Mohon tunggu...
Sherin Savera
Sherin Savera Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Milenial di Ambang Krisis?

30 Januari 2019   02:52 Diperbarui: 30 Januari 2019   04:15 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dahulu Indonesia selalu menjunjung moral. Budaya kita selalu menerapkan moral. Dahulu, siapa yang tidak mengerti akan moral? Kini, kian hari moral semakin goyah. Krisis! Tidak tau siapa yang patut disalahkan dan diminta pertanggungjawabannya. Krisis moral merajalela. Krisis moral meresahkan masyarakat. Bahkan menjadi ancaman. 

Di Indonesia, khususnya di zaman millennial ini telah mengalami krisis moral yang berdampak langsung bagi perkembangan dan tingkah laku anak. Berbagai kalangan dan usia melakukan aksi-aksi yang bertentangan dengan aturan kesusilaan, seperti mencuri, korupsi, penipuan, pemerkosaan atau pelecehan seksual, tawuran, bullying dan bahkan pembunuhan yang salah satunya terjadi di Torju, Jawa Timur yang dilakukan oleh siswa SMK.

Setiap manusia memiliki pola pikir dan pemahaman yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut dapat menghasilkan hal yang positif dan hal yang negatif yang akan berdampak pada perilaku manusia. Jika pola pikir atau mindset sudah berubah, apa yang seharusnya salah akan dianggap benar, dan apa yang benar akan dianggap salah.

Pernahkah kalian melihat para pelajar yang seharusnya sibuk mengemban ilmu di sekolah tetapi malah terlihat di tempat yang tidak sepantasnya saat jam belajar-mengajar berlangsung? Atau mungkin melihat tingkah pelajar yang tidak sopan saat berbicara dengan yang lebih tua? Ada juga yang merokok, mem-bully, tawuran, kebut-kebutan di jalan dan hal-hal buruk lainnya. 

Nah, sikap millennial yang seperti ini lah yang menunjukkan bahwa millennial memang terjerat krisis moral. Jika sudah tejadi hal seperti ini, maka siapakah yang dapat disalahkan? Lingkungan masyarakat yang tidak memberi contoh dengan baikkah? Atau pelaku krisis moral itu sendiri?

Krisis moral tidak pandang bulu, tidak pandang kasta dan usia. Ia dapat menyerang siapa saja, dapat menyerang setiap individu yang tidak memiliki pendirian teguh pada dirinya sendiri.

LINGKUNGAN BERPERAN BESAR
Sadar kah kalian bahwa kita lebih sering menghabiskan waktu di luar bersama teman-teman? Tapi yakinkah kalian kalau lingkungan pertemanan kalian tersebut sehat? Atau malah sebaliknya? Lingkungan yang sehat akan menciptakan dampak yang positif dan dapat membawa perubahan dalam diri kita sendiri. 

Sedangkan lingkungan yang buruk, hanya akan membawa diri kita ke arah yang salah, contohnya seperti mencoba segala hal seperti merokok dan mengkonsumsi narkoba agar terlihat keren, tekanan teman dan keadaan agar mendapat pengkauan, gaya bicara yang kasar, dan pergaulan yang terlalu bebas.

Selain itu, faktor-faktor lainnya yang juga mempengaruhi krisis moral ialah:

Lingkungan keluarga (keadaan dalam rumah tangga yang tidak harmonis, adanya pilih kasih yang dilakukan oleh orang tua, adanya tindak kekerasan, kurangnya pendidikan dan pengetahuan keluarga, ketidakperdulian anggota keluarga, anggota keluarga yang jarang berkomunikasi dan sibuk)

Sekolah dan wawasan (kurangnya perhatian dari guru, lemahnya peraturan sekolah, dan bimbingan konseling yang tidak berjalan semestinya, wawasan siswa yang terbatas dan tidak ditindak lanjuti)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun