-teman sekelasnya di SMA Negeri Modal Bangsa. Sheza sering mengenang buka puasa dan doa bersama mereka dan berharap untuk bersatu kembali dengan mereka begitu dia kembali ke Aceh.

Di hari terakhir Ramadhan, perasaan Sheza campur aduk. Dia bangga pada dirinya sendiri karena berhasil menyelesaikan Ramadhan di negara asing dan berbagi budayanya dengan komunitas tuan rumah. Dia berterima kasih atas dukungan dan kebaikan dari orang tua angkatnya, dan atas persahabatan yang dia buat selama program pertukaran studinya. Sheza merayakan Idul Fitri dengan sukacita dan rasa syukur, dikelilingi oleh keluarga angkat dan teman-temannya. Dsisi lain dia sangat merindukan papa, mama serta adiknya, dan kebiasaan yang dilakukan pada waktu Lebaran, seperti berkunjung ke sanak saudara dan handai taulan, makan kue dan lontong, serta sebagai anak-anak pasti merindukan pembagian THR.  Hal ini harus ditundanya sampai dia bulan di bulan Juni 2023, Insya Allah.

Pada hari Idul Fitri, Sheza bangun pagi dan berpakaian rapi dengan pakaian baru. Keluarga angkatnya telah menyiapkan sarapan istimewa untuknya sebelum berangkat ke South Carolina. Sesampainya di komunitas muslim, Sheza disambut dengan pelukan hangat dan senyum dari sesama muslim dari berbagai negara. Mereka berbagi makanan tradisional dan beribadah bersama, membuatnya merasa seperti di rumah meskipun jauh dari keluarganya

Saat program pertukaran studinya berakhir, Sheza akan mengingat kembali waktunya di Manchester Center, Vermont, dengan kenangan indah. Dia telah belajar banyak tentang budaya yang berbeda, menjalin persahabatan yang langgeng, dan memperdalam imannya selama pengalaman Ramadhannya. Perbedaan adalah nikmat dari Allah SWT, disini Sheza melaksanakan segala amal ibadahnya sebagai orang yang minoritas, dan para mayoritas sangat menghormatinya keyakinannya, sehingga tidak ada alasan untuk meninggalkan semua ibadah sebagai bentuk penghambaan dan rasa syukur kepada Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun