Mohon tunggu...
Sherly Telaumbanua
Sherly Telaumbanua Mohon Tunggu... Guru - Pace E Bene

Facebook: Sherly Telaumbanua Instagram : Sherly Telaumbanua Alamat: Jalan Nilam Gang Samadaya No. 09 Kelurahan Ilir, Gunungsitoli Sumatera Utara. Pekerjaan: Guru Honorer di SMPS Bunga Mawar Gunungsitoli (Yayasan Keuskupan Sibolga)

Selanjutnya

Tutup

Diary

Cara Balas Dendam dengan Orang yang Menyakiti Kita adalah Memaafkan dan Mendoakan Kebahagiaannya

5 Maret 2021   23:08 Diperbarui: 5 Maret 2021   23:35 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Pernahkah kalian merasakan jatuh cinta??

Ya, semua pasti sudah merasakan yang namanya jatuh cinta. Jatuh cinta itu indah dan menyenangkan.  Cinta itu adalah anugerah Tuhan yang sangat mulia, Tuhan mau kalau kita saling mencintai dan menyayangi satu sama lain. Kalau kita sudah jatuh cinta pasti kita setiap hari semangat kerja, bahagia dan senyum-senyum sendiri.

Tetapi pernahkah kamu merasa disakiti dengan orang yang sangat kamu cintai?

Pasti sebagian teman-teman juga  pernah merasakan gmana rasanya  dikecewain, disakiti dengan orang yang sangat dicintai. Pokoknya rasanya nano-nano pedas  deh akhirnya akan  mengeluarkan air mata. Hehehhe....

Demikian juga saya, saya sudah pernah merasakan jatuh cinta, cinta banget, banget-bangetlah. Ketika diriku sudah sayang-sayang banget sama si doi e ditinggalin. Bisa dikatakan para kaum adam yang dekat denganku  itu cuman transit doank dihatiku lalu pergi ke tujuan lain (sadis banget ya).

Pernah sekali saya kepikiran untuk mengakhiri hidup saya, tapi setelah saya pikir-pikir mengapa juga saya menghukum diri saya dengan cara itu. sepertinya  itu bukan solusi yang baik dan bukan juga  balas dendam yang baik kepada orang yang sangat saya cintai tetapi meninggalkan saya.  Pernah  juga  sekali saya berjuang untuk move on dengan situasi hatiku yang lagi galau dengan cara jalan-jalan ke pantai lalu berteriak dengan suara keras atau ngumpul-ngumpul dengan teman sambil bercerita dan bercanda. Ternyata hanya bisa melupakan mantan sesaat doang. Ketika sampai di rumah saya masuk kamar e rupanya semua tentang dia muncul lagi dalam pikiran akhirnya nangis deh.

Terakhir saya mencoba untuk ikut kegiatan-kegiatan gereja, baik  kegiatan OMK  (orang muda katolik) kegiatan sekolah, maupun kegiatan lingkungan. Tiap sore saya juga mengunjungi gereja Klaris, bertemu dengan suster Klaris, bersharing dengan mereka  dan sebelum pulang dari gereja Klaris itu saya selalu menyempatkan diri untuk berdoa dalam gereja. Dalam doaku,  saya selalu mengatakan saya mau memaafkan dia yang telah menyakitiku, saya mau dia bahagia dan semoga Tuhan juga mengizinkan saya untuk turut berbahagia dengan kebahagiaannya. Puji Tuhan, syukur kepada Tuhan akhirnya saya bisa menyembuhkan hati saya yang luka dan melupakan orang yang telah menyakiti ku.

Ternyata setelah saya pikir-pikir mudah juga ya balas dendam dengan orang yang nyakitin kita. Dengan cara memaafkan dia dan mendoakan dia supaya bahagia. Perasaan saya juga setelah memaafkan dia dan mendoakan kebahagiaannya sampai sekarang puji Tuhan saya tetap bahagia, hari-hariku tetap bersukacita bahkan dalam melakukan pekerjaan atau aktifitas saya selalu bersemangat. Cintaku juga kepada sesama semakin besar, hatiku juga kebal ketika ada orang yang menyakiti saya dengan cepat saya mudah memaafkannya.  

Bagi teman-teman kaum muda ini khusus wanita yang sekarang sedang merasakan telah disakitin, ditinggalin atau dikecewain oleh orang yang sangat dicintai plis jangan hukum dirimu untuk melakukan hal yang tidak baik, kamu bisa balas dendam dengan orang itu dengan cara memaafkan dia dan mendoakan supaya dia tetap bahagia. Karna ketika kita mendoakan kebahagian orang yang nyakitin kita percayalah doa itu akan kembali ke kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun