Mohon tunggu...
Shely Marshanda Putri
Shely Marshanda Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Shele

Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Money

Kemiskinan di Situbondo

30 Oktober 2020   22:00 Diperbarui: 30 Oktober 2020   22:05 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Indonesia kemiskinan merupakan hal yang sangat sulit di atasi. Pemerintah setiap tahun telah berusaha untuk mengatasi masalah tersebut. Akan tetapi jumlah penduduk yang bertambah banyak setiap tahun dengan lapangan pekerjaan yang sangat sedikit sekali membuat pengangguran semakin banyak.

Kemiskinan terjadi karena adanya beberapa faktor penyebab terjadinya kemiskinan, seperti kurangnya lapangan pekerjaan, banyaknya pengangguran, kurangnya ilmu pengetahuan yang dijadikan acuan untuk bekerja, dan kurangnya perhatian dari pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut atau lebih tepatnya kebijakan pemerintah yang kurang memihak rakyat-rakyat kecil.

Di Situbondo juga mengalami hal-hal demikian. Situbondo yang merupakan salah satu kabupaten yang berada di Jawa Timur. Situbondo termasuk salah satu kabupaten tertinggal, terdepan, terluar atau (3t) yang ada di Jawa Timur. Kabupaten yang terletak di daerah pesisir utara pulau Jawa ini juga mengalami tingkat kemiskinan yang tinggi.

Suatu masyarakat biasanya akan dilanda kemiskinan salah satunya karena keterbatasan sumber daya alam ataupun sumber modal. Hal ini terjadi karena sumber daya alam  yang ada di sekitar kita  memang tidak lagi memberikan keuntungan. Akan tetapi di daerah Situbondo ini banyak sekali alam sekitar yang belum dimanfaatkan dan ada beberapa objek wisata yang cukup terkenal seperti Pasir putih, Kampung Kerapu, dan Taman Nasional Baluran. Meskipun demikian, banyaknya alam sekitar yang belum dimanfaatkan dan banyaknya objek wisata tidak membuat banyak lapangan pekerjaan tersedia. Kurangnya pemanfaatan alam sekitar dan objek wisata di Situbondo disebabkan kurangnya inovasi yang dimiliki masyarakat sekitar. Seperti contoh, masyarakat sekitar lebih memilih menggunakan laut untuk memancingkan dan berprofesi menjadi nelayan, lebih suka berkerja sebagai  pegawai daripada memulai merintis usaha mereka sendiri.

Kemiskinan di Situbondo disebabkan oleh banyaknya penduduk, kurangnya lapangan pekerjaan yang dibutuhkan, kurangnya pemanfaatan atau inovasi dari masyarakat. Hal tersebut membuat tidak sedikitnya pengangguran di kabupaten Situbondo. Dampak akan banyaknya pengangguran membuat adanya tindak kriminalitas seperti pencurian, pencopetan, pembunuhan, korupsi, tindak bullying, berbagai macam kasus kekerasan yang lain. Hal itu perlu perhatian khusus dari pemerintah untuk menangani masalah ini.

Dengan jumlah penduduk sebanyak 689.893 jiwa dan lapangan pekerjaan yang sedikit, mau tidak mau banyak masyarakat di Situbondo menjadi TKW dan TKI di Luar Negeri. Terdapat banyak pula masyarakat di Situbondo mengadu nasib mereka untuk bekerja di Ibukota Jakarta dan beberapa kota lain yang memiliki ekonomi yang lebih baik daripada Situbondo. Mereka beralasan bekerja di  kota-kota besar dengan gaji yang besar tetapi jauh dari keluarga lebih baik daripada bekerja di kota sendiri tetapi masih bingung karena pendapatan penghasilan masih terbilang kecil yang hanya cukup dimakan untuk hari ini masih belum untuk memenuhi kebutuhan lainnya.

Pada dasarnya, Daerah Situbondo sudah memiliki potensi yang baik dalam sektor kelautan dan  sektor objek wisata. Akan tetapi, kurangnya pemahaman yang  dimiliki masyarakat disana untuk mengelola lebih baik lagi sumber daya alam yang dimiliki masih kurang. Hal ini terkait dengan tingkat intelektualitas masyarakat, masyarakat Situbondo rata-rata masih berpendidikan menengah ke bawah. Terkait hal tersebut, perlunya pemerintah mengadakan pembentukan karakter atau pemahaman kepada masyarakat setempat untuk lebih bisa memanfaatkan dan mengelola  sumber daya alam sekitar untuk dijadikan sumber penghasilan. Selain itu, perlunya sosialisasi pentingnya pendidikan untuk meningkatkan taraf hidup manusia karena pendidikan merupakan hal utama bagi kelangsungan hidup manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun