Mohon tunggu...
Sherrin Salim
Sherrin Salim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Life's about experiments, the more the better.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Wah, Ternyata Budaya Komunikasi di Jepang Seperti Ini!

23 November 2020   23:44 Diperbarui: 24 November 2020   00:02 1789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu budaya komunikasi non-verbal di Jepang, sumber: Jic.co.id

Siapa sih yang tidak tahu Jepang? Salah satu negara maju di Asia yang terkenal banget dengan kemajuan teknologinya juga masyarakatnya yang pekerja keras. Hal inilah yang membuat Nippon atau negeri matahari terbit menjadi negara kedua dengan pertumbuhan ekonomi terbesar dan tercepat setelah Amerika Serikat. Meskipun demikian, masyarakat Jepang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai budaya loh!

Kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan industri yang beriringan dengan nilai-nilai budaya Jepang telah membuat masyarakat Jepang berhasil mempertahankan keunikan yang mereka miliki. Keunikan ini tercermin dalam komunikasi verbal dan non-verbal yang tercipta melalui interaksi masyarakat. 

Menurut Hardjana (2003, h. 23), komunikasi verbal merupakan komunikasi yang menggunakan kata-kata secara lisan ataupun tulisan dalam menyatakan emosi dan pemikiran seseorang. Sedangkan komunikasi non-verbal merupakan komunikasi yang tercipta selain kata-kata yang mencakup bagaimana penyampaian kata-kata, lingkungan berinteraksi, dan benda-benda yang mempengaruhi interaksi (Wood, 2009, h. 131).  Baik komunikasi verbal maupun komunikasi non-verbal sangat penting dalam berinteraksi, karena kedua unsur ini memiliki sifat yang tidak terpisahkan, dimana komunikasi non-verbal telah menjadi pelengkap dari komunikasi verbal.

Pada budaya komunikasi masyarakat Jepang, mereka lebih cenderung berinteraksi dengan komunikasi non-verbal karena kepercayaan yang menganggap bahwa individu yang terlalu banyak bicara tidak dapat dipercaya sehingga peran komunikasi non-verbal penting dalam membuktikan komunikasi verbal mereka. Oleh karena itu, ketika kalian sedang berlibur di Jepang atau berinteraksi dengan masyarakat Jepang jangan lupa untuk selalu memperhatikan tindakan dan juga perkataan kalian. Untuk menghindari kesalahpahaman ketika berinteraksi dengan masyarakat Jepang, ada beberapa tips and trick  yang harus kalian perhatikan.

1. Tidak ada kata terlambat ketika janjian

Salah satu bentuk komunikasi non-verbal yang sangat penting bagi masyarakat Jepang adalah waktu.  Sudah menjadi rahasia umum bahwa masyarakat Jepang itu sangat menghargai waktu sehingga ketika kalian membuat janji dengan orang Jepang tidak ada kata terlambat karena sedikit keterlambatan saja dapat menjadi masalah besar bagi kalian.

2. Tidak boleh memberikan tips ketika di restoran

Berbeda dengan di Indonesia dimana tips merupakan bentuk penghargaan atas jasa dari karyawan restoran, dalam budaya Jepang pemberian tips termasuk menghina dan tidak etis karena bagi mereka pemberian tips akan menimbulkan situasi seakan kalian menilai kinerja mereka. Masyarakat Jepang menganggap bahwa kepuasan dan kesenangan pelanggan merupakan kewajiban mereka.

3. Membungkuk saat bertemu orang lain

Masyarakat Jepang terkenal dengan sopan santunnya, sehingga di Jepang sikap membungkuk ketika akan berkomunikasi dengan orang lain telah menjadi kewajiban agar kamu tidak dianggap sombong dan tidak sopan.

4. Zoutou bunka atau budaya pemberian hadiah

Saling bertukar hadiah telah menjadi salah satu komunikasi non-verbal dalam masyarakat Jepang. Hal ini dikarenakan budaya bertukar hadiah dianggap mampu menjadi pelumas dalam melancarkan hubungan antar masyarakat, baik kekeluargaan, persahabatan, menghargai, terima kasih, atau bahkan hutang budi. Pemberian hadiah ini tidak selalu dalam bentuk barang, tetapi dapat pula berbentuk uang yang dibungkus dalam amplop putih. Selain itu, budaya pemberian hadiah ini dapat diberikan kepada pacar, saudara, tetangga, teman kerja, atau bahkan atasan. Sehingga kalian tidak perlu heran ataupun takut untuk memberikan hadiah kepada atasan yang merupakan orang Jepang karena budaya ini cukup lumrah di Jepang.

5. Ucapkanlah salam

Salam atau aisatsu dianggap sebagai salah satu media untuk menjaga hubungan yang telah terbentuk bagi masyarakat Jepang. Aisatsu mengandung kata-kata yang ramah ataupun mesra sehingga dapat membina dan menjaga interaksi dengan sesama manusia. Melalui salam ini terkandung banyak sekali makna, mulai dari ungkapan memuji, menghormati, menyemangati, dan lainnya. Sehingga ketika kalian berinteraksi dengan orang Jepang jangan lupa untuk mengucapkan salam ketika memulai percakapan atau pun menutup percakapan. 

Selain kelima poin yang telah disebutkan diatas, masih ada banyak tips lain untuk berkomunikasi secara lancar dengan orang Jepang. Semoga kelima tips ini dapat bermanfaat bagi kalian yang memiliki teman atau saudara dari Jepang, maupun yang bekerja dengan orang Jepang untuk menghindari kesalahpahaman yang mungkin terjadi. Salam budaya!

Daftar Pustaka

Hardjana, A. M. (2003). Komunikasi intrapersonal & komunikasi interpersonal. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Wood, J. T. (2009). Communication in our lives, sixth edition. Boston: Wadswoth Publishing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun