Mohon tunggu...
Shendy Adam
Shendy Adam Mohon Tunggu... Dosen - ASN Pemprov DKI Jakarta

seorang pelayan publik di ibu kota yang akan selalu Berpikir, Bersikap, Bersuara MERDEKA

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Kelemahan Utama Nomor Ganda Campuran: Pelatih!

22 November 2021   20:59 Diperbarui: 22 November 2021   21:14 2898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melati bersama Richard Mainaky, eks pelatih ganda campuran Indonesia (foto: Instagram Melati Daeva)

Performa pasangan ganda campuran pelatnas bulu tangkis nasional, Praveen Jordan dan Melati Daeva sedang menjadi sorotan. Terutama menyusul kekalahan menyesakkan di babak pertama turnamen Indonesia Masters pekan lalu. Berhembus berbagai kabar soal nasib mereka. Bahkan, disebut-sebut mereka bakal terdepak dari Cipayung.

Hasil yang didapat Praveen-Melati memang mengecewakan. Menghadapi pasangan non-unggulan asal India, Dhruv Kapila/Nelakurihi Sikki Reddy, duet ini menyerah dua set langsung 11-21 dan 20-22. Di atas kertas, duel ini sejatinya tidak seimbang. Pasangan rangking lima dunia menghadapi urutan 178. Tapi, begitulah dalam olahraga permainan. Hasilnya tidak melulu mudah ketebak.

Tidak puas dengan pencapaian anak asuhnya, pelatih Nova Widianto curhat panjang lebar di hadapan media pada saat konferensi pers. Dari sejumlah pernyataan dari Nova, satu di antaranya menjadi clue bahwa ada isu pribadi di antara dua pemain ini.  Sontak saja hal ini jadi ramai. Bukan cuma di media mainstream, tapi juga di media sosial yang cenderung lebih ramai. Urusan personal dua orang ini dikulik habis-habisan.

Boleh jadi memang ada 'sesuatu' di antara Ucok dan Meli. Dan boleh jadi pula hal tersebut yang mempengaruhi permainan mereka di atas lapangan. Tapi, tidak bijak bagi seorang pelatih untuk seorang pelatih mengumbar masalah ini.

Tak ingin isunya semakin liar, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi, Rionny Mainaky pun turun tangan. Ia memberi pernyataan ke media yang lebih adem. Rionny justru meminta Nova untuk menyiapkan anak buahnya menghadapi tiga turnamen besar tersisa.

"Saya bilang ke Nova untuk menjaga fisik mereka (pebulu tangkis). Kan semua sudah kecapean, sudah hampir 7 kejuaraan, saya akan berusaha maksimal membangkitkan motivasi mereka," kata Rionny. 

Soal Jam Terbang

Terlihat sekali bedanya perbedaan respon antara Nova dan Rionny. Nova mungkin lebih banyak tau bahwa ada yang tidak biasa di antara hubungan Ucok dan Meli karena ia yang sehari-hari membersamai pasangan ini. Ia juga mungkin frustrasi melihat duet ini yang sebetulnya potensial, tapi tak kunjung menunjukkan prestasi maksimal di tahun ini.

Kualitas Nova saat menjadi pemain dulu tak perlu diragukan. Ia dua kali menyandang gelar juara dunia bersama Liliyana Natsir. Nova-Butet juga pernah meraih medali perak di ajang Olimpiade. Akan tetapi, sebagai pelatih, pengalaman Nova masih amat minim.

Bukan bermaksud meremehkan kualitasnya. Tapi, pria berusia 44 tahun ini sepertinya masih perlu menambah jam terbang sebelum ditunjuk sebagai pelatih kepala di nomor ganda campuran. Apalagi, beban yang ia tanggung tidak ringan. Ganda campuran termasuk salah satu nomor andalan Indonesia selain ganda putra. Sebelum dipegang Nova, nomor ini dilatih Richard Mainaky yang terkenal bertangan dingin dan disegani para pemainnya.

Melati bersama Richard Mainaky, eks pelatih ganda campuran Indonesia (foto: Instagram Melati Daeva)
Melati bersama Richard Mainaky, eks pelatih ganda campuran Indonesia (foto: Instagram Melati Daeva)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun