Mohon tunggu...
Shelina Laurensia
Shelina Laurensia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis amatir

Umur 20 tahun.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Cara Asyik Meningkatkan Kepedulian terhadap Lingkungan

15 April 2021   12:50 Diperbarui: 15 April 2021   13:48 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Cara Asyik untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Akan Kelestarian Lingkungan di Masa Pandemi
Oleh Shelina Laurensia
ABSTRAK
Dunia saat ini sedang dlianda berbagai macam tantangan yang berasal dari alam, mulai dari perubahan iklim hingga resiko rusaknya ekosistem akibat dari polusi yang berasal dari kegiatan manusia. Tentu hal ini membutuhkan usaha dari berbagai pihak termasuk dari sektor perusahaan. Terlebih lagi karena adanya pandemi virus Covid-19 ini, mengharuskan semua orang untuk melakukan segala pekerjaan dan aktivitasnya di dalam rumah. Sehingga mereka pun beralasan bahwa karena adanya pandemi tersebut tidak bisa melakukan penghijauan di lingkungan untuk mencegah penularan dari penyakit tersebut. Untuk itu, kita semua tetap harus melakukan gerakan lingkungan kampanye hijau ini dengan tujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan di bumi meski dalam masa pandemi seperti ini. Kampanye hijau memiliki 3 bentuk gerakan, yaitu: Penghijauan lingkungan, pengurangan sampah, dan pemanfaatan tanaman buah. Dengan melakukan salah satu dari gerakan-gerakan tersebut kita sudah menyelamatkan bumi kita dari ancaman alam dan pemanasan global. Disini peneliti akan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dalam meningkatkan Green Campaign yang aman dan nyaman di masa pandemi ini. Salah satu tindakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam program Green Campaign ini adalah bisa dengan melalui internet. Program kampanye hijau ini dapat menyadarkan banyak orang dengan menggunakan internet seperti Lembaga atau public figure, namun efek atau dampak dari gerakan peduli lingkungan masih belum menyeluruh. Masih banyak orang yang bermalas-malasan dan tidak peduli terhadap ancaman lingkungannya yang tercemar. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengajak semua orang untuk peduli terhadap lingkungan dan melakukan aktivitas go green.
Kata Kunci: Kampanye Hijau (Go Green Campaign), Pemanasan Global (Global Warming), peduli lingkungan.

PENDAHULUAN
Go Green berasal dari Bahasa Inggris yang berarti "Peduli Lingkungan". Go Green Campaign merupakan program yang diadakan oleh berbagai komunitas dalam masyarakat untuk meningkatkan kesadaran publik akan kondisi lingkungan tempat tinggal mereka pada setiap perilaku yang ditunjukkan. Kegiatan go green adalah salah satu aksi yang bisa kita sebagai manusia lakukan untuk merawat bumi yang sudah begitu tua.
Saat ini, masyarakat mulai memiliki kesadaran terhadap pentingnya menjaga kelestarian lingkungan yang memiliki dampak terhadap kehidupan mereka sehari-hari. Bahkan, dalam lingkungan dan media sosial pun kita dapat menemukan banyak sekali komunitas pecinta lingkungan.. Hal ini disebabkan karena berbagai faktor, salah satunya pengaruh penggunaan media sosial. Melalui media sosial, kita dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan tempat kita tinggal, orang -- orang terus menerus disadarkan melalui berbagai video yang berisi tentang kerusakan lingkungan serta artikel -- artikel yang menyebutkan tentang dampaknya, sehingga, orang -- orang akan menyadari pentingnya menjaga lingkungan karena mereka takut bahwa apa yang mereka lakukan saat ini akan menjadi bumerang bagi diri mereka sendiri di masa depan, atau bagi keturunan mereka. Sehingga, masyarakat memilih untuk lebih ramah terhadap lingkungan agar mereka tidak merasakan dampak dari kerusakan lingkungan di kemudian hari.
Tanpa disadari pun, kerusakan lingkungan sangat berdampak bagi kehidupan sehari -- hari, contohnya seperti suhu udara yang kian memanas, hal tersebut disebabkan karena lapisan Ozon yang terus menipis, seperti yang dilansir dari Badan Meteorologi Dunia, pada tahun 2020, lubang pada lapisan ozon telah bertumbuh hingga 24 juta kilometer persegi. Beberapa orang mungkin berpikir bahwa cuaca yang panas ini merupakan hal yang sudah biasa, padahal hal tersebut adalah dampak dari kerusakan lingkungan. Kerusakan yang satu berdampak pada kerusakan yang lainnya, naiknya temperatur bumi berdampak pada mencairnya es di Kutub Utara, mencairnya es di kutub utara akan menimbulkan naiknya permukaan air dan menyebabkan banjir. Jika kita tidak mengurangi dampak kerusakan alam dari sekarang, maka dalam 10 sampai 20 tahun, atau bahkan 5 tahun lagi, seluruh permukaan bumi akan berada dibawah laut.
Menjaga dan melestarikan lingkungan dapat dilakukan dengan berbagai cara sederhana, seperti mengurangi penggunaan perangkat elektronik yang tidak diperlukan, menghemat air dan mengurangi penggunaan kertas, selain itu, melestarikan lingkungan dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan juga, seperti beberapa tren yang viral di media sosial.
PEMBAHASAN
#TrashTag
Saat ini, banyak kegiatan yang dilakukan untuk melestarikan lingkungan secara kreatif mengikuti perkembangan jaman, salah satunya adalah tren foto di media sosial yang ditandai dengan tagar #TrashTag yang telah viral di berbagai ranah media sosial selama masa pandemi ini.
TrashTag adalah tren yang pada awalnya diciptakan oleh UCO Gear Company pada tahun 2015, tapi pada saat itu, tren tersebut belum viral seperti saat ini. Kemudian pada tahun 2019 akhir, seseorang bernama Byron Roman kembali menghidupkan tren ini setelah foto yang ia unggah di Facebook mendapatkan 324.000 shares dan menjadi viral.
Masyarakat mulai mengikuti tren ini dengan cara mengunggah foto sebelum dan sesudah mereka membersihkan sampah di lingkungan mereka.

Foto tersebut adalah foto yang diunggah oleh Byron Roman yang kemudian memulai tren ini, banyak orang telah mengunggah foto TrashTag versi mereka sendiri di media sosial, hal ini tentunya menguntungkan bagi kedua belah pihak, karena tidak seperti tren lainnya, tren ini dapat dilakukan sendirian tanpa berkumpul bersama kerumunan orang, sehingga tidak akan menyalahi peraturan pembatasan sosial. Tren tersebut dapat dilakukan oleh siapa saja yang ingin melakukan kegiatan yang produktif di masa pandemi ini untuk mengurangi kebosanan mereka selama lockdown, sambil melestarikan lingkungan.

Thrift Shop
Selain tren TrashTag, ada lagi tren yang viral selama masa pandemi ini, yaitu tren thrift shop. Tren thrift shop sebenarnya sudah ada sejak tahun 2013 silam, tetapi tren ini semakin marak dan viral semenjak adanya pandemi di seluruh dunia. Thrift shop bertujuan untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh fast fashion dengan cara membeli pakaian -- pakaian bekas yang layak pakai alih -- alih membeli pakaian baru. Karena kegiatan produksi pakaian terbukti sangat merusak lingkungan, baik dari kegiatan produksinya maupun limbah yang ditimbulkannya, serta cara memperoleh bahan -- bahan untuk membuat pakaian tersebut, semuanya berimbas pada lingkungan hidup tempat kita tinggal.

Kalangan muda sangat menikmati tren thrift shop ini, karena selain ramah lingkungan, tren ini juga ramah bagi kantong mereka. Banyak orang mengalami krisis ekonomi yang disebabkan oleh pandemi ini, dengan thrift shopping, orang -- orang dapat mengurangi pengeluaran mereka akan pakaian, karena barang -- barang yang dijual di thrift shop biasanya hanya setengah dari harga asli barang tersebut.

KESIMPULAN
Melestarikan lingkungan dapat dilakukan dengan berbagai cara yang mengasyikkan, yang terpenting adalah niat dari diri masing -- masing, ada sangat banyak tren -- tren diluar sana yang bertujuan untuk melestarikan lingkungan, tindakan kecil yang kita ambil dapat sangat membantu kelestarian lingkungan, perubahan dimulai dari diri kita sendiri, walaupun belum signifikan, tapi apabila kita terus melakukannya, maka alam akan berterima kasih kepada kita dengan caranya sendiri, kita harus melestarikan hubungan timbal balik dengan alam, kita menyayangi alam kita, alam menaungi kita dan anak cucu kita di masa yang akan datang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun