Mohon tunggu...
Shepimoo
Shepimoo Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa

Menulis adalah wadah dari rasa yang tumpah

Selanjutnya

Tutup

Gadget

PANCASILA SEBAGAI OBAT DARI SAKITNYA MEDIA SOSIAL

25 Februari 2021   19:57 Diperbarui: 3 Maret 2021   08:23 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://sendy.ilearning.me/2017/09/09/pengaruh-tekhnologi-informasi-terhadap-ideologi-pancasila/

        

        Pada abad ke-20, rekayasa teknologi yang di kembangkan oleh manusia terus mengalami kemajuan bahkan menuju kesempurnaan. Pada abad ini di temukan alat-alat baru yang sangat menunjang kehidupan manusia, salah satunya gawai. Di zaman yang serba modern dan canggih ini, sangat jarang ditemukan orang-orang yang tidak memiliki gawai, mulai dari orang dewasa sampai anak-anak pasti tidak asing dengan alat yang satu ini.

        Penggunaan gawai tentunya berkaitan erat dengan media sosial salah satu contohnya ialah instagram. Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto dan video ke berbagai layanan jejaring sosial. Aplikasi yang satu ini sangat di gemari oleh banyak orang terutama oleh remaja, di sana mereka dapat dengan bebas berbagi pengalaman atau kesehariannya, berbagi pendapat dan juga berdiskusi terhadap suatu hal. Namun, tidak sedikit juga orang-orang yang memposting barang-barang mewah miliknya, ataupun foto-foto di tempat yang mewah. Hal tersebut tanpa disadari membuat orang-orang saling berlomba-lomba untuk memamerkan apa yang mereka miliki. Kondisi seperti ini tentunya buruk, dan juga memberi image pada sosial media bukan lagi sebagai forum diskusi dan tempat untuk saling berbagi pengalaman melainkan sebagai tempat ajang pamer. Bahkan, tren pamer tersebut dapat menyebabkan penyakit mental yang bernama instagramxiety. Instagramxiety merupakan kondisi nyata yang membuat seseorang merasa kelelahan, stres, iri, sedih dan membenci diri sendiri, setelah melihat unggahan orang lain di Instagram.Foto-foto menarik dari para selebritis, blogger, influencer, keluarga dan teman bisa mengarahkan kita pada rasa rendah diri.

        Selain “tren pamer” media sosial juga rentan menjadi tempat adu domba untuk pihak-pihak tak bertanggung jawab yang ingin memecah belah bangsa seperti dengan menyebarkan hoax ataupun informasi-informasi yang menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

        Dampak-dampak negatif yang timbul akibat penggunaan media sosial ini tentunya sangat tidak diharapkan terjadi dalam perkembangan teknologi ini, karena tujuan dari perkembangan teknologi ini tentunya untuk mensejahterakan masyarakat dan memudahkan segala urusan kehidupan yang dimana sejalur dengan aturan dan nilai-nilai Pancasila. Maka dari itu, kita harus berpancasila dalam menggunakan teknologi yang berkembang saat ini yaitu dengan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap silanya, yaitu:
sila ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa
Jadikanlah media sosial sebagai tempat untuk silaturahmi, sebagai tempat untuk menyiarkan agama, dan jangan jadikan postingan orang di media sosial sebagai alasan untuk tidak bersyukur dan merasa iri terhadap orang lain karena Tuhan telah menciptakan manusia dengan  nikmat dan kelebihannya masing-masing dan jangan juga kita berlebih-lebihan dalam memposting sehingga menjadi riya dan pamer.
sila ke-2 : Kemanusia Yang Adil Dan Beradab
Jadikanlah media sosial sebagai media untuk mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, sikap saling tenggang rasa, serta sebagai media untuk melakukan kegiatan kemanusiaan. Contohnya seperti mengadakan donasi di media sosial untuk korban bencana sehingga info donasi dapat tersebar dengan cepat. Janganlah jadikan media sosial sebagai tempat untuk membully atau merendahkan orang lain, apalagi menghina SARA.
sila ke-3: Persatuan Indonesia
Jadikanlah media sosial sebagai tempat untuk memperkuat persatuan bangsa. Sifat media sosial yang tak terbatas dapat menghubungkan manusia dari seluruh dunia. Tentunya dengan adanya media sosial kita dapat terhubung dari Sabang sampai Merauke. Hal tersebut harus kita manfaatkan dengan membentuk forum silaturahmi yang membahas tentang perkembangan bangsa Indonesia juga sebagai tempat untuk saling suport apabila di suatu daerah terkena bencana.
sila ke-4: Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaa Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Manfaatkanlah media sosial untuk mengenal wakil-wakil rakyat yang akan mencalonkan diri di pemilu, karena dengan adanya media sosial ini, kegiatan demokrasi menjadi lebih mudah dan kita sebagai rakyat yang cerdas, tentunya tak boleh menyia-nyiakan media sosial sebagai media untuk mengenali lebih dalam siapa yang akan mencalonkan diri sebagai wakil rakyat di pemerintahan.
sila ke-5 : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Jadikanlah media sosial sebagai tempat untuk mengembangkan kreativitas untuk menciptakan karya-karya baru yang dapat mengangkat harum nama Indonesia. Media sosial juga bisa menjadi tempat untuk saling mengapresiasi karya-karya orang lain.   

        Itulah beberapa contoh pengamalan-pengamalan nilai-nilai Pancasila yang dapat kita terapkan dalam bermedia sosial. Tentunya, Perkembangan teknologi seperti media sosial diciptakan untuk hal-hal yang positif namun terkadang penggunaan yang berlebihan dan seenaknya dapat menimbulkan dampak yang tak diharapkan. Maka dari itu, Pancasila yang bersifat terbuka dan fleksibel dapat menjadi obat bagi sakitnya media sosial.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun