Mohon tunggu...
Sherly Telaumbanua
Sherly Telaumbanua Mohon Tunggu... Guru - Pace E Bene

Facebook: Sherly Telaumbanua Instagram : Sherly Telaumbanua Alamat: Jalan Nilam Gang Samadaya No. 09 Kelurahan Ilir, Gunungsitoli Sumatera Utara. Pekerjaan: Guru Honorer di SMPS Bunga Mawar Gunungsitoli (Yayasan Keuskupan Sibolga)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kematian adalah Misteri

2 April 2021   22:40 Diperbarui: 2 April 2021   22:43 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil screenshot Facebook Arnita Kristiani\ Tangkapan layar dokpri

Berbicara tentang kematian mungkin sebagian orang merasa ogah membahas itu. kematian sepertinya adalah sebuah kutukan, menakutkan dan tidak ada seorangpun yang mau jika disuruh mati. Karna kematian adalah akhir dari kehidupan artinya kita tidak merasakan lagi kesenangan di dunia dan kembali kepada Bapa di mana dunia yang sesungguhnya.

dua hari yang lalu ketika saya sedang membuka media social facebook tak sengaja saya melihat status teman saya yang mengatakan "selamat jalan buat keponakan kami satu-satunya, semoga pacik dan macik Robahati Harefa kuat menerima kepergian adik Criston..." lalu dia mengunggah foto keponakannya itu. Saya melihat foto yang diunggahnya itu dengan seksama sampai saya memastikan sepertinya lelaki yang ada difoto itu saya kenal betul tetapi ingatan saya masih belum nalar dan membiarkan status itu begitu saja.

Tidak lama kemudian, pikiran saya terus mengganggu saya untuk mengingat-ngingat kembali lelaki yang ada di foto itu. karna saya masih belum juga mengingat siapa sebenarnya lelaki yang difoto itu akhirnya saya memutuskan untuk menanyakan langsung di komentar yang membuat status itu di facebook. "mohon maaf ibu kalau boleh tahu siapa ya nama adik yang meninggal itu?" lalu ibu itu membalas komentar saya "namanya Olri Criston Harefa, tinggal di Perumnas" saya sangat terkejut mendengar nama itu. Nama itu tidak asing ditelingaku, dia Olri siswa saya yang sudah lulus tahun lalu. Anak itu baik sekali, Anak itu juga sehat selama tiga tahun belajar di SMPS Bunga Mawar dia tidak pernah sakit parah ataupun masuk rumah sakit bahkan dia paling suka ekstra kurikuler paskibraka di mana di sana mereka dilatih baris berbaris dan ketahanan tubuh. O Tuhan kenapa cepat sekali engkau memanggil anak itu. dia sakit apa sebenarnya? Hati ini terus bertanya-tanya. Lalu saya menghubungi salah satu teman seangkatannya dan menanyakan kebenaran berita itu, tetapi mereka juga sama terkejutnya dengan saya. Mereka sungguh tidak percaya dengan kabar duka yang mereka dengar pagi itu.

Akhirnya setelah berunding di group WA mereka, teman-teman yang seangkatan dengan Alm. Olri memutuskan untuk melayat di rumahnya dan meminta kesediaan saya dan Pak Samadi Zendrato untuk menemani mereka.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Rabu, 01 April 2021 kami pun melayat di rumah Alm. Olri tepatnya jam 10.00 Wib di Perumnas Fodo, walaupun teman-temannya di kelas tidak semua datang karna sejak lulus dari SMPS Bunga Mawar Gunungsitoli kini mereka sekolah di SMA yang berbeda-beda. Sekalipun begitu jumlah kami ada sekitar 30 orang karna teman-temannya di kelas 9A dan 9B juga ikut bersama. tetapi sebelum kami datang teman2nya dari SMA Negeri 1 Gunungsitoli sudah duluan datang dan sedang mengadakan acara jadi kami sedikit menunggu.

Setelah acara SMA Negeri 1 selesai, dilanjut lagi acara melayat dari desa dan kami mencoba menunggu acara itu selesai. Sebenarnya bisa saja acara kami digabung dengan acara dari desa tapi kami memilih untuk menunggu.

Karna apa? Karna kami ingin melihat wajah dan senyum Olri yang terakhir kalinya.

Tiba saatnya acara dari desa selesai, satu persatu mereka keluar dari rumah Alm. Olri, kami pun semakin mendekat dan menduduki bangku di dalam rumah Alm. Olri. Sebelum acara kami dimulai, saya dengan penasarannya menanyakan kepada ibunya apa sebenarnya penyakit Olri sehingga dia bisa meninggal? Ibunya bercerita mulai dari awal dia sakit itu kejadiannya hari minggu kemarin, dia muntah-muntah tak berhenti sepanjang hari, bahkan ibunya sudah berusaha membawanya di rumah sakit tapi itulah rencana Tuhan,tepatnya hari selasa pagi 31 Maret 2021 anak satu-satunya Olri yang sangat dicintainya menebuskan nafas yang terakhir, selesai sudah pertarungannya di dunia ini.

Begitu dalam duka yang dihadapi kedua orangtua itu, anak satu-satunya, kebanggaan keluarganya dan jantung hati mereka berdua harus pergi meninggalkan mereka. Otak saya terus berpikir, sampai dalam hati mengatakan mengapa ya bukan sejak kecil atau sejak kandungan Tuhan mengambil Olri, mengapa harus sebesar ini, ketika orangtuanya sudah mengurus dan membesarkan Olri dengan penuh kasih sayang dan berharap banyak untuk masa depannya. Bahkan dalam cerita ibunya Olri yang duduk di kelas X SMA itu masih tetap dianggap seperti anak kecil yang selalu disayang-sayang sama papa dan mamanya. Tetapi itulah kehendak Tuhan,kita tidak pernah mengerti apa sebenarnya rencana Tuhan, apa yang diinginkan Tuhan  untuk kedua orangtuanya. Saya percaya ada pelangi sehabis hujan, di balik duka pasti ada sukacita yang sedang menanti. Intinya kita tidak boleh meninggalkan Tuhan, terus berharap padaNya, pandang salibNya karna salib Yesus Kristus ada pengharapan dan cinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun