Mohon tunggu...
Shelly Lansritan
Shelly Lansritan Mohon Tunggu... Insurance Consultant -

Kenali saya melalui buah pikir dalam tulisan-tulisan di Kompasiana & celoteh lainnya di Facebook saya : https://www.facebook.com/shelly.lansritan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Saya Bukan Katak Dalam Tempurung! Saya Adalah Burung Bebas Di Angkasa!

23 Agustus 2015   22:16 Diperbarui: 23 Agustus 2015   22:16 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bagi teman-teman yang mengenal saya di dunia nyata atau hanya sebatas di dunia maya, rasanya sebagian besar dari kalian pasti setuju bahwa seorang Shelly Lansritan adalah sosok yang mudah bergaul dan bisa dengan mudah untuk akrab dan bawel terhadap teman yang baru dikenal. Mungkin sebagian besar dari kalian lantas akan berfikir "Ya jelaslah supel, Shelly kan agent asuransi mana boleh kaku dalam bergaul.”

Well oke, saya akan beri tahu salah satu rahasia besar saya di masa lalu. Rahasia ini memang memalukan, tapi demi pembelajaran banyak orang maka saya yakin sharing ini akan bermanfaat bagi mereka-mereka yang sering kecil hati. Kecil hati bahwa hidup mereka tidak berkembang karena sulit bergaul dengan banyak orang.

Belasan tahun yang lalu ketika saya duduk di kelas 6 SD, saya pipis di kelas hanya karena tidak punya keberanian minta ijin ke guru kelas untuk ke toilet. Ohmaiii…bayangkan sudah kelas 6 SD tapi tidak berani bicara ke guru dan akhirnya harus berakhir ngompol di kelas?! Bahkan dulu ketika masih SD jika ada tamu datang ke rumah, saya selalu masuk ke kamar. Rasanya takut dan malu kalau nanti diajak bicara oleh temannya papa dan mama. Sebegitu pemalu dan penakutnya saya untuk berinteraksi dengan orang baru. Kalau membayangkan kejadian itu, saya sungguh tidak menyangka sama sekali bahwa sosok bocah penakut dan pemalu itu akan tumbuh menjadi seseorang yang berbeda 180 derajat. Seseorang yang di masa depan bisa sangat percaya diri bertemu dengan orang-orang baru, bisa dengan yakin untuk maju ke depan dan bicara di depan banyak orang, bahkan bisa dengan berani berinteraksi dengan banyak orang melalui tulisan-tulisannya yang kadang anti mainstream, dsb.

Saya kemudian merenung dan berfikir sejenak. Sebenarnya apa yang terjadi dengan saya? Apa yang mampu merubah saya? Dan bagaimana saya merubah diri saya? Saya mencoba mengingat-ngingat dan menuliskannya demi kebaikan banyak orang yang selalu terkungkung oleh mental block.

1. Masa SMK

Rasa-rasanya titik perubahan itu mulai terjadi ketika saya memasuki bangku SMK. Saya menyadari bahwa saya memiliki potensi-potensi yang seharusnya tidak saya kubur hanya karena ketakutan-ketakutan konyol saya. Teringat ketika SMP, guru kelas bertanya pada murid-murid siapa yang ingin menjadi petugas upacara bendera. Saya yang ingin sekali menjadi pemandu upacara/pembaca protokol upacara hanya terdiam membisu. Saya yakin mampu, hanya saja saya terdiam dalam ketakutan untuk mengangkat tangan ketika guru bertanya. Rasanya sedih sekali ketika akhirnya guru menunjuk orang lain untuk dijadikan pemandu upacara. Nah ketika di bangku SMK, saya sadari bahwa kegiatan upacara bendera tidak mungkin dilakukan lagi ketika nanti kuliah. Kalau saya masih menjadi seorang penakut juga maka saya akan menjadi pecundang selamanya. Maka saya paksa diri ini untuk berani mengangkat tangan ketika pemilihan petugas upacara bendera. Dan hasilnya, bukan hanya terwujud harapan saya untuk menjadi pemandu upacara tapi juga di lain waktu selalu mendapat kesempatan untuk melakukan english speech di hadapan ribuan murid dan guru setiap kali kelas saya mendapat giliran untuk menjadi petugas upacara bendera. Sekolah saya dulu memang mengharuskan ada siswa yang tampil melakukan english speech setiap upacara hari Senin.

Moral Story : Cara untuk merubah ketakutan menjadi keberanian adalah dengan mendobraknya. Mendobrak artinya buka secara paksa! Paksakan keberanian itu hadir, karena sekalinya keberanian itu hadir biasanya ia akan menjadi kebiasaan. Terutama jika setelah keberanian itu kita dobrak, mulai bermunculan kesempatan-kesempatan baik untuk berkembang yang selama ini tertutup oleh ketakutan konyol kita.

 

2. Masa Kuliah

Teman-teman yang pernah berada satu kelas dengan saya dulu di kampus pasti tahu bahwa dulu saya termasuk siswa yang kritis. Di kelas sering sekali bertanya dan di awal semester ketika belum bekerja saya sempat ikut Public Speaking Club. Bahkan yang tidak pernah saya lupakan sampai sekarang adalah ketika ada seorang dosen penguji di trial sidang skripsi berkata “Baru kali ini ada mahasiswa yang gantian membantai dosen pengujinya!” Ahahahahaha…how come? Saya ingat betul ketika di bangku SD dan SMP bahkan untuk mengangkat tangan bertanya kepada guru atas sesuatu yang kurang jelas pun saya selalu ragu-ragu. Sampai akhirnya saya menyadari bahwa ketakutan-ketakutan untuk bertanya atas sesuatu yang kita tidak mengerti itu adalah sesuatu yang konyol! Dan ketika ketakutan-ketakutan itu berubah menjadi keberanian, saya mendapatkan kepuasan batin bahwa saya telah tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang lebih maju atas proses diskusi-diskusi yang berani saya mulai.

Moral Story : Tidak ada alasan untuk takut jika kita tidak berbuat salah. Beranilah untuk bertanya dan memulai diskusi jika itu dapat membuat kita menjadi lebih maju dan berkembang. Melatih sikap kritis sangat baik sekali untuk kehidupan pribadi kita sehingga dapat meminimalkan kesalahan-kesalahan dalam membuat keputusan yang berpengaruh pada masa depan kita.

 

3. Masa Kerja

Ini adalah masa-masa di mana kehidupan saya benar-benar berubah seutuhnya. Setelah 7 tahun merasakan dunia kerja sebagai karyawan swasta akhirnya saya memilih untuk bekerja sebagai agent asuransi tanpa memiliki pengalaman sebelumnya sebagai sales atau marketing. Awalnya saya sempat berfikir bahwa pilihan profesi sebagai agent asuransi akan membuat saya kehilangan banyak teman. Saya sungguh khawatir bahwa teman-teman akan menjauhi saya karena mereka takut ditawari asuransi. Saya melakukan trial and error dalam proses approaching people. Saya melakukan review atas kesalahan-kesalahan saya. Dan kini setelah hampir 5 tahun saya bekerja di dunia asuransi, rasanya saya ingin menangis. Menangis terharu dan bahagia. Karena ketakutan-ketakutan itu sudah berhasil saya patahkan. Saya sama sekali tidak kekurangan teman. Teman-teman saya malah bertambah sangat sangat sangat banyak. Bahkan saya mendapati banyak sekali orang-orang yang justru ingin mengajak saya berteman. Saya sungguh berterima kasih dan bersyukur atas hal ini. Terlebih ketika saya menyadari bahwa client-client saya adalah orang-orang yang bersedia berteman sekaligus juga memberikan trust mereka, maka sudah sepantasnya saya bersujud pada Tuhan bahwa saya tidak salah memilih profesi karena justru dengan menjadi agent asuransi lah saya boleh menjadi pribadi yang bisa dipercaya oleh banyak orang.

Moral Story : Cara bergaul, cara menjadi supel, cara berkomunikasi dengan orang, cara membuat orang nyaman berbicara dengan kita, cara agar kita bisa menjadi orang yang bisa dipercaya adalah hal-hal yang bisa dipelajari. Namun hal tersebut tidak bisa dipelajari dalam satu atau dua hari. Butuh waktu, proses, jam terbang dan kerendahan hati untuk mau belajar. Bersabarlah dan berkomitmenlah karena sekalinya ilmu itu kita kuasai, maka kualitas hidup kita pun akan jauh melesat.

 

#Kesimpulan :

Mungkin setelah membaca tulisan saya ini, akan ada banyak tanggapan yang berbeda. Ada yang menganggap bahwa tidak perlu lah untuk dapat menjadi pribadi yang supel dan mudah bergaul. Tidak apa-apa, tidak ada yang salah jika Anda nyaman dan memilih untuk menjadi pribadi yang kaku dan sulit bergaul. Selama Anda nyaman, teruskanlah! :) Hanya saja pengalaman hidup mengajarkan kepada saya bahwa dengan menjadi pribadi yang berani dan supel pun, kesuksesan tidak datang dengan mudah. Maka saya ingin tahu bagaimana caranya kesuksesan dapat menyapa orang-orang yang penakut dan kaku dalam bergaul?

Namun jika Anda merasa sedih karena selama ini banyak sekali kesempatan baik hilang dalam hidup hanya karena ketakutan-ketakutan konyol yang selama ini memenjara langkah Anda, pun jika Anda merasa bosan karena kemampuan dan keberadaan Anda seringkali tidak dianggap oleh orang lain hanya karena Anda tidak punya keberanian untuk menunjukkan potensi berharga Anda, dan jika Anda merasa muak hidup dalam kesulitan dan keterbatasan yang selalu menghimpit kebahagiaan hanya karena Anda selama ini memilih hidup bagai katak dalam tempurung, maka inilah saatnya berubah! Dobrak ketakutan Anda! Rebut keberanian Anda! Tinggalkan zona nyaman yang semu! Lakukan ini dengan niat dan komitmen yang sungguh-sungguh. Anda perlu banyak bergaul dan mengenal banyak orang. Kesuksesan dan perubahan hidup tidak mungkin terwujud tanpa peran dan bantuan orang lain. Semakin banyak orang yang kita kenal maka semakin terbuka kesempatan untuk berkembang dan maju. Dan rasakanlah perubahan hidup yang nyata akan tampak sedikit demi sedikit ketika Anda berhasil mendobrak ketakutan menjadi keberanian.

Nah setelah banyak teman, bukan berarti kita boleh menggunakan asas memanfaatkan teman sesuka hati. Sebab dalam relationship apapun baik pertemanan, asmara bahkan bisnis, unsur take and give haruslah seimbang. Mencari teman baru mungkin tidak terlalu sulit. Tapi hanya dengan ketulusan dan kebaikan hati lah, kita dapat terus berteman dengan seseorang. Selamat berteman! :)

 

Jakarta, 23 Agustus 2015

Shelly Lansritan

Sharing is Good ^^

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun