Mohon tunggu...
Shella Aurelia Adriana
Shella Aurelia Adriana Mohon Tunggu... Lainnya - Shella A.

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Jurusan Perbankan Syariah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jombang Beriman,Kota Santri ,dan Tradisinya

2 Mei 2020   10:26 Diperbarui: 8 Mei 2020   12:33 2372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat mendengar kata Kota Jombang pasti kebanyakan hal yang terfikirkan adalah kota santri atau Jombang Beriman. Kata Jombang merupakan akronim dari kata berbahasa Jawa yaitu ijoatau hijau dan abang atau merah. Ijo (hijau) mewakili kaum santri agamais, dan abang atau merah mewakili kaum abangan (nasionalis/kejawen).Kata beriman bukan hanya berarti menggambarkan warga jombang memiliki iman yang baik dan orang Jombang juga terkenal memiliki keramahanya, tapi juga berarti Bersih Indah dan Nyaman.

Di jombang ini terkenal dengan banyanya pondok pesantren , Ada 4 yang paling terkenal yaitu Tebuireng,Dennyar, Tambakberas dan Darul Ulum. yang melahirkan  tokoh-tokoh penting di Indonesia. Seperti K.H Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang berasal dari ponpes Tebuireng dan cucu dari pendiri ponpes tebuireng yaitu K. H Hasyim Asy'ari. Serta yang saat ini menjadi wakil Presiden RI K. H Ma'ruf Amin juga pernah menempuh pendidikan di ponpes Tebuireng. tokoh intelektual Islam Nurcholis Madjid, serta budayawan Emha Ainun Najib dan seniman Cucuk Espe.Santri disini tidak hanya dari kota Jombang saja,  tapi banyak santri dari luar kota bahkan luar provinsi Jawa Timur.

Lalu apa saja sih tradisi yang ada di Jombang? Berikut ini akan dijelaskan.  Di salah satu kecamatan di Jombang, terdapat Tradisi Ken-duren. Wonosalam.  

5e181e10cc414333afe6d7733024f7c8-5eb4eebc097f3661676c06d3.jpeg
5e181e10cc414333afe6d7733024f7c8-5eb4eebc097f3661676c06d3.jpeg
Ya,  tradisi ini merupakan acara ritual rutin yang diadakan oleh 9 Desa di kecamatan Wonosalam ini.  Acara ini merupakan acara berbagi durian gratis sebagai ucapan rasa syukur atas hasil panen durian yang melimpah.  Wonosalam merupakan daerah pegunungan yang terkenal menghasilkan buah durian. 

Hasil bumi lainnya seperti manggis,  Salak hingga sayuran pun juga ikut disertakan dalam tumpeng. 9 Desa masing-masing membuat satu tumpeng durian yang ukurannya tentu sangat besar bahkan setinggi 5 meter,  lebih dari 2000 buah durian totalnya,  Bahkan ada tim khusus yang menyusun tumpeng durian. 

Tumpeng durian ini diarak menuju lapakan kecamatan wonosalam tempat dimana acara ini diadakan Kecamatan Wonosalam memiliki luas wilayah 121,63 kilometer persegi. Wilayah ini berada di kawasan Pegunungan Anjasmoro dan sebagian besar wilayahnya merupakan lahan perkebunan. 

Ada ribuan orang yang datang diacara ini, selain sebagai rasa syukur kenduri duren atau Ken-duren ini juga sebagai ajang promosi wisata di wonosalam.  Ya,  selain daerah penghasil sayur dan buah wonosalam juga memiliki banyak wisata lainnya seperti Nanyu mili,  sumber biru,  .Kampoeng Djawi dan sebagainya.

Saat memasuki bulan suci Ramadhan,  Di Jombang diselenggarakan acara grebek apem,  apem merupakan jajan atau kue khas tradisional.  Terdapat 21 gunungan apem atau berbentuk seperti tumpeng yang dipercaya sebagai simbol permohonan ampun kepada Allah SWT.

04d53834-7f2d-422a-963e-74276b040b29-5eb4eeef097f3679633969d2.jpg
04d53834-7f2d-422a-963e-74276b040b29-5eb4eeef097f3679633969d2.jpg
Grebek apem ini dimulai dengan dikirab ata diarak dari GOR Merdeka Jombang menuju ringin contong saat itu ratusan warga berebut mendapatkan apem tersebut bahkan ada yg membawa kantong plastik sebagai wadah, Ringin contong merupakan suatu bangunan khas atau ikon dari Jombang dimana pada tugu atau bangunan ini merupakan pusat atau titik 0 kilometer kota Jombang.  Grebek apem ini merupakan tradisi sejak puluhan tahun yang lalu bagi warga Jombang menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. 

Tidak hanya itu,  pada saat peringatan Hari Kesaktian Pancasila  kemarin warga Jombang turut berpartisipasi dalam memperingatinya dengan cara yang unik yaitu dengan melakukannya  Tari Kolosal Batik Jombangan yang diikuti oleh ribuan warga jombang Acara tersebut digelar saat Car Free Day (CFD) di Jl KH Wahid Hasyim, atau di depan kantor DPRD Kabupaten Jombang, pada hari Minggu 06 Oktober 2019.

tampak-para-penari-menampilkan-tari-kolosal-batik-jombangan-di-peringatan-hari-kesaktian-pancasila-di-jombang-foto-adi-rosul-jombangtimes8fc2fcfa90e03afc559905d6ec3f7285-md-5eb4eda5d541df1a3d04dbf2.jpg
tampak-para-penari-menampilkan-tari-kolosal-batik-jombangan-di-peringatan-hari-kesaktian-pancasila-di-jombang-foto-adi-rosul-jombangtimes8fc2fcfa90e03afc559905d6ec3f7285-md-5eb4eda5d541df1a3d04dbf2.jpg
Kegiatan ini diinisiasi Oleh FKMJ atau kepanjangannya Forum Komunikasi Masyarakat Jombang dan acara ini dimulai sejak pukul 07.00. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun