Mohon tunggu...
Sheryne Aurelliya Putri
Sheryne Aurelliya Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALAG

HOBI SAYA MEMBACA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rehabilitasi Pecandu Narkoba Melalui Psikoterapi Islam untuk Mental Health

30 Januari 2023   20:41 Diperbarui: 30 Januari 2023   20:45 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENDAHULUAN

Di negara Indonesia dan berbagai negara di selurh dunia, narkotika dan obat-obatan terlarang telah banyak ditemukan di khalayak ramai, mulai dari remaja di bawah umur, sampai ke lansia. Adanya narkotika ini, dapat menjadi boomerang bagi keadaan social baik untuk negara, maupun bagi pecandunya. Dari waktu ke waktu, penggunaan narkoba mengalami peningkatan yang bisa dibilang signifikan yang dilihat dari aspek kualitas dan kuantitasnya.  Hukuman berat pun akhirnya dijatuhkan kepada pecandu narkoba dan hukuman mati bagi pengedarnya. Pesatnya perkembangan pemikiran manusia, yang diiringi dengan kemajuan teknologi dan komunikasi, sejatinya di satu sisi membawa dampak dan di sisi lain juga menyisihkan masalah sosial dalam artian negatif, yaitu penyalahgunaan narkoba. Dalam catatan BNN, data kasus narkoba secara nasional semakin meningkat, yaitu dari tahun 2004 ke 2008 naik sekitar 20% atau sebanyak 2,80 juta orang menjadi sekitar 3,3 juta orang, tidak sampai di situ BNN juga memprediksi jumlah pengguna narkoba akan meningkat sekitar 4, 58 juta di tahun 2013, apabila tidak ada langkah yang nyata untuk pencegahan dan pemberantasan. Angka kematian pecandu narkoba meningkat, berdasarkan survei nasional 2008 menunjukan 15.000 kematian pertahun atau 15 anak-anak meninggal setiap hari karena penyalahgunaan narkoba. (Fitriyana, 2014)

Masalah kecanduan narkoba harus ditanggapi dengan serius dan diatasi

tanggung jawab bersama. Bangsa ini telah kehilangan generasi muda karena kecanduan narkoba. Kehilangan masa muda sama dengan kehilangan sumber daya

sumber daya manusia bangsa. Salah satu penyebab kecanduan narkoba adalah memudarnya nilai-nilai agama pada masyarakat. Menurut Jalaluddin, "Di era global, budaya mengarah pada nilai-nilai sekuler, yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan jiwa keagamaan, khususnya di kalangan generasi muda". Pemikiran generasi muda dalam kehidupan global lambat laun dipengaruhi oleh nilai-nilai sekuler dalam kehidupan beragama mereka. Kemudian, tanpa disadari, mereka mulai melupakan aturan agama. Memudarnya nilai-nilai agama membuat orang kehilangan semangat. Anda mulai melupakan tujuan utama hidup di dunia ini. Makna hidup menjadi persaingan untuk kesenangan duniawi. Ketika mereka merasa sedih karena jauh dari nilai-nilai agama, mereka mencari obat penawar depresi, salah satunya adalah narkoba. Anda mulai melupakan tujuan utama hidup di dunia ini. Tujuan hidup berubah (Munawaroh, 2014). Rehabilitasi medis pecandu narkoba dilakukan di rumah sakit yang ditunjuk oleh Menteri berdasarkan Pasal 56 (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tentang Narkotika, dan Pasal 58 berbunyi: "Rehabilitasi sosial mantan pecandu narkoba harus dilakukan oleh dan badan-badan negara dan diatur oleh masyarakat." Pecandu narkoba tidak hanya ditampung di pusat rehabilitasi yang disediakan pemerintah seperti rumah sakit jiwa, tetapi juga dapat direhabilitasi di pesantren, termasuk di pesantren al-Baro'ah, yang menawarkan program rehabilitasi bagi mereka yang membutuhkan B. Narkoba Pecandu Islam juga mengajarkan cara mengobati gangguan kejiwaan, termasuk yang disebabkan oleh kecanduan narkoba.  (Dewi & Massuhartono, 2020)

PEMBAHASAN

Penyalahgunaan narkoba merupakan ancaman nasional yang harus disikapi secara multidimensi baik dari perspektif mikro (keluarga) maupun makro (nasional). Namun, kecanduan narkoba adalah gangguan kesehatan mental dan perilaku jenis zat yang memengaruhi kondisi mental orang yang terkena dan menyebabkan berbagai masalah sosial hingga aktivitas kriminal. Ancaman bahaya narkoba berkembang pesat dan meresahkan masyarakat karena kecanduan narkoba sudah sampai ke sekolah dasar dan pedesaan. (Bakri & Barmawi, 2017) Narkoba adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Narkoba (Narkotika, psikotropika dan bahan adiktif), yaitu senyawa atau jenis obat-obatan yang apabila dengan pertolongan dokter, banyak jenis narkoba yang besar manfaatnya untuk kesembuhan dan keselamatan manusia. Masalahnya, apabila narkoba itu disalahgunakan, bukan manfaat yang didapat, melainkan malapetaka. (Zulamri, 2017) Psikoterapi Islam adalah proses pengobatan dan penyembuhan Penyakit, baik mental, spiritual, moral atau fisik. Dengan tuntunan Alquran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW atau secara empiris adalah dengan petunjuk dan petunjuk Allah, malaikat-malaikat-Nya, Nabi dan Rasul-Nya atau Para Pewaris Nabi. Paling menyembuhkan dalam Psikoterapi Islam yang paling penting dan mendasar adalah keberadaan dan esensi mental dan spiritual manusia. Oleh karena itu Nabi Muhammad sekitar 22 tahun mengajarkan iman dan tauhid. Karena objek utama ilmu pengetahuan adalah esensi mental dan spiritual. Keduanya benar-benar kuat, sehat, dan suci, jadi dalam kondisi apa "keberadaan emosional" dikirim, cerdas, cerah dan bijaksana esensi mental dan spiritual. Keduanya benar-benar kuat, sehat, dan suci, jadi dalam kondisi apa "keberadaan emosional" dikirim, cerdas, brillian dan bijaksana. (Bachtiar, 2018)

Jiwa yang sehat dapat mencerminkan struktur tubuh yang sehat dan sebaliknya, dengan kesehatan mental melihat kondisi manusia sebagai entitas psikofisik yang kompleks lebih berorientasi pada kehidupan spiritual. Kesehatan jiwa adalah kemurnian jiwa... energi yang menyebabkan jiwa mengembangkan sikap menyimpang dari apa yang diturunkan wahyu (al-Qur'an) dan sabda Nabi (seperti -- As-sunnah). Islam memandang manusia sebagai satu kesatuan yang utuh yaitu jasmani dan rohani, akal dan jasad, oleh karena itu kesehatan dalam dimensi Islam mencakup kesehatan jasmani dan rohani. Keadaan abnormal dalam pikiran manusia mempengaruhi munculnya kelainan pada keadaan fisik. Keadaan batin seseorang yang sehat adalah jiwa yang terbebas dari berbagai penyakit hati (amaratul qulub). Keadaan jiwa manusia yang sesuai dengan fitrah Islam, yakni kebaikan dan keimanan adalah pengantar untuk mewujudkan kesehatan jiwa. Manusia yang berada pada kondisi ini akan berhasil membedakan perbuatan baik dan buruk, sedangkan yang menjadi ragu-ragu ataupun tidak berhasil membedakan kebatilan dan kebenaran menunjukkan adanya ketidakstabilan dalam kesehatan jiwanya. (Rachmaningtyas & Mubarak, 2014)

PENUTUP

Dalam proses pola rehabilitasi banyak residen tidak bisa diharapkan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri dan mereka tidak mengetahui kelemahan dan kekuatan atau kelebihan mereka sendiri. Sehingga diperlukanlah suatu upaya bantuan guna membantu residen dalam proses pemulihannya, yaitu salah satunya dengan konseling. Hal ini dapat dilihat dari tujuan konseling yang sejalan dengan upaya rehabilitasi terutama mengarahkan pada aspek psikoloagis dan sosial dalam tinjauan islam. Mental Health adalah keadaan jiwa yang normal dan sehat, dapat berbuat dan membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Ketika Mental Health terganggu dan mengalami gangguan jiwa, maka seluruh fungsi otak dan tubuh akan terganggu pula. Ini sering disebabkan karena konsumsi narkotika dan obat-obatan terlarang yang membuat kecanduan bagi konsumennya. Tingkat keimanan pasien erat hubungannya dengan kekebalan dan daya tahan dalam menghadapi problem kehidupan. Dengan tempaan akhlak yang baik, pasien atau santri narkoba memiliki kepercayaan diri untuk merubah kepribadian negatif menjadi kepribadian yang kuat dan mandiri. Dan dengan pembiasaan ibadah, pasien menjadi terbiasa untuk melaksanakan ibadah dan melaksanakan perintahNya dan mencoba menjauhi laranganNya sedikit demi sedikit. Sehingga secara psikologis, pendidikan agama Islam berperan menumbuhkan rasa optimis, emosi menjadi stabil, pembiasaan ibadah. Sehingga, jika kondisi psikologis membaik, maka akan membantu proses pemulihannya. Integrasi

DAFTAR REFERENSI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun