Mohon tunggu...
Shepimoo
Shepimoo Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa

Menulis adalah wadah dari rasa yang tumpah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bukan Laguku

1 Desember 2020   21:42 Diperbarui: 1 Desember 2020   21:46 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kala itu ku terjatuh terantuk nada.
Jatuh yang tak lara.
Sebab kaulah yang mencipta.
Menjadi mula kita berjumpa, meski kau jauh disana.

Untukmu sang pangeran tanpa nama.
Tak kusangka kita berjumpa untuk kali kedua.
Kali ini, kita sama-sama disini.
Membawa kembali kasih yang pudar karena waktu.

Terimakasih kepada sangkala.
Yang membawaku mengenal syair.
Hariku kini penuh dengan nada.
Dan kuharap kau adalah jawab dari doa.

Namun ternyata aku salah.
Kasih ini membuatku menjadi tuli.
Kukira kau adalah instrumen dari lirikku.
Ternyata kau bukanlah laguku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun