Mohon tunggu...
Shel Via
Shel Via Mohon Tunggu... Jurnalis - Putu Shelviana Dela

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Media Sosial Menjadi Buku Diary Masyarakat Milenial

22 Januari 2020   14:25 Diperbarui: 22 Januari 2020   14:31 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sosial media kian hari semakin memikat para penggunanya. Banyak fitur yang ditawarkan dan hampir setiap tahun diperbarui demi memberikan kenyamanan bagi penggunanya. Sebagai contoh facebook, whatsapp, Line dan instagram, hampir tiap tahun mereka selalu mengupdate aplikasinya demi menambahkan fitur-fitur terbarunya. Smartphone memberikan andil yang besar terhadap pemakaian dan penyebaran sosial media.

Saat ini hampir setiap orang memiliki sosial media, mungkin bagi sebagian orang banyak yang menganggap jika tidak mengikuti sosial media maka orang tersebut dianggap katro atau ndeso. Memang benar sosial media memberikan kontribusi yang cukup penting bagi penyebaran informasi dan cukup membantu dalam hubungan sosial antar manusia.

Salah satu fitur yang sangat sering digunakan adalah "Status", dengan adanya fitur ini kita bisa membuat quotes apapun yang kita inginkan. Tetapi masyarat justru menggunakan fitur ini secara berlebihan sehingga sering kali disebut dengan "alay". Mengapa saya katakan demikian? Karena masyarakat khususnya kaum muda terlalu berlebihan saat menggunakan fitur ini, contohnya mau makan, mau mandi atau mau melakukan kegiatan apapun mereka tulis di status kemudian mereka upload di media social mereka dan terkadang saking kreatifnya,  mereka menggunakan tata bahasa yang tidak biasa seperti "Aq mw mkn dulz yaw....." hal ini tentu akan memancing gelak tawa para pengguna media social lainnya.

Fitur ini membuat semua orang yang menggunakan media social mengetahui berbagai jenis  kegiatan kita, tentu hal ini bisa memancing orang-orang yang ingin berniat jahat kepada kita. Contohnya kita ingin pergi jalan-jalan ke mall, semua kita ceritakan dari nama mallnya, alamatnya, jam keberangkatan seperti contohnya,  "Hari ini senin 2 desember 2019, aku mau pergi jalan-jalan ke level 21 yang alamatnya di jalan teuku umar jam 19.00". Ini bisa memancing seseorang yang memang sengaja ingin berbuat jahat atau tidak baik, dengan membuat setatus seperti itu akan membuat mereka mudah berbuathal-hal yang tidak kita inginkan.

Selain status ada fitur "Berbagi" dengan adanya fitur ini memudahkan masyarakat untuk bisa membagikan berbagai jenis kegiatan seperti foto dan video. Namun lagi-lagi masyarakat salah menggunakan media social yang mereka punya, secara percaya diri ada banyak orang khususnya kaum wanita yang tak enggan membagikan foto mereka di social media dengan tidak pantas, seperti foto-foto fulgar yang dengan sengaja dan dengan percaya dirinya mereka bagikan di media social mereka. Hal ini tentu sangat tidak pantas untuk dilakukan terlebih lagi bagi kaum wanita yang seharusnya di hormati tetapi malah membagikan kehormatan mereka di media siosial yang tidak sepantasnya mereka lakukan. Karena hal ini akan memicu adanya tindakan atau kejahatan seperti pemerkosaan dan belum lagi hujatan-hujatan atau hinaan yang mereka dapat akibat hal tersebut.

Selain foto ada juga video, banyak dari masyarakat yang ingin menjadi terkenal sehingga banyak yang mengetahui di masyarakat social. Namun, masyarakat cenderung ingin terkenal dengan melakukan kegiatan-kegiatan tidak terpuji setelah itu dengan bangganya mereka bagikan lewat video yang mereka upload di media social. Contohnya banyak pemuda yang dengan percaya dirinya membagikan vidoenya di media social saat mereka sedang mabuk-mabukan di jalanan, seperti yang kita ketahui bahwa mabuk adalah kegiatan berdosa yang tak sepantasnya kita sebagai manusia yang berbudi lakukan, namun mereka dengan bangganya membagikan itu ke media sosialnya . hal ini tentu akan mendapat kecaman bagi masyarakat sekitar, masyarakat juga akan menjadi resah dengan hal tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun