Mohon tunggu...
Shendy Adam
Shendy Adam Mohon Tunggu... Dosen - ASN Pemprov DKI Jakarta

seorang pelayan publik di ibu kota yang akan selalu Berpikir, Bersikap, Bersuara MERDEKA

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Perjalanan Sekali Seumur Hidup Bersama Datsun

19 Januari 2016   10:15 Diperbarui: 4 Februari 2016   10:58 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak terasa lima hari yang menyenangkan telah saya lewati bersama Datsun Risers Expedition (DRE) Kalimantan Etape 1 dengan tema Wisata Pulau Terdepan. Sungguh sebuah pengalaman berharga yang akan selalu terkenang sepanjang usia.

Hari Pertama : Samarinda - Sangatta

Matahari belum menampakkan diri ketika saya membuka pintu rumah pada Senin (11/01) lalu sekitar pukul 04.00 WIB. Pagi itu saya akan menuju Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta bersama seorang rekan Kompasianer, Santo Rachmawan. Di bandara kami bergabung dengan 10 Kompasianer lain yang juga ambil bagian dalam event DRE kali ini. Penerbangan GA 560 yang kami tumpangi kemudian mendarat mulus di landasan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan di Balikpapan. Deretan mobil Datsun Go+ Panca yang akan ditumpangi para risers telah berbaris rapi di area lobby bandara.

DRE Kalimantan Etape 1 sendiri secara resmi akan mengambil rute Samarinda hingga Berau. Sehingga perjalanan menuju Samarinda ini para risers belum mengendarai mobil, tetapi masih disopiri oleh driver yang disediakan panitia. Pak Sennang, sopir yang membawa mobil kami (saya, Kang Arul dan Fajr Muchtar di Tim 1) sekaligus menjadi guide yang sangat informatif sepanjang perjalanan sekitar dua setengah jam itu. Dengan senang hati Pak Sennang menunjukkan kami  lokasi-lokasi menarik seperti Bukit Soeharto, Masjid Muhammad Cheng Ho sampai Jembatan Mahakam di Samarinda.

[caption caption="sumber foto : kliksamarinda.com"]

[/caption]Sesampainya di Samarinda, kami langsung dijamu makan siang dan melakukan briefing di Dealer Datsun di kawasan Sempaja. Petualangan sesungguhnya dimulai ketika pelepasan (flagoff) resmi dilakukan. Persis saat bendera dikibarkan, saya mulai menginjak pedal gas Datsun Go+ Panca berwarna hitam dengan plat nomor B 1363 TIU. Sebagai Tim Risers 1 kami mendapat kehormatan sebagai peserta pertama yang melintasi garis start.

DRE Kalimantan Etape 1 diikuti oleh 15 orang yang terbagi dalam 5 Risers Team, di mana 12 orang (4 tim) di antaranya adalah Kompasianer. Tiga orang lainnya adalah karyawati Nissan Mobil Indonesia yaitu Maya, Achi dan Devi yang tergabung dalam Risers Team 3. Kemampuan ketiga cewek cantik ini dalam mengemudikan Datsun Go+ Panca tak bisa dianggap remeh. Mereka mampu mengimbangi tim lainnya melintasi Trans Kalimantan. Tim 2 terdiri dari Syaifuddin Sayuti, Rizky Dwi Rahmawan dan Nanang Diyanto. Sedangkan Rahab Ganendra, Kartika Eka H., dan Ang Thek Khun memperkuat Tim 4. Sedangkan Tim 5 diisi oleh Gapey Sandi, Arif Khunaifi dan Santo Rachmawan.

Selain lima mobil risers, terdapat juga sejumlah mobil lain yang ikut dalam rombongan seperti Nissan Navara (digunakan road captain/RC), Datsun Go (dokumentasi dan sweeper), Nissan X-Trail (VIP), dan Nissan Evalia (logistik dan service car). Sehingga, total 14 mobil yang ambil bagian dalam konvoi ini. Rute pertama yang akan kami tempuh adalah Samarinda menuju Sangatta. Diperkirakan perjalanan akan menghabiskan waktu sekitar empat hingga lima jam. Dalam perjalanan hari pertama ini konvoi belum terlalu mulus. Beberapa kali iring-iringan terputus sehingga road captain harus berhenti dan menunggu rombongan lengkap sebelum melanjutkan perjalanan.  Sesampainya di Q Hotel Sangatta, kami langsung makan malam dilanjutkan dengan evaluasi singkat. Setelah itu kami beristirahat di kamar masing-masing.

 

Hari Kedua : Sangatta – Miau Baru – Berau

Selasa (12/01) seluruh peserta dan kru DRE melanjutkan perjalanan dari Sangatta menuju Berau. Tak ingin tiba kemalaman di Berau, rombongan berangkat sejak jam 7 pagi. Rute hari kedua ini relatif panjang. Kampung Dayak Miau Baru menjadi titik transit kami. Selain beristirahat, di sana juga akan digelar acara CRS dari Datsun Indonesia. Lima jam kami habiskan di jalan dari Sangatta menuju Miau Baru (Muara Wahau). Pagi ini giliran Fajr Muchtar yang berada di balik kemudi. Saya menikmati perjalanan dengan mengabadikan pemandangan-pemandangan keren melalui kamera di gawai. Hamparan tambang batu bara dan perkebunan kelapa sawit sering kali kami jumpai sepanjang rute ini.

Kami tiba di Miau Baru sekitar pukul 12.30 WITA. Makan siang dilakukan di rumah adat dayak bersama para guru dan kepala sekolah SDN Miau Baru. Setelah itu Indriani Hadiwijaya selaku Head of Datsun Indonesia secara simbolis menyerahkan bantuan alat-alat pendidikan dan uang tunai untuk SDN Miau Baru. Kemudian para risers ditantang untuk melakukan beragam aktivitas dengan anak-anak SD tersebut yang sudah dibagi ke dalam lima kelompok.

Selepas dari Kampung Dayak Miau Baru, perjalanan dilanjutkan kembali dengan tujuan akhir Tanjung Redeb, Berau. Kali ini kendali Datsun Go+ Panca saya yang pegang. Kondisi jalan secara umum cukup baik, bahkan di beberapa lokasi kami menjumpai ruas jalan yang baru atau sedang diaspal sehingga sangat mulus. Namun, jalan rusak dan berlubang serta tanah longsor juga sering kami temui. Di rute menuju Tanjung Redeb, kami mulai melintasi hutan lebat khas Kalimantan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun